LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM
DASAR DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
PENILAIAN KERUSAKAN TANAMAN KACANG PANJANG (Vigna sinensis.L)
Wahyu Sriningsih
05071181419002
PROGRAM STUDI
AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
SRIWIJAYA
INDRALAYA
2015
BAB
1
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Tanaman memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia.
Tanaman di budidayakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Tidak semua
tanaman dapat tumbuh dengan sendirinya, oleh sebab itu tanaman perlu di budidayakan.
Dalam pembudidayaan tanaman terdapat banyak kendala yang dapat ditemui oleh
para pembudidaya kendala tersebut berupa hama serta penyakit tanaman.
Tanaman tidak selamanya bisa hidup tanpa gangguan. Kadang tanaman mengalami gangguan oleh binatang atau organisme kecil (virus, bakteri, atau jamur). Hewan dapat disebut hama karena mereka mengganggu tanaman dengan memakannya. Belalang, kumbang, ulat, wereng, tikus, walang sangit merupakan beberapa contoh binatang yang sering menjadi hama tanaman.
Tanaman tidak selamanya bisa hidup tanpa gangguan. Kadang tanaman mengalami gangguan oleh binatang atau organisme kecil (virus, bakteri, atau jamur). Hewan dapat disebut hama karena mereka mengganggu tanaman dengan memakannya. Belalang, kumbang, ulat, wereng, tikus, walang sangit merupakan beberapa contoh binatang yang sering menjadi hama tanaman.
Gangguan terhadap tanaman yang
disebabkan oleh virus, bakteri, dan jamur disebut penyakit. Tidak seperti hama,
penyakit tidak memakan tanaman, tetapi mereka merusak tanaman dengan mengganggu
proses – proses dalam tubuh tanaman sehingga mematikan tanaman. Oleh karena
itu, tanaman yang terserang penyakit, umumnya, bagian tubuhnya utuh. Akan
tetapi, aktivitas hidupnya terganggu dan dapat menyebabkan kematian. Untuk
membasmi hama dan penyakit, sering kali manusia menggunakan oat – obatan anti
hama. Pestisida yang digunakan untuk membasmi serangga disebut insektisida.
Adapun pestisida yang digunakan untuk membasmi jamur disebut
fungsida.
Jenis – jenis penyakit yang menyerang tanaman sangat banyak jumlahnya.
Penyakit yang menyerang tanaman banyak disebabkan oleh mikroorganisme, misalnya
jamur, bakteri, dan alga. Penyakit tanaman juga dapat disebabkan oleh virus.
Penyakit tanaman antara lain;
1. Jamur
Jamur adalah salah satu organisme penyebab penyakit yang menyerang hampir semua
bagian tanaman, mulai dari akar, batang, ranting, daun, bunga, hingga buahnya.
Penyebaran jenis penyakit ini dapat disebabkan oleh angin, air, serangga, atau
sentuhan tangan.
2. Bakteri
Bakteri dapat membusukkan daun, batang, dan akar tanaman. Bagian tubuh tanaman
yang diserang bakteri akan mengeluarkan lendir keruh, baunya sangat menusuk,
dan lengket jika disentuh. Setelah membusuk, lama – kelamaan tanaman akan mati.
Tanaman yang diserang bakteri dapat diatasi dengan menggunakan bakterisida.
3. Virus
Penyakit
yang disebabkan oleh virus cukup berbahaya karena dapat menular dan menyebar ke
seluruh tanaman dengan cepat. Tanaman yang sudah terlanjur diserang sulit untuk
disembuhkan.
4. Alga (
Ganggang )
Keberadaan alga juga perlu diaspadai karena dapat menyebabkan bercak karat
merah pada daun tanaman. Bagian tanaman yang diserang oleh alga biasanya bagian
daun, ditandai adanya bercak berwarna kelabu kehijauan pada daun, kemudian pada
permukaannya tumbuh rambut berwarnya cokelat kemerahan. Meskipun ukurannya
kecil, bercak yang timbul sangat banyak sehingga cukup merugikan
1.2 Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah untuk memperkenalkan kepada
mahasiswa untuk menentukan tingkat kerusakan mutlak dan tingkat kerusakan bervariasi
dari suatu tanaman yang terserang oleh patogen
BAB
2
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1
Tanaman
2.1.1
Sistematika Tanaman Kacang Panjang
Kingdom
:Plantae
Divisi
:Spermatopyha
Sub-divisi
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Ordo
: Rosales
Famili
: Leguminoceae
Genus
: Vigna
Spesies
: Vigna sinensis
2.1.2
Anatomi dan Morfologi Tanaman
Spesies vigna sinensis L. memiliki banyak varietas yang kini sudah banyak dibudidayakan
oleh masyarakat. Deskripsi dan morfologi tanaman kacang panjang Tanaman kacang
panjang (vigna sinensis L.) termasuk ke dalam jenis sayuran buah semusim
(berumur pendek) seperti hal nya terung, labu, tomat, buncis, pare, kacang
tunggak, cabai, mentimun, dan sebagainya. Tanaman kacang panjang berbentuk
semak atau perdu yang bersifat membelit atau merambat . Tinggi tanaman
kacang panjang dapat mencapai 2 meter atau lebih.
Secara morfologi, bagian atau organ-organ penting tanaman kacang
panjang yaitu akar, batang, daun,
bunga, buah, dan biji.
1. Akar tanaman
Tanaman akar panjang berakar tunggang dan berakar serabut. Akar tunggangnya
tumbuh lurus ke dalam hingga mencapai kedalaman 30 cm, sedangakan akar
serabutnya tumbuh menyebar kea rah samping (horizontal) dan tidak dalam.
Panjang akar serabut mencapai 26 cm.
2. Batang
Batang tanaman kacang panjang memiliki cirri-ciri liat, tidak berambut,
berbentuk bulat, panjang, bersifat keras, dan berkuran kecil dengan diameter
sekitar 0,6 cm-1 cm. Tanaman yang pertumbuhannya bagus, diameter batangnya
dapat mencapai 1,2 cm lebih.
3. Daun
Daun kacang panjang merupakan daun majemuk yang bersusun tiga helaian. Daun
berbentuk lonjong dengn ujung daun runcing (hampir segitiga). Tepi daun rata,
tidak berbentuk, dan memiliki tulang-tulang daun yang menyirip. Kedudukan daun
tegak agak mendatar dan memiliki tangkai utama. Daun panjangnya antara 9
cm-13 cm dan panjang tangkai daun 0,6 cm. permukaan daun kasar, permukaan daun
bagian atas berwarna hijau tua, sedangkan permukaan daun bagian bawah berwarna
lebih muda. Ukuran daun kacang panjang sangat bervariasi, yakni panjang daun
antara 9 cm-15 cm dan lebar daun antara 5 cm-8 cm.
4. Bunga
Bunga tanaman kacang panjang tergolong bunga sempurna, yakni dalam sau
bunga terdapat alat kelamin betina (putik) dan alat kelamin jantan (benang
sari). Bunga memiliki tipe zygomorphus (bilateral simetri) dan memiliki bentuk
menyerupai kupu-kupu (papilona cues).
Bunga terdiri atas tangkai bunga, kelopak bunga, mahkota bunga (daun
mahkota), benang sari, dan kepala putik. Bunga tanaman kacang panjang memiliki dua
tangkai, yakni tangkai utama dan tangkai bunga. Tangkai utama berbentuk
panjang dan tidak bercabang, serta panjang antara 9 cm-13cm dengan diameter 2
mm. sedangakan tangkai bunga sangat pendek, dan panjangnya sekitar 3 mm.
5. Buah atau polong
Buah tanaman kacang panjang berbentuk bulat panjang dan ramping. Buah
kacang panjang ini biasa disebut polong. Polong kacang panjang memiliki ukuran
panjang bervariasi antara 30 cm-100 cm, bergantung pada jenis dan
varietasnya.Demikian pula warna polongnya juga bervariasi, antara putih
dan putih kekuning-kuningan (polong tua), hijau, hijau muda, dan hijau
keputih-putihan (polong muda), bergantung pada jenis dan varietasnya.
6. Biji
Biji kacang
panjang berbentuk bulat panjang dan agak pipih, tetapi kadang-kadang juga
terdapat sedikit melengkung. Biji yang telah tua memiliki warna yang beragam,
yaitu kuning, cokelat, kuning kemerah-merahan, putih, hitam, merah, dan putih,
bebercak merah (merah putih), bergantung pada jenis dan varietasnya. Biji
memiliki ukuran besar (panjang x lebar), yaitu 8-9 mm x 5-6 mm.
2.1.3 Syarat Tumbuh
Pertumbuhan
dan perkembangan tanaman tidak terlepas dari pengaruh faktor
lingkungan. Faktor lingkungan itu meliputi iklim dan jenis
tanah. Setiap tanaman menghendaki keadaan lingkungan yang sesuai untuk
pertumbuhannya. Pada kondisi lingkungan yang sesuai, tanaman kacang
panjang dapat tumbuh dengan baik dan berproduksi tinggi. Oleh karena
itu, sebelum membudidayakan tanaman tersebut perlu diketahui dulu
syarat-syarat ekologi tumbuhnya.
Unsur-unsur
iklim yang perlu diperhatikan dalam pertumbuhan tanaman antara lain ketinggian
tempat, sinar matahari, dan curah hujan. Kacang panjang bisa tumbuh
di dataran rendah maupun dataran tinggi antara 0-1500 meter diatas permukaan
laut (mdpl). Kacang panjang biasanya digolongkan dalan
sayuran dataran rendah sebab tanaman ini tumbuh lebih baik dan banyak
diusahakan di dataran rendah.
Kacang panjang dapat ditanam sepanjang musim, baik musim kemarau
maupun musim penghujan. Waktu tanam yang baik adalah pada awal atau akhir
musim hujan.Tanaman kacang panjang membutuhkan curah hujan sekitar 600-2000
mm/tahun.Tanaman ini membutuhkan banyak sinar matahari. Lahan yang terbuka
di dataran rendah lebih disukai, sedangkan bila ternaungi produksinya kurang
memuaskan.
Tanah yang subur dan gembur diperlukan oleh tanaman kacang panjang. Agar
tumbuh dengan baik, tanaman ini menghendaki tanah yang subur, banyak
mengandung bahan organik, dan cukup mengandung air. Lahan yang ditanami
kacang panjang dapat berupa tanah pekarangan, sawah atau tegalan.
Jenis tanah yang paling baik untuk tanaman ini adalah tanah bertekstur liat
berpasir. Kacang-kacangan peka terhadap tanah alkalin atau keasaman tanah
yang tinggi. Untuk pertumbuhan yang optimal diperlukan derajat keasaman
(pH) tanah antara 5.5-6.5. Tanah yang terlalu asam dengan pH di bawah 5.5
dapat menye-babkan tanaman tumbuh kerdil karena teracuni garam
aluminium (Al) yang larut dalam tanah. Untuk mengatasi hal ini perlu
dilakukan pengapuran (Samadi, 2003).
2.2 Hama pada Tanaman Kacang Panjang
2.2.1
Lalat kacang (Ophiomya phaseoli tryon)
Lalat kacang menyebabkan gelaja bintik-bintik putih
sekitar tulang daun, pertumbuhan tanaman yang terserang terhambat dan daun
berwarna kekuningan, pangkal batang terjadi perakaran sekunder dan membengkak.
2.2.2 Kutu daun (Aphis cracivora koch)
Kutu daun menyebabkan Gejala pertumbuhan terlambat karena hama mengisap
cairan sel tanaman dan penurunan hasil panen. Kutu bergerombol di pucuk tanaman
dan berperan sebagai vektor virus..
2.2.3 Ulat
grayak (Spodoptera litura F)
Ulat grayak menyebabkan daun berlubang dengan ukuran tidak pasti, serangan berat
di musim kemarau, juga menyerang polong.
2.3 Penyakit Yang menyerang Tanaman Jagung
2.3.1 Penyakit Antraknose
Disebabkan oleh jamur Colletotricum
lindemuthianum.Gejala pad serangan penyakit antraknose dapat diamati pada bibit
yang baru berkecambah, semacam kanker berwarna coklat pada bagian batang dan
keping biji.
2.3.2
Penyakit Mozaik
Penyakit mozaik disebabkan oleh virus Cowpea Aphid Borne Virus/CAMV.Menimbulkan
Gejala pada daun-daun muda terdapat gambaran mozaik yang warnanya tidak
beraturan. Penyakit ditularkan oleh vektor kutu daun.
2.3.3 Penyakit sapu
Disebabkan oleh virus Cowpea
Witchesbroom Virus/Cowpea Stunt Virus.Menimbulkan Gejala pertumbuhan tanaman
terhambat, ruas-ruas batang sangat pendek, tunas ketiak memendek dan membentuk
“sapu”. Penyakit ditularkan kutu daun.
2.3.3 Layu
bakteri
Di sebabkan oleh bakteri Pseudomonas
solanacearum E.F Smith.Menimbulkan gejala tanaman mendadak layu dan serangan
berat menyebabkan tanaman mati.
BAB 3
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1 Tempat dan Waktu
Praktikum penilaian kerusakan hama dan penyakit pada tanaman ini di
laksanakan di laboratorium insektarium, Jurusan Hama Penyakit Tanaman, Fakultas
Pertanian, Universitas Sriwijaya, Indralaya pada hari jumat pukul 13.30.WIB
sampai selesai.
3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum penilaian kerusakan hama
penyakit pada tanaman adalah 1). Kamera dan 2). Buku pengamatan 3). Alat tulis
Adapun Bahan yang di gunakan dalam praktikum penilaian kerusakan penyakit
pada tanaman adalah 1). Jenis tanaman yang terserang hama dan penyakit yaitu
kacang panjang (Vigna vulgaris).
3.3 Cara Kerja
Adapun
cara kerja praktikum ini yaitu:
1.pengolahan
lahan
Bersihkan
rumput liar (gulma) dari sekitar kebun , Olah tanah dengan cangkul ataupun
bajak sedalam 30-40 cm hingga gembur ,Buat bedengan selebar 100-120 cm, jarak
antar bedengan 40-60 cm, ratakan permukaan bedengan.
Biarkan
selama seminggu sebelum tanam - Buat lubang tanam dengan jarak yang sesuai
dalam kelompok.
2.Penanaman
Waktu
tanam yang baik musim kering , Pilih bibit yang tumbuh subur dan normal Tanam
bibit di lubang tanam secara tegak lalu tanah di sekitar batang dipadatkan ,
Siram lubang tanam yang telah ditanami hingga cukup basah (lembab).
3.Pengairan
Dilakukan
rutin tiap hari, terutama pada fase awal pertumbuhan dan cuaca kering, dapat
di-leb atau disiram dengan gembor
4.
Penyulaman
Sulam
tanaman yang pertumbuhannya tidak normal, mati atau terserang hama penyakit,
Penyulaman maksimal umur 15 hari 9.
5.
Penyiangan
Rumput
liar atau gulma di sekitar tanaman disiangi atau dicabut Penyiangan dilakukan pada umur 15 hari dan
60-75 hari setelah tanaman
6.Pemangkasan
( Perempelan )
Pangkas tunas-tunas liar yang tumbuh mulai
dari ketiak daun pertama hingga bunga pertama juga dirempel untuk merangsang
agar tunas-tunas baru dan bunga yang lebih produktif segera tumbuh.
