LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM PANGAN FUNGSIONAL DAN
FITOKIMIA PANGAN
ANALISIS KAROTEN
NAMA
0503XXXXX
Kelompok 1/A
TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2016
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karotenoid adalah pigmen alami yang disentesis oleh tanaman, algae dan
bakteri fotosintetik yang memberikan warna kuning, jingga, dan merah.
Karotenoid yang umum dikonsumsi, antara lain : α-karoten, β-karoten,
β-kriptosantin, lutein, likopen dan zeasantin. α-karoten, β-karoten,
β-kriptosantin, lutein, likopen dan zeasantin merupakan provitamin A yang
berarti dapat dikonversi menjadi retinol (Vitamin A). Karotenoid dibagi menjadi
dua, yaitu karoten (α-karoten, β-karoten dan likopen) dan santofil
(β-kriptosantin, lutein, dan zeasantin). Karotenoid memiliki beberapa manfaat,
antara lain : aktivitas vitamin A, aktivitas antioksidan, filter cahaya,
pencegah penyakit kanker, paru-paru dan prostat, penyakit kardovaskuler, serta
katarak (Muchtadi, 2012).
Karoteniud merupakan senyawa isoprenoid yang dihasilkan dari salah satu
jalur asam mevalonat. Jalur asam mevalonat tidak hanya membentuk senyawa
iprenoid saja tetapi juga membentuk senyawa metabolit lain, diantaranya
isovlavon, indol alkaloid, diterpenoid, dan triterpenoid (Kurniawan, 2010).
Pengukuran karotenoid dan klorofil menggunakan metode yang sama.
Perbedaan pengukuran karotenoid dan klorofil hanya terdapat pada panjang
gelombang yang dipakai pada metode
spektrofotometri. Spektrofotometri sinar tampak merupakan pengukuran sejumlah
serapan elektromagnetik monokromatis pada panjang gelombang tertentuoleh suatu
molekul atau zat kimia penyerap dimana nilai serapan sebanding dengan
konsentrasi zat penyerap tersebut. Pengukuran dilakukan dengan panjang
gelombang 480, 645 dan 663. Spectrum ultra violet dan cahaya tampak suatu zat
pada umumnya tidak mempunyai derajat spesifikasi tinggi, walaupun demikian
spectrum tesebut untuk pemeriksa kuantitatif (Mufsiroh, 2009)
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum
ini adalah untuk mengetahui kadar karotenoid dari beberapa sampel tumbuhan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Karotenoid
Karotenoid merupakan pigmen alam tumbuhan yang menghasilkan
warna merah, kuning, orange, dan hijau tua pada buah dan sayuran. Warna-warna
terlihat pada buah dan sayuran disebabkan oleh adanya ikatan rangkap duaterkonjugasi
dari karotenoid yang menyerap cahaya (Hock-Eng, et al., 2011). Semakin banyak ikatan ganda terkonjugasi, maka makin
pekat warna pada karotenoid tersebut yang mengarah ke warna merah (Heriyanto, 2009).
2.2. Daun Jambu
Daun jambu
sejak lama digunkan untuk pengobatan tradisional, dan sudah banyak produk
herbal dari sediaan jambu. Menurut Sudarsono et al, (2002), daun jambu mengandung flavonoid, tannin (17,4%),
fenolat (575,3 mg/g) dan minyak atsiri. Efek farmakologis dari daun jambu biji
yaitu anti inflamasi, antidiare, analgesik, antibakteri, antidiabetes dan
penambah trombosit.adapun salah satu senyawa dari flavonoid yang terkandung
dalam daun jambu adalah kuersetin, yang memiliki titik lebur 310ºC, sehingga
kuersetin tahan terhadap pemanasan (Daud et
al., 2011).
2.3. Daun Mangga
Tanaman mangga (Mangifera Indica L)
menunjukkan perbedaan warna dalam pertumbuhan daunnya. Daun pada pucuk biasanya
berwarna kemerahan, keunguan, atau kekuningan, daun muda berwarna hijau
kekuningan, dan daun tua berwarna hijau gelap. Perbedaan warna daun menunjukkan
adanya perbedaan kandungan pigmen daun termasuk pigmen klorofil. Kajian
analisis kandungan klorofil ini masih terbatas, penelitian ini dilakukan untuk
memberikan informasi ilmiah tentang kandungan klorofil daun mangga (Mangifera indica L.) pada tingkat
perkembangan daun yang berbeda Informasi ini merupakan data awal atau
pembanding untuk penelitian yang berhubungan dengan kandungan klorofil pada
suatu tumbuhan.
2.4. Daun Pepaya
Tanaman pepaya (Carica papