Tuesday, 7 July 2015

Keajiban Mimpi : Kuliah Gratis Plus - Plus (Episode 4)

Kisah ini belum jua mencapai akhirnya, kisah seorang anak manusia yang tak mengenal kata mustahil dan batasan-batasan yang memang tidak pernah secara mutlak terbatasi. kisahnya masih berkutat disekitaran awal-awal perkuliahanya, dimana dilema mulai merasuki setiap kemurungan hari-harinya, masih jelas difikiranya betapa sulit dan payah bapak dan ibunya akan membanting tulang demi menguliahkanya, dan masih tak tega membayangkan berapa ratus liter keringat yang harus diperas tiap harinya untuk sekedar meladeni mimpi-mimpi gilanya. tapi dia tak putus asa apa lagi patah semangat. kita lanjutkan rangkaian ceritanya dengan bahasa yang agak ringan ya guys =D.
Cerita terakhir sampai pada episode akhirnya saya bisa kuliah, yang menceritakan tokoh "saya"yang akhirnya diterima dikampus impianya, namun sayang itu bukanlah happy ending bagi si "saya" tadi. karena saya justru bingung bagaimana kedepanya biaya kuliah dan hidupnya? siapa yang akan menanggung dan mencukupi? berusaha mencari kerja waktu itu tentu saja sangat sulit kawan, sebagai orang baru dengan ijazah SMA dan tanpa orang dalam siapa yang mau menerima meskipun sekedar kerja paruh waktu. semilir angin mulai berhembus ketika terdengar berita bahwa mahasiswa dengan UKT (uang kuliah tunggal) level terendah (level 1=Rp.500.000/semester) dapat mengajukan beasiswa bidik misi susulan.

Ya Allah, sayang sekali UKT ku ketika itu level 3 (Rp.2.400.000), so apakah saya menyerah? tentu saja tidak, yang saya lakukan selanjutnya adalah mencari informasi agar UKT tersebut dapat turun. setelah tanya ke kakak-kakak BEM akhirnya saya disuruh mengisi formulir pengajuan penurunan UKT, menyiapkan segala berkas-berkas nya termasuk surat keterangan miskin, rekening listrik, pajak bumi dan bangunan, foto rumah, dan lain-lain. setelah semua berkasnya lengkap. hal terakhir yang agak berat yaitu wawancara dengan didampingi orang tua, kenapa agak berat saya katakan? karena besok adalah hari terakhir wawancara sedangkan bapak ibu saya tidak mungkin hadir karena beberapa alasan diantaranya karena jauhnya jarak dan ongkos. jadi hal terakhir yang saya bisa lakukan adalah meminta Mas ari sebagai wali menggantikan orang tua saya (Mas ari masih terhitung sebagai kakak saya, jadi bukan lah suatu kecurangan kan broh =D).

Teng, wawancara dimulai, saya ingat betul ketika itu yang mewawancarai saya adalah seorang Ibu dengan pakain rapi, seoang pejabat tinggi Kampus . beliau bertanya dengan rentetan pertanyaan tajam nan menukik, dengan gaya yang tetap adem dan selow :D. meskipun agak menegangkan dan lama Tapi alhamdulillah diakhir wawancara UKT ku turun pada level terendah (Rp. 500.000) sungguh bahagia hatiku saat itu .sampai pada titik ini pun sebenarnya beban biaya persemester ku sudah sangat kecil.  Tapi tetap saja, biaya hidup masih besar dan menjadi beban fikiran tersendiri saat itu.

Semester 1 sudah terlewati degan susah payah (dari segi biaya,kalau nilai sih ok bgt (y) ), awal semester dua berita tentang beasiswa itu muncul kembali kepermukaan (meskipun masih rumor).tak mau kehilangan momentum, tanpa fikir panjang ketika itu, saya beranjak naik menghadap salah seorang pejabat tinggi fakultas mengutarakan segala sesuatunya. respon awal agak membuatku pesimis juga karena jujur sepertinya beliau memang tidak suka mahasiswa yang "bergantung" pada beasiswa. tapi mungkin apresisasi karena keberanianku. diakhir pembicaraan ditulisnya nama ku dibuku memonya, "beliau bilang, jika beasiswa itu benar-benar ada, saya yang akan diprioritaskan pertama kali' alhamdulillah, itu lah yang bisa saya ucapakan dalam hati ketika itu, yah meskipun belum 100% ada beasiswa itu karena masih sebatas rumor dan rumor.

Semester dua memasuki paruh waktunya, rizki itu datang juga, beasiswa bidik misi susulan itu saya dapatkan setelah mengurus administrasi yang cukup rumit dan melelahkan, seperti piagam-piagam bukti kalau kita tuh berprestasi, jadi Negara gak rugi gitu biaya-in kita =D. dan inilah Beasiswa yang pada akhirnya menggratiskan biaya kuliah saya selama 4 tahun kedepan,termasuk asuransi kesehatan,biaya penelitian, biaya wisuda dan lain lain gratis tis,tis tis, dan masih dikasih  uang saku bulanan Rp. 600.000 yang akan saya terima tiap bulanya sampai saya lulus. masya Allah.terimakasih pak SBY yang pada masanyalah beasiswa ini ada insya allah sampai seterusnya. So, maka nikmat tuhan mu yang mana lagi yang engkau dustakan, sungguh terkadang sebagai manusia, kita sering lupa akan nikmat Allah yang begitu besar, namun yakinlah ketika kita bersyukur, berusaha tanpa lepas berdoa, insya Allah janji Allah itu nyata kawan ku.. silahkan buktikan :) Allahuakbar3x.

Kalau ketinggalan Cerita sebelumnya silahkan klik :
Episode 1 Klik disini
Episode 2 klik disini
Episode 3 Klik disini
Share:
Lokasi: Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Indonesia

6 comments:

  1. wah keren kak, smpe berkaca2 bc ny.

    ReplyDelete
  2. makasih dek, silahkan baca episode sebelumnya juga ya biar nyambung ceritanya :) di
    episode 1 : http://bayuapriliawan22.blogspot.com/2015/07/keajaiban-mimipi-episodesaya-hampir.html
    episode 2 : http://bayuapriliawan22.blogspot.com/2015/07/keajaiban-mimpi-episode-harapan-itu.html
    episode 3 : http://bayuapriliawan22.blogspot.com/2015/07/keajaiban-mimpi-akhirnya-saya-kuliah.html

    ReplyDelete
  3. makasih dek, silahkan baca episode sebelumnya juga ya biar nyambung ceritanya :) di
    episode 1 : http://bayuapriliawan22.blogspot.com/2015/07/keajaiban-mimipi-episodesaya-hampir.html
    episode 2 : http://bayuapriliawan22.blogspot.com/2015/07/keajaiban-mimpi-episode-harapan-itu.html
    episode 3 : http://bayuapriliawan22.blogspot.com/2015/07/keajaiban-mimpi-akhirnya-saya-kuliah.html

    ReplyDelete
  4. salut kak, terimakasih motivasi ini

    ReplyDelete