7.pengamatan
panen
Perhitungan persentase efisiensi nilai
kerusakan pada tanaman dengan rumus perhitungan kerusakan mutlak p= n/N x 100% dan kerusakan bervariasi I= jumlah
(nxv)/ Z x N x 100%.
3.4 Parameter
Menggunakan
skala kategori serangan adalah sebagai berikut:
0 = tidak ada serangan terhadap tanaman atau
bagian yang diamati
1.
=Terdapat serangan dengan luas ≤ 25 % terhadap
tanaman atau bagian tanaman yang diamati
2
=
Terdapat serangan dengan luas > 25% - 50% terhadap tanaman atau bagian
tanamnn yang diamati
3
=
terdapat serangan dengan luas > 50% - 75% terhadap tanaman atau bagian
tanaman yang diamati
4
= Terdapat
serangan dengan luas > 75% terhadap tanaman atau bagian tanamn yang diamati
3.5 Analisis Data
Pada
praktikum ini menggunakan rumus Perhitungan
Kerusakan Mutlak (Persentase kerusakan)
P = n/N x 100 %
Keterangan:
P = Persentase atau intensitas
serangan (%)
n = banyaknya tanaman / bagian
tanaman atau tunas sakit
N = banyaknya tanaman ataau tunas
tanaman
Perhitungan Kerusakan bervariasi
( Intensitas Serangan)
I = (n x v) / (Z x N) x 100%
Keterangan :
I
= intensitas serangan (%)
n = banyaknya tanaman atau bagian
tanaman seperti bagian batang, bagian daun, bagian polong yang diamati dari
setiap kategori serangan
v = nilai skala dari tiap
kategori
Z = nilai skala dari tiap
kategori serangan yang tertinggi
N= banyaknya tanaman atau bagian
tanaman seperti bagian batang, bagian daun, bagian polong yang diamati.
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
a. tanaman I
Dik
: N= 28
0=11; 1=5; 2=3; 3=7; 4=2
Dit
: P=...%
I= ....%
penyelesaian
:
1.
Kerusakan
Mutlak
P =
=
= 60,71 %
2.
Kerusakan
Bervariasi
I =
=
=
= 41,66 %
b. Tanaman
2
Dik
: N= 26
0=7; 1=8; 2=4; 3=4; 4=3
Dit
: P=...%
I= ....%
penyelesaian
:
1.
Kerusakan
Mutlak
P =
=
= 73,07 %
2.
Kerusakan
Bervariasi
I =
=
=
= 38,46 %
c. Tanaman
3
Dik
: N= 24
0=10; 1=5; 2=3; 3=2; 4=4
Dit
: P=...%
I= ....%
penyelesaian
:
1.
Kerusakan
Mutlak
P =
=
= 58,34 %
2.
Kerusakan
Bervariasi
I =
=
=
= 34,37 %
d. Tanaman
4
Dik
: N= 48
0=17; 1=8; 2=4; 3=15; 4=4
Dit
: P=...%
I= ....%
penyelesaian
:
1.
Kerusakan
Mutlak
P =
=
= 60,41%
2.
Kerusakan
Bervariasi
I =
=
=
= 40,10 %
e. Tanaman
5
Dik
: N= 49
0=21; 1=9; 2=7; 3=8; 4=4
Dit
: P=...%
I= ....%
penyelesaian
:
1.
Kerusakan
Mutlak
P =
=
= 55,10 %
2.
Kerusakan
Bervariasi
I =
=
=
= 32,14 %
f. Tanaman
6
Dik
: N= 35
0=17; 1=6; 2=6; 3=1; 4=5
Dit
: P=...%
I= ....%
penyelesaian
:
1.
Kerusakan
Mutlak
P =
=
= 50 %
2.
Kerusakan
Bervariasi
I =
=
=
= 28,47 %
g. Tanaman
7
Dik
: N= 38
0=19; 1=10; 2=2; 3=7; 4=0
Dit
: P=...%
I= ....%
penyelesaian
:
1.
Kerusakan
Mutlak
P =
=
= 50 %
2.
Kerusakan
Bervariasi
I =
=
=
= 30,70 %
h. Tanaman
8
Dik
: N= 46
0=16; 1=19; 2=8; 3=3; 4=0
Dit
: P=...%
I= ....%
penyelesaian
:
1.
Kerusakan
Mutlak
P =
=
= 65,21 %
2.
Kerusakan
Bervariasi
I =
=
=
= 31,88%
i.
Tanaman 9
Dik
: N= 40
0=11; 1=18; 2=8; 3=3; 4=0
Dit
: P=...%
I= ....%
penyelesaian
:
1.
Kerusakan
Mutlak
P =
=
= 72,5%
2.
Kerusakan
Bervariasi
I =
=
=
= 35,83 %
j.
Tanaman 10
Dik
: : N= 39
0=14; 1=16; 2=0; 3=7; 4=2
Dit
: P=...%
I= ....%
penyelesaian
:
1.
Kerusakan
Mutlak
P =
=
= 64,10 %
2.
Kerusakan
Bervariasi
I =
=
=
= 28,84 %
4.2 Pembahasan
Pada Praktikum ini benih yang digunakan
adalah benih kacang panjang .Setiap orang diwajibkan menanam 10 jagung dilahan
yang telah disediakan dan bertanggung jawab mulai dari penanaman benih hingga
panen. Jumlah daun umumnya berkisar antara 10-48 helai. Pada praktikum ini
kita akan menentukan tingkat kerusakan mutlak dan intensitas serangan pada
tanaman kacang panjang.Gejala kerusakan mutlak yaitu gejala rusaknya secara
mutlak dari tanaman,atau bagian tanaman ,batang,malai,daun.sedangkan kerusakan
variasi adalah gejala rusaknya tanaman atau bagian tanaman misalnya bagian daun
seperti akibat serangan cendawan yang menyerang sehingga bagian daun
tersebut mengalami kerusakan bervariasi.Dimana n adalah bagian tanaman yang
sakit dan N adalah banyaknya /jumlah bagian tanaman tersebut.
Pada praktikum ini kacang panjang yang tumbuh 10 tanaman.Pada tanaman
kacang panjang 1 jumlah daun sekitar 28 .dari 28 daun tersebut 11 daun tidak
terserag hama dan penyakit,dan 5 daun terserang
hama dan penyakit dengan luas serangan ≤ 25% ,7 dau terserang hama dan penyakit
dengan luas > 50% dan hanya 2 daun yang terserang penyakit dengan luas >
75 %.Persentase kerusakan mutlak tanaman kacang panjang 1 yaitu 60,71% dan
intensitas serangannya mencapai 41,66%.
Pada
tanaman kacang panjang 2 jumlah daun 26 helai. 7 daun tidak terserang hama dan penyakit,8 daun
terserang dengan luas serangan ≤ 25% dan 4 daun terserang hama dan penyakit dengan luas > 50 % serta 3 daun
dengan luas serangnan > 75% .Persentase kerusakan mutlak 73,07% dan intensitas
serangannya mencapai 38,46 %.Tanaman kacang panjang 3 memiliki 24 daun.10 daun tersebut tidak terserang hama dan penyakit. persentase kerusakan mutlaknya juga
tidak terlalu besar dibandingkan tanaman 1 dan 2,kerusakan mutlak mencapai
58,34% dan intensitas serangannya 15%.Pada tanaman kacang panjang
4 jumlah daun 48.Dengan kerusakan mutlak 60,41% dan intensitas
serangan 40,10%.Tanaman kacang panjang 5 memiliki daun 49 helai.daun yang kebanyakan
tidak mengalami kerusakan. Persentase kerusakan mutlak tanaman kacang panjang 5
ini mencapai 55,10% dengan intensitas serangan 32,14%.Tanaman kacang panjang 6
daunnya berjumlah 35 helai .17 dari 35 daun trsebut tidak terserang hama dan penyakit,persentase
kerusakan mutlaknya 50% dan intensitas serangannya 28,47%.Tanaman kacang
panjang 7 memiliki jumlah daun 38 dan persentase kerusakan mutlak 50%
,intensitas serangannya 30,70%.tanaman kacang panjang 8 persentase kerusakannya
yaitu 65,21% dengan intensitas serangan 31,88%.dan tanaman kacang panjang 9
yang memiliki 40 helai daun kerusakan mutlaknya sebesar 72,83% dan intensitas
kerusakannya 35,83%.
