LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM TEKNOLOGI
FERMENTASI
ISOLASI BAKTERI ASAM LAKTAT
Nama
Nim
PROGRAM STUDI
TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
JURUSAN
TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
SRIWIJAYA
2017
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bakteri Asam Laktat (BAL) adalah kelompok
bakteri yang membentuk asam laktat, sebagai produk utama dalam metabolism
karbohidrat. Beberapa ciri yang dimiliki oleh BAL adalah tergolong dalam Gram
positif, tidak membentuk spora, berbentuk coccus atau basildan
pada umumnya katalase negatif. BAL banyak ditemukan pada produk makanan olahanbaikprodukhewanidannabati
yang difermentasi (sosis, kimchi, sayurasin) danprodukolahansusu(Nudyanto, 2015).
Bakteri asam laktat adalah bakteri yang memiliki
kontribus yang besar dalam dunia pangan. Bakteri asam laktat selain biasanya
digunakan sebagai pangan fungsional juga sering digunakan sebagai pengawet
alami dari suatu produk pangan fermentasi. Penggunaan bakteri asam laktat
sebagai pengawet alami dengan metode biopreservatif telah banyak dikembangkan
dengan menggunakan bakteri asam laktat secara langsung atau menggunakan
metabolitnya sebagai agen antimikroba (Ibrahim et al., 2015).
Bakteri
asam laktat yang memiliki kemampuan memanfaatkan pati sebagai substratnya
dikenal sebagai bakteri asam laktat amilolitik. Aktivitas bakteri asam laktat
pada fermentasi bahan berpati berperan terhadap perubahan karakteristik produk
untuk memproduksi asam laktat, enzim spesifik, dan senyawa aromatik. Bakteri
asam laktat dapat menghasilkan amilase ekstraseluler dan memfermentasi pati
secara langsung menjadi asam laktat (Putri et al., 2012). .
1.2. Tujuan
Tujuan dalam praktikum ini adalah untuk mengetahui cara mengisolasi bakteri
asam laktat pada produk fermentasi.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Bakteri Asam Laktat
Bakteri
asam laktat merupakan kelompok besar mikroorganisme yang secara fisiologis
menghasilkan asam laktat sebagai metabolit utama. Kelompok ini secaraalami
terdapat pada banyak bahan pangan serta salurangastrointestinal dan urogenital
manusia dan hewan. Selamapertumbuhannya, bakteri asam laktat dapat
memproduksikomponen metabolit, seperti asam organik, hidrogenperoksida,
bakteriosin, dan komponen lainnya. Bakteriosinmerupakan suatu péptida
antimikroba yang dihasilkanbakteri asam laktat selama fase pertumbuhan
eksponensialyang dalam jumlah yang cukup, dapat membunuh ataumenghambat bakteri
lain yang berkompetisi dalam ekologiyang sama (Emmawati et al., 2015).
Sifat fungsional bakteri asam laktat bersifat spesifik
strain sehingga masih perlu dilakukan eksplorasi strain bakteri asam laktat
yang unggul dalam sifat fungsional tertentu. Eksplorasi sumber-sumber bakteri
asam laktat dapat dilakukan pada pangan fermentasi tradisional, seperti tauco,
tempoyak, pikel, sawi asin, bekasam, dan lain-lain untuk mencari isolat-isolat
yang mempunyai sifat fungsional yang dapat meningkatkan kesehatan. Isolat yang
diperoleh dapat dipergunakan sebagai kultur starter pada pangan fermentasi
sehingga akan menaikkan nilai tambah produk fermentasi menjadi bernilai
fungsional (Emmawati et al., 2015).
Bakteri asam laktat mempunyai sistem proteolitik yang
kompleks yang dibutuhkan untuk pertumbuhan BAL itu sendiri dan juga memberi
kontribusi yang nyata pada pembentukan flavour produk fermentasi. BAL
menghasilkan enzim α-galaktosidase yang dibutuhkan untuk menghidrolisis
rafinosa dan stakiosa yang banyak terdapat pada susu kedelai. Hanya BAL yang
mampu memanfaatkan karbohidrat yang ada pada susu kedelai terutama rafinosa dan
stakiosa yang dapat hidup dan berkembang biak dengan baik (Yusmarini et al.,
2009).
Bakteri asam Iaktat adalah bakteri
yangmampu memfermentasikan gula atau karbohidratuntuk memproduksi asam Iaktat
dalam jumlah besar.Ciri-ciri bakteri asam laktat secara umum adalahselnya
bereaksi positif terhadap pewarnaan Gram,bereaksi negatif terhadap katalase dan
tidakmembentuk spora. Dan fermentasi glukosa akandihasilkan asam Iaktat. Tipe
fermentasi bakteri asamIaktat metiputi homofermentatif yaitu yang
hasilfermentasinya hanya asam laktat danheterofermentatif yang hasil
fermentasinya disamping asam laktat ada asam organik lainnyaseperti asetat, gas
CO2, dan etanol. Beberapa margabakteri asam laktat adalah Lactobacillus,Streptococcus,
Enterococcus, Pediococcus,Tetragenococcus, Leuconostoc, dan Lactococcus(Romadhon
et al., 2012).
