Monday, 18 December 2017

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM DASAR DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN PENILAIAN KERUSAKAN TANAMAN KACANG PANJANG (Vigna sinensis.L)

LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM DASAR DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
PENILAIAN KERUSAKAN TANAMAN KACANG PANJANG (Vigna sinensis.L)






Wahyu Sriningsih
05071181419002






PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2015



BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
            Tanaman memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Tanaman di budidayakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Tidak semua tanaman dapat tumbuh dengan sendirinya, oleh sebab itu tanaman perlu di budidayakan. Dalam pembudidayaan tanaman terdapat banyak kendala yang dapat ditemui oleh para pembudidaya kendala tersebut berupa hama serta penyakit tanaman.
            Tanaman tidak selamanya bisa hidup tanpa gangguan. Kadang tanaman mengalami gangguan oleh binatang atau organisme kecil (virus, bakteri, atau jamur). Hewan dapat disebut hama karena mereka mengganggu tanaman dengan memakannya. Belalang, kumbang, ulat, wereng, tikus, walang sangit merupakan beberapa contoh binatang yang sering menjadi hama tanaman. 
Gangguan terhadap tanaman yang disebabkan oleh virus, bakteri, dan jamur disebut penyakit. Tidak seperti hama, penyakit tidak memakan tanaman, tetapi mereka merusak tanaman dengan mengganggu proses – proses dalam tubuh tanaman sehingga mematikan tanaman. Oleh karena itu, tanaman yang terserang penyakit, umumnya, bagian tubuhnya utuh. Akan tetapi, aktivitas hidupnya terganggu dan dapat menyebabkan kematian. Untuk membasmi hama dan penyakit, sering kali manusia menggunakan oat – obatan anti hama. Pestisida yang digunakan untuk membasmi serangga disebut insektisida. Adapun pestisida yang digunakan untuk membasmi jamur disebut fungsida.              
Jenis – jenis penyakit yang menyerang tanaman sangat banyak jumlahnya. Penyakit yang menyerang tanaman banyak disebabkan oleh mikroorganisme, misalnya jamur, bakteri, dan alga. Penyakit tanaman juga dapat disebabkan oleh virus. Penyakit tanaman antara lain;
1. Jamur 
            Jamur adalah salah satu organisme penyebab penyakit yang menyerang hampir semua bagian tanaman, mulai dari akar, batang, ranting, daun, bunga, hingga buahnya. Penyebaran jenis penyakit ini dapat disebabkan oleh angin, air, serangga, atau sentuhan tangan.

2. Bakteri 
            Bakteri dapat membusukkan daun, batang, dan akar tanaman. Bagian tubuh tanaman yang diserang bakteri akan mengeluarkan lendir keruh, baunya sangat menusuk, dan lengket jika disentuh. Setelah membusuk, lama – kelamaan tanaman akan mati. Tanaman yang diserang bakteri dapat diatasi dengan menggunakan bakterisida. 

3. Virus 
           Penyakit yang disebabkan oleh virus cukup berbahaya karena dapat menular dan menyebar ke seluruh tanaman dengan cepat. Tanaman yang sudah terlanjur diserang sulit untuk disembuhkan.  

4. Alga ( Ganggang ) 
            Keberadaan alga juga perlu diaspadai karena dapat menyebabkan bercak karat merah pada daun tanaman. Bagian tanaman yang diserang oleh alga biasanya bagian daun, ditandai adanya bercak berwarna kelabu kehijauan pada daun, kemudian pada permukaannya tumbuh rambut berwarnya cokelat kemerahan. Meskipun ukurannya kecil, bercak yang timbul sangat banyak sehingga cukup merugikan 

1.2  Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah untuk memperkenalkan kepada mahasiswa untuk menentukan tingkat kerusakan mutlak dan tingkat kerusakan bervariasi dari suatu tanaman yang terserang oleh patogen


BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanaman
2.1.1 Sistematika Tanaman Kacang Panjang
Kingdom          :Plantae

Divisi               :Spermatopyha
Sub-divisi        : Angiospermae
Kelas               : Dicotyledoneae
Ordo                : Rosales
Famili              : Leguminoceae
Genus              : Vigna
Spesies            : Vigna sinensis

2.1.2 Anatomi dan Morfologi Tanaman
Spesies vigna sinensis L. memiliki banyak varietas yang kini sudah banyak dibudidayakan oleh masyarakat. Deskripsi dan morfologi tanaman kacang panjang Tanaman kacang panjang (vigna sinensis L.) termasuk ke dalam jenis sayuran buah semusim (berumur pendek) seperti hal nya terung, labu, tomat, buncis, pare, kacang tunggak, cabai, mentimun, dan sebagainya. Tanaman kacang panjang berbentuk semak atau perdu yang bersifat membelit  atau merambat . Tinggi tanaman kacang panjang dapat mencapai 2 meter atau lebih.
Secara morfologi, bagian atau organ-organ penting tanaman kacang panjang yaitu akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji.

1. Akar tanaman
Tanaman akar panjang berakar tunggang dan berakar serabut. Akar tunggangnya tumbuh lurus ke dalam hingga mencapai kedalaman 30 cm, sedangakan akar serabutnya tumbuh menyebar kea rah samping (horizontal) dan tidak dalam. Panjang akar serabut mencapai 26 cm.

2. Batang
Batang tanaman kacang panjang memiliki cirri-ciri liat, tidak berambut, berbentuk bulat, panjang, bersifat keras, dan berkuran kecil dengan diameter sekitar 0,6 cm-1 cm. Tanaman yang pertumbuhannya bagus, diameter batangnya dapat mencapai 1,2 cm lebih.

3. Daun
Daun kacang panjang merupakan daun majemuk yang bersusun tiga helaian. Daun berbentuk lonjong dengn ujung daun runcing (hampir segitiga). Tepi daun rata, tidak berbentuk, dan memiliki tulang-tulang daun yang menyirip. Kedudukan daun tegak agak mendatar dan memiliki tangkai utama. Daun panjangnya antara 9 cm-13 cm dan panjang tangkai daun 0,6 cm. permukaan daun kasar, permukaan daun bagian atas berwarna hijau tua, sedangkan permukaan daun bagian bawah berwarna lebih muda. Ukuran daun kacang panjang sangat bervariasi, yakni panjang daun antara 9 cm-15 cm dan lebar daun antara 5 cm-8 cm.

4. Bunga
Bunga tanaman kacang panjang tergolong bunga sempurna, yakni dalam sau bunga terdapat alat kelamin betina (putik) dan alat kelamin jantan (benang sari). Bunga memiliki tipe zygomorphus (bilateral simetri) dan memiliki bentuk menyerupai kupu-kupu (papilona cues).
Bunga terdiri atas tangkai bunga, kelopak bunga, mahkota bunga (daun mahkota), benang sari, dan kepala putik. Bunga tanaman kacang panjang memiliki dua tangkai,  yakni tangkai utama dan tangkai bunga. Tangkai utama berbentuk panjang dan tidak bercabang, serta panjang antara 9 cm-13cm dengan diameter 2 mm. sedangakan tangkai bunga sangat pendek, dan panjangnya sekitar 3 mm.

5. Buah atau polong
Buah tanaman kacang panjang berbentuk bulat panjang dan ramping. Buah kacang panjang ini biasa disebut polong. Polong kacang panjang memiliki ukuran panjang bervariasi antara 30 cm-100 cm, bergantung pada jenis dan varietasnya.Demikian pula warna polongnya juga bervariasi,  antara putih dan putih kekuning-kuningan (polong tua), hijau, hijau muda, dan hijau keputih-putihan (polong muda), bergantung pada jenis dan varietasnya.

6. Biji 
Biji kacang panjang berbentuk bulat panjang dan agak pipih, tetapi kadang-kadang juga terdapat sedikit melengkung. Biji yang telah tua memiliki warna yang beragam, yaitu kuning, cokelat, kuning kemerah-merahan, putih, hitam, merah, dan putih, bebercak merah (merah putih), bergantung pada jenis dan varietasnya. Biji memiliki ukuran besar (panjang x lebar), yaitu 8-9 mm x 5-6 mm.

2.1.3 Syarat Tumbuh
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tidak terlepas dari pengaruh faktor lingkungan. Faktor lingkungan itu meliputi iklim dan jenis tanah. Setiap tanaman menghendaki keadaan lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhannya. Pada kondisi lingkungan yang sesuai, tanaman kacang panjang dapat tumbuh dengan baik dan berproduksi tinggi. Oleh karena itu, sebelum membudidayakan tanaman tersebut perlu diketahui dulu syarat-syarat ekologi tumbuhnya.
Unsur-unsur iklim yang perlu diperhatikan dalam pertumbuhan tanaman antara lain ketinggian tempat, sinar matahari, dan curah hujan. Kacang panjang bisa tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi antara 0-1500 meter diatas permukaan laut (mdpl). Kacang panjang biasanya digolongkan dalan sayuran dataran rendah sebab tanaman ini tumbuh lebih baik dan banyak diusahakan di dataran rendah.
          Kacang panjang dapat ditanam sepanjang musim, baik musim kemarau maupun musim penghujan. Waktu tanam yang baik adalah pada awal atau akhir musim hujan.Tanaman kacang panjang membutuhkan curah hujan sekitar 600-2000 mm/tahun.Tanaman ini membutuhkan banyak sinar matahari. Lahan yang terbuka di dataran rendah lebih disukai, sedangkan bila ternaungi produksinya kurang memuaskan.
          Tanah yang subur dan gembur diperlukan oleh tanaman kacang panjang. Agar tumbuh dengan baik, tanaman ini menghendaki tanah yang subur, banyak mengandung bahan organik, dan cukup mengandung air. Lahan yang ditanami kacang panjang dapat berupa tanah pekarangan, sawah atau tegalan.
          Jenis tanah yang paling baik untuk tanaman ini adalah tanah bertekstur liat berpasir. Kacang-kacangan peka terhadap tanah alkalin atau keasaman tanah yang tinggi. Untuk pertumbuhan yang optimal diperlukan derajat keasaman (pH) tanah antara 5.5-6.5. Tanah yang terlalu asam dengan pH di bawah 5.5 dapat  menye-babkan tanaman tumbuh kerdil karena teracuni garam aluminium (Al) yang larut dalam tanah. Untuk mengatasi hal ini perlu dilakukan pengapuran (Samadi, 2003).


2.2 Hama pada Tanaman Kacang Panjang
2.2.1 Lalat kacang (Ophiomya phaseoli tryon)
Lalat kacang menyebabkan gelaja bintik-bintik putih sekitar tulang daun, pertumbuhan tanaman yang terserang terhambat dan daun berwarna kekuningan, pangkal batang terjadi perakaran sekunder dan membengkak.

2.2.2  Kutu daun (Aphis cracivora koch)
Kutu daun menyebabkan Gejala pertumbuhan terlambat karena hama mengisap cairan sel tanaman dan penurunan hasil panen. Kutu bergerombol di pucuk tanaman dan berperan sebagai vektor virus..

2.2.3  Ulat grayak (Spodoptera litura F)

Ulat grayak menyebabkan daun berlubang dengan ukuran tidak pasti, serangan berat di musim kemarau, juga menyerang polong.

2.3 Penyakit Yang menyerang Tanaman Jagung
2.3.1 Penyakit Antraknose
Disebabkan oleh  jamur Colletotricum lindemuthianum.Gejala pad serangan penyakit antraknose dapat diamati pada bibit yang baru berkecambah, semacam kanker berwarna coklat pada bagian batang dan keping biji.
2.3.2   Penyakit Mozaik
Penyakit mozaik disebabkan oleh virus Cowpea Aphid Borne Virus/CAMV.Menimbulkan Gejala pada daun-daun muda terdapat gambaran mozaik yang warnanya tidak beraturan. Penyakit ditularkan oleh vektor kutu daun.
2.3.3 Penyakit sapu
Disebabkan oleh  virus Cowpea Witchesbroom Virus/Cowpea Stunt Virus.Menimbulkan Gejala pertumbuhan tanaman terhambat, ruas-ruas batang sangat pendek, tunas ketiak memendek dan membentuk “sapu”. Penyakit ditularkan kutu daun.
2.3.3   Layu bakteri

Di sebabkan oleh  bakteri Pseudomonas solanacearum E.F Smith.Menimbulkan gejala tanaman mendadak layu dan serangan berat menyebabkan tanaman mati.
BAB 3
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1 Tempat dan Waktu
Praktikum penilaian kerusakan hama dan penyakit pada tanaman ini di laksanakan di laboratorium insektarium, Jurusan Hama Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya, Indralaya pada hari jumat pukul 13.30.WIB sampai selesai.

3.2  Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum penilaian kerusakan hama penyakit pada tanaman adalah 1). Kamera dan 2). Buku pengamatan 3). Alat tulis
Adapun Bahan yang di gunakan dalam praktikum penilaian kerusakan penyakit pada tanaman adalah 1). Jenis tanaman yang terserang hama dan penyakit yaitu kacang panjang (Vigna vulgaris).

3.3 Cara Kerja

Adapun cara kerja praktikum ini yaitu:
1.pengolahan lahan
Bersihkan rumput liar (gulma) dari sekitar kebun , Olah tanah dengan cangkul ataupun bajak sedalam 30-40 cm hingga gembur ,Buat bedengan selebar 100-120 cm, jarak antar bedengan 40-60 cm, ratakan permukaan bedengan.
Biarkan selama seminggu sebelum tanam - Buat lubang tanam dengan jarak yang sesuai dalam kelompok.
2.Penanaman
Waktu tanam yang baik musim kering , Pilih bibit yang tumbuh subur dan normal Tanam bibit di lubang tanam secara tegak lalu tanah di sekitar batang dipadatkan , Siram lubang tanam yang telah ditanami hingga cukup basah (lembab).
3.Pengairan
Dilakukan rutin tiap hari, terutama pada fase awal pertumbuhan dan cuaca kering, dapat di-leb atau disiram dengan gembor
4. Penyulaman
Sulam tanaman yang pertumbuhannya tidak normal, mati atau terserang hama penyakit, Penyulaman maksimal umur 15 hari 9.
5. Penyiangan
Rumput liar atau gulma di sekitar tanaman disiangi atau dicabut  Penyiangan dilakukan pada umur 15 hari dan 60-75 hari setelah tanaman
6.Pemangkasan ( Perempelan )
 Pangkas tunas-tunas liar yang tumbuh mulai dari ketiak daun pertama hingga bunga pertama juga dirempel untuk merangsang agar tunas-tunas baru dan bunga yang lebih produktif segera tumbuh.
7.pengamatan panen
         Perhitungan persentase efisiensi nilai kerusakan pada tanaman dengan rumus perhitungan kerusakan mutlak p= n/N  x 100% dan kerusakan bervariasi I= jumlah (nxv)/ Z x N x 100%.

3.4 Parameter
Menggunakan skala kategori serangan adalah sebagai berikut:
0   = tidak ada serangan terhadap tanaman atau bagian yang diamati
1.     =Terdapat serangan dengan luas ≤ 25 % terhadap tanaman atau bagian tanaman yang diamati
2        = Terdapat serangan dengan luas > 25% - 50% terhadap tanaman atau bagian tanamnn yang diamati
3        = terdapat serangan dengan luas > 50% - 75% terhadap tanaman atau bagian tanaman yang diamati
4        = Terdapat serangan dengan luas > 75% terhadap tanaman atau bagian tanamn yang diamati

3.5 Analisis Data
Pada praktikum ini menggunakan rumus Perhitungan Kerusakan Mutlak (Persentase kerusakan)

 P = n/N x 100 %

Keterangan:
P = Persentase atau intensitas serangan (%)
n = banyaknya tanaman / bagian tanaman atau tunas sakit
N = banyaknya tanaman ataau tunas tanaman

Perhitungan Kerusakan bervariasi ( Intensitas Serangan)

I  =  (n x v) / (Z x N)  x  100%
Keterangan :

I  = intensitas serangan (%)
n = banyaknya tanaman atau bagian tanaman seperti bagian batang, bagian daun, bagian polong yang diamati dari setiap kategori serangan
v = nilai skala dari tiap kategori
Z = nilai skala dari tiap kategori serangan yang tertinggi
N= banyaknya tanaman atau bagian tanaman seperti bagian batang, bagian daun, bagian polong yang diamati.


BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
a. tanaman I
Dik : N= 28
         0=11; 1=5; 2=3; 3=7; 4=2
Dit : P=...%
       I= ....%
penyelesaian :
1.      Kerusakan Mutlak
P =
    =
    = 60,71 %

2.      Kerusakan Bervariasi
  I =
      =
      =    = 41,66 %
b.      Tanaman 2
Dik : N= 26
         0=7; 1=8; 2=4; 3=4; 4=3
Dit : P=...%
       I= ....%
penyelesaian :
1.      Kerusakan Mutlak
P =
    =
    = 73,07 %

2.      Kerusakan Bervariasi
  I =
      =
      =    = 38,46 %
c.       Tanaman 3
Dik : N= 24
         0=10; 1=5; 2=3; 3=2; 4=4
Dit : P=...%
       I= ....%
penyelesaian :
1.      Kerusakan Mutlak
P =
    =
    = 58,34 %

2.      Kerusakan Bervariasi
  I =
      =
      =    = 34,37 %
d.      Tanaman 4
Dik : N= 48
         0=17; 1=8; 2=4; 3=15; 4=4
Dit : P=...%
       I= ....%
penyelesaian :
1.      Kerusakan Mutlak
P =
    =
    = 60,41%

2.      Kerusakan Bervariasi
  I =
      =
      =    = 40,10 %
e.       Tanaman 5
Dik : N= 49
         0=21; 1=9; 2=7; 3=8; 4=4
Dit : P=...%
       I= ....%
penyelesaian :
1.      Kerusakan Mutlak
P =
    =
    = 55,10 %

2.      Kerusakan Bervariasi
  I =
      =
      =    = 32,14 %
f.       Tanaman 6
Dik : N= 35
         0=17; 1=6; 2=6; 3=1; 4=5
Dit : P=...%
       I= ....%
penyelesaian :
1.      Kerusakan Mutlak
P =
    =
    = 50 %

2.      Kerusakan Bervariasi
  I =
      =
      =    = 28,47 %
g.      Tanaman 7
Dik : N= 38
         0=19; 1=10; 2=2; 3=7; 4=0
Dit : P=...%
       I= ....%
penyelesaian :
1.      Kerusakan Mutlak
P =
    =
    = 50 %

2.      Kerusakan Bervariasi
  I =
      =
      =    = 30,70 %
h.      Tanaman 8
Dik : N= 46
         0=16; 1=19; 2=8; 3=3; 4=0
Dit : P=...%
       I= ....%
penyelesaian :
1.      Kerusakan Mutlak
P =
    =
    = 65,21 %

2.      Kerusakan Bervariasi
  I =
      =
      =    = 31,88%
i.        Tanaman 9
Dik : N= 40
         0=11; 1=18; 2=8; 3=3; 4=0
Dit : P=...%
       I= ....%
penyelesaian :
1.      Kerusakan Mutlak
P =
    =
    = 72,5%

2.      Kerusakan Bervariasi
  I =
      =
      =    = 35,83 %
j.        Tanaman 10
Dik : : N= 39
         0=14; 1=16; 2=0; 3=7; 4=2
Dit : P=...%
       I= ....%
penyelesaian :
1.      Kerusakan Mutlak
P =
    =
    = 64,10 %

2.      Kerusakan Bervariasi
  I =
      =
      =    = 28,84 %

4.2 Pembahasan
            Pada Praktikum ini benih yang digunakan adalah benih kacang panjang .Setiap orang diwajibkan menanam 10 jagung dilahan yang telah disediakan dan bertanggung jawab mulai dari penanaman benih hingga panen. Jumlah daun umumnya berkisar antara 10-48 helai. Pada praktikum ini kita akan menentukan tingkat kerusakan mutlak dan intensitas serangan pada tanaman kacang panjang.Gejala kerusakan mutlak yaitu gejala rusaknya secara mutlak dari tanaman,atau bagian tanaman ,batang,malai,daun.sedangkan kerusakan variasi adalah gejala rusaknya tanaman atau bagian tanaman misalnya bagian daun seperti akibat serangan cendawan  yang menyerang sehingga bagian daun tersebut mengalami kerusakan bervariasi.Dimana n adalah bagian tanaman yang sakit dan N adalah banyaknya /jumlah bagian tanaman tersebut. 
Pada praktikum ini kacang panjang yang tumbuh 10 tanaman.Pada tanaman kacang panjang 1 jumlah daun sekitar 28 .dari 28 daun tersebut 11 daun tidak terserag hama dan  penyakit,dan 5 daun terserang hama dan penyakit dengan luas serangan ≤ 25% ,7 dau terserang hama dan penyakit dengan luas > 50% dan hanya 2 daun yang terserang penyakit dengan luas > 75 %.Persentase kerusakan mutlak tanaman kacang panjang 1 yaitu 60,71% dan intensitas  serangannya mencapai 41,66%.
            Pada tanaman kacang panjang 2 jumlah daun 26 helai. 7 daun  tidak terserang hama dan penyakit,8 daun terserang dengan luas serangan ≤ 25% dan 4 daun terserang hama dan  penyakit dengan luas > 50 % serta 3 daun dengan luas serangnan > 75% .Persentase kerusakan mutlak 73,07% dan intensitas serangannya mencapai 38,46 %.Tanaman kacang panjang 3 memiliki 24 daun.10  daun tersebut tidak terserang hama dan  penyakit. persentase kerusakan mutlaknya juga tidak terlalu besar dibandingkan tanaman 1 dan 2,kerusakan mutlak mencapai 58,34% dan intensitas serangannya 15%.Pada tanaman kacang panjang 4  jumlah daun 48.Dengan kerusakan mutlak 60,41% dan intensitas serangan 40,10%.Tanaman kacang panjang 5 memiliki daun 49 helai.daun yang kebanyakan tidak mengalami kerusakan. Persentase kerusakan mutlak tanaman kacang panjang 5 ini mencapai 55,10% dengan intensitas serangan 32,14%.Tanaman kacang panjang 6 daunnya berjumlah 35 helai .17 dari 35 daun trsebut tidak terserang hama dan penyakit,persentase kerusakan mutlaknya 50% dan intensitas serangannya 28,47%.Tanaman kacang panjang 7  memiliki jumlah daun 38 dan persentase kerusakan mutlak 50% ,intensitas serangannya 30,70%.tanaman kacang panjang 8 persentase kerusakannya yaitu 65,21% dengan intensitas serangan 31,88%.dan tanaman kacang panjang 9 yang memiliki 40 helai daun kerusakan mutlaknya sebesar 72,83% dan intensitas kerusakannya 35,83%.
           Dan tanaman ke 10 memiliki jumlah daun 39 helai, kerusakan mutlak sebesar 64,10 % dan kerusakan bervariasinya mencapai 28,84%. Dari 10 tanaman kacang panjang tersebut kerusakan mutlak terbesar pada tanaman kacang panjang yaitu 73,07% sedangkan intensitas serangan yang terbesar dari 10 tanaman kacang panjang tersebut yaitu pada tanaman jagung 1 dengan intensitas kerusakan 41,66%.


BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum ini didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1.       Penyakit adalah penyimpangan – penyimpangan tumbuh, baik pada bagian  tertentu tanaman maupun pada seluruh bagan tanaman tersebut, yang disebabkan gangguan abiotik dan biotik.
2.      Gejala kerusakan mutlak adalah gejala rusaknya secara mutlak dari tanaman, atau bagian tanaman, batang, malai, daun serta dapat menyebabkan kematian tanaman secara mutlak.
3.      Gejala kerusakan bervariasi adalah gejala rusaknya tanaman atau bagian tanaman seperti daun serta dapat menimbulkan kerusakan bervariasi.
4.      Tanaman kacang panjang yang mengalami kerusakan mutlak terberat adalah tanaman yang ke 2 sedangkan kerusakan bervariasi terberat pada tanaman yang ke 1.
5.        Pengendalian penyakit tanaman dapat dilakukan dengan cara kultur teknis, pemilihan bibit/ benih yang unggul serta dapat juga dilakukan dengan cara kimia yaitu dengan menggunakan zat – zat kimia.

5.2   Saran
Pengambilan data harus lebih teliti lagi agar hasil menjadi lebih akurat. Penghitungan pun harus dilakukan dengan lebih teliti agar tidak ada kesalahan dalam memasukan data. Sebaiknya perbanyak lagi bahan – bahan bacaan lainnya untuk menambah wawasan.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2013.Budidaya  tanaman kacang panjang. http: // www. Best budidaya tanaman .com/2013/11/klasifikasi-kacang-panjang-dan.html di akses pada tanggal 21 November 2015
Andri.2012. Kacang panjang. http :// science andri .blogspot .co .id /2012 /11 /kacang-panjang-vigna-cylindrica-l.html. Diakses pada tanggal 21 November 2015
Adfly. 2015. Manfaat dan khasiat tanaman kacang.http: // adf.ly /2330430 /int/http:// tanaman-herbal.blogspot.co.id/2015/05/manfaat-dan-khasiat-tanaman-kacang.html. Di akses pada tanggal 21 November 2015
Shukendar. 2011. Budidaya tanaman kacang panjang.http: //shukendar. blogspot.co .id/ 2011 /11/ budidaya-kacang-panjang.html. Diakses pada tanggal 21 November 2015
Astawan,M.(2009).Sehat denga hidangan kacang dan biji bijian .penebar
               swadaya  .jakarta.
Foodreference.2010..Eggplant.availableat:ttp:www.foodreference.com/html/arteg
               gpahtml accessed at 13/11/2









Share:

0 komentar:

Post a Comment