Dan
tanaman ke 10 memiliki jumlah daun 39 helai, kerusakan mutlak sebesar 64,10 %
dan kerusakan bervariasinya mencapai 28,84%. Dari 10 tanaman kacang
panjang tersebut kerusakan mutlak terbesar pada tanaman kacang panjang yaitu
73,07% sedangkan intensitas serangan yang terbesar dari 10 tanaman kacang
panjang tersebut yaitu pada tanaman jagung 1 dengan intensitas kerusakan 41,66%.
BAB
5
KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum
ini didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1.
Penyakit
adalah penyimpangan – penyimpangan tumbuh, baik pada bagian tertentu
tanaman maupun pada seluruh bagan tanaman tersebut, yang disebabkan gangguan
abiotik dan biotik.
2.
Gejala
kerusakan mutlak adalah gejala rusaknya secara mutlak dari tanaman, atau bagian
tanaman, batang, malai, daun serta dapat menyebabkan kematian tanaman secara
mutlak.
3.
Gejala
kerusakan bervariasi adalah gejala rusaknya tanaman atau bagian tanaman seperti
daun serta dapat menimbulkan kerusakan bervariasi.
4.
Tanaman kacang
panjang yang mengalami kerusakan mutlak terberat adalah tanaman yang ke 2
sedangkan kerusakan bervariasi terberat pada tanaman yang ke 1.
5.
Pengendalian
penyakit tanaman dapat dilakukan dengan cara kultur teknis, pemilihan bibit/
benih yang unggul serta dapat juga dilakukan dengan cara kimia yaitu dengan
menggunakan zat – zat kimia.
5.2
Saran
Pengambilan data harus lebih
teliti lagi agar hasil menjadi lebih akurat. Penghitungan pun harus dilakukan
dengan lebih teliti agar tidak ada kesalahan dalam memasukan data. Sebaiknya
perbanyak lagi bahan – bahan bacaan lainnya untuk menambah wawasan.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.2013.Budidaya tanaman kacang panjang.
http: // www. Best budidaya tanaman
.com/2013/11/klasifikasi-kacang-panjang-dan.html di akses pada tanggal 21 November 2015
Andri.2012. Kacang
panjang. http :// science andri .blogspot .co .id /2012 /11 /kacang-panjang-vigna-cylindrica-l.html. Diakses pada tanggal 21 November 2015
Adfly. 2015. Manfaat
dan khasiat tanaman kacang.http: // adf.ly /2330430 /int/http:// tanaman-herbal.blogspot.co.id/2015/05/manfaat-dan-khasiat-tanaman-kacang.html. Di akses pada tanggal 21 November 2015
Shukendar. 2011. Budidaya
tanaman kacang panjang.http: //shukendar. blogspot.co .id/ 2011 /11/ budidaya-kacang-panjang.html. Diakses pada tanggal 21 November 2015
Astawan,M.(2009).Sehat denga hidangan kacang dan biji bijian
.penebar
swadaya .jakarta.
Foodreference.2010..Eggplant.availableat:ttp:www.foodreference.com/html/arteg
gpahtml
accessed at 13/11/2
0 komentar:
Post a Comment