Bakteri asam laktat (BAL) yang dikenal dengan statusGRAS
(generally recognized as safe) diketahui sebagaimikroba penghasil EPS
[4]. Eksopolisakarida dari mikroba dibedakan menjadi dua tipe, yaituhomopolisakarida
(HoPS) dan heteropolisakarida(HePS). Untuk sintesis homopolisakarida dari
sukrosa,BAL memperkerjakan enzim ekstraseluler berukuranbesar, yaitu enzim
glukansukrase atau glukosiltransferase(gtf) dan fruktansukrase atau
fruktosiltransferase (ftf).Enzim-enzim ini berguna untuk sintesis EPS
glukanatau EPS fruktan berbobot molekul besar dari substratsukrosa (Malik,
2010).
2.2. Isolasi Bakteri Asam Laktat
Isolasi bakteri merupakan sebuah teknik untuk mendapatkan
koloni tunggal suatu bakteri. Isolasi bakteri asam laktat melalui proses
pembusukkan untuk mendapatkan bakteri asam laktat dan dengan menggunakan media
selektif de Men Rogrosa Sharpe yang bertujuan mengoptimalkan pertumbuhan
dan mendapatkan koloni bakteri asam laktat yang diharapkan (Ibrahim et al.,
2015).
BAB 3
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan
Tempat
Praktikum dilaksanakan
pada hari Selasa 19 September
2017pukul08.00sampaidengan selesai di LaboratoriumMikrobiologi
Umum, JurusanTeknologiPertanian,
FakultasPertanian, UniversitasSriwijaya.
3.2.AlatdanBahan
Alat yang di
gunakan dalam praktikum kali ini adalah : 1) Cawan Petri, 2) Inkubator, 3)
Jarum Ose, 4) Beker Glass, 5) Spatula, dan 6) Laminer.
Bahan yang di
gunakan dalam praktikum kali ini adalah : 1) Tempoyak, 2) Yakult, 3) Yoghurt,
4) Bakasam, dan 5) Media NA.
3.3. Cara Kerja
Padaisolasibakteriasamlaktatiniadaduametode
yang dipakai, yaitumetodetuangdanmetode gores.
1.
MetodeTuang
Padametodetuang,
diambil 1 ml sampel, laludimasukkankedalamtabungreaksi yang terdapat 9 mL
NaClfisiologismakadidapatkanlahpengenceran 10-1.
Setelahitubuatpengenceranhingga 10-4.Ambilmasing–masing 1 mL
daripengenceran 10-3danpengenceran 10-4.Tuangkankedalamcawan
petri yang telahdiberi media MRS, media MRS dipilihkarena media
tersebutmerupakan media
khususuntukmenumbuhkanbakteriasamlaktat.Setelahitumediadiinkubasipadasuhu 37°C
selama 2 hari.
2.
Metode
gores
Padametode gores
dilakukandengancaramembekukan MRS agar terlebihdahulu di dalamcawan petri
steril. Selanjutnyadilakukanpenggoresansampeldenganmenggunakanbantuanose yang
sterilkepermukaan agar.Lalumediadiinkubasiselama 2 haripadasuhu 37oC.
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.Hasil
Hasildaripraktikum kali
iniadalah :
No.
|
Sampel
|
Media
|
Metode
|
Keterangan
|
1.
|
Yakult
|
MRS A
|
Gores
|
+
|
MRS B
|
Tuang
|
+
|
||
Tidak
tumbuh
|
||||
2.
|
Yoghurt
|
MRS A
|
Gores
|
-
|
MRS B
|
Tuang
|
-
|
||
-
|
||||
3.
|
Tempoyak
|
MRS A
|
Gores
|
+++
|
MRS B
|
Tuang
|
-
|
||
Tidak
tumbuh
|
||||
4.
|
Bekasam
|
MRS A
|
Gores
|
++
|
MRS B
|
Tuang
|
+++
|
||
Tumbuh
|
4.2. Pembahasan
Praktikum kali ini membahas tentang teknik isolasi bakteri asam laktat.
Media yang digunakan ada dua jenis yaitu media MRS A dan media MRS B. Kalau
media MRS A digunakan untuk mengisilasi bakteri, sedangkan media MRS B
digunakan untuk mengidentifikasi bakteri.
Bakteri asam Iaktat adalah bakteri
yang mampu memfermentasikan gula atau karbohidrat untuk memproduksi asam Iaktat
dalam jumlah besar. Ciri-ciri bakteri asam laktat secara umum adalah selnya
bereaksi positif terhadap pewarnaan Gram, bereaksi negatif terhadap katalase
dan tidak membentuk spora. Dan fermentasi glukosa akan dihasilkan asam Iaktat.
Tipe fermentasi bakteri asam Iaktat metiputi homofermentatif yaitu yang hasil
fermentasinya hanya asam laktat dan heterofermentatif yang hasil fermentasinya
di samping asam laktat ada asam organik lainnya seperti asetat, gas CO2, dan
etanol. Beberapa marga bakteri asam laktat adalah Lactobacillus,Streptococcus,
Enterococcus, Pediococcus, Tetragenococcus, Leuconostoc, dan Lactococcus
(Romadhon et al., 2012).
Dalam proses pembuatan larutannya
menggunakan perbandingan 1 : 9 antara sampel dan pelarut. Sampel padat
digunakan sebanyak 5 g dengan pelarut 45 ml, sedangkan untuk sampel cair
digunakan sebanyak 1 ml sengan pelarut 9 ml. Untuk kelompok saya sendiri menggunakan
sampel padat yang berupa tempoyak dengan berat 5,56 g sehingga memerlukan
pelarut sebanyak 50 ml agar perbandingannya tetap 1 : 9. Untuk melarutkan atau
menghomogenkan larutan menggunakan portable.
Dalam pengamatan, jika bakteri yang
dihasilkan hanya nampak dibagian tengah artinya menunjukkan dua kemungkinan.
Kemungkinan yang pertama adalah adanya flagel pada bakteri tersebut.
Kemungkinan kedua adanya bakteri kontaminan. Untuk permasalahan adanya bakteri
kontaminan ini, itulah mengapa selama proses penuangan media dan penanaman
bakteri itu dilakukan didalam lemari laminer. Untuk metode penanaman bakteri
itu terdapat tiga cara yaitu dengan metode gores, metode sebar, dan metode
tuang. Namun pada praktikum kali ini metode yang digunakan hanya dua yaitu
metode gores dan metode tuang.
BAB
5
KESIMPULAN
Dari
praktikum yang berjudulviskositasdalampercobaanini,
didapatbeberapakesimpulansebagaiberikut:
1. Portable berfungsi untuk menghomogenkan larutan.
2. Metode penanaman bakteri ada 3 yaitu gores, sebar, dan
tuang.
3. Kalau MRS A untuk isolasi bakteri sedangkan MRS B
untuk identifikasi bakteri.
4. Perbandingan sampel dan pelarut adalah 1 : 9.
5. BAL adalah bakteri yang resisten terhadap garam.
DAFTAR
PUSTAKA
Emmawati, Aswita., Laksmi, Sri., Nuraida,
Lilis., Dahrulsyah. 2015. Karakterisasi Isolat
Bakteri Asam Laktat Yang Berpotensi Sebagai Probiotik. Jurnal Agritech. 35 (2) : 146 – 150.
Ibrahim, Arsyik., Fridayanti, Aditya., Delvia, Vila.
2015. Isolasi dan Identifikasi Bakteri
Asam Laktat (BAL) dari Buah Mangga (Mangifera Indica L). Jurnal Ilmiah Manuntung. 1 (2) :
159-163.
Malik, Amarila., Hermawati, Kurnia. Aji., Hestiningtyas, Mahardika,
Soemiati, Atik., Radji. Maksum. 2010.
Isolasi Dan Skrining Molekuler Bakteri Asam LaktatPembawa Gen
Glukansukrase Dari Makanan Dan MinumanMengandung Gula. Jurnal Makara
Sains. 14 (1) : 63 – 68.
Nudyanto, Anton., Zubaidah, Elok. 2015. Isolasi Bakteri
Asam Laktat Penghasil Eksopolisakarida
Dari Kimchi. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 3 (2) : 743 – 748.
Putri, Dwi. Widya., Haryadi., Marseno, Wisesa. Djagal.,
Cahyanto, M. Nur. 2012. Isolasi Dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Amilolitik Selama Fermentasi
Growol, Makanan Tradisional Indonesia. Jurnal Teknologi Pertanian. 13 (1) : 52 – 60.
Romadhon., Margino, Sebastian. 2012. Isolasi Dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Dari Usus UdangPenghasil Bakteriosin
Sebagai Agen Antibakteria Pada
Produk-Produk Hasil Perikanan. Jurnal Saintek Perikanan. 8 (1) : 59 – 64.
Yusmarini., Indrati, Retno., Utami, Tyas., Marsono,
Yustinus. 2009. Isolasi dan Identifikasi
Bakteri Asam Laktat Proteolitikdari Susu Kedelai yang Terfermentasi Spontan. Jurnal Natur Indonesia. 12 (1) :
28-33.
0 komentar:
Post a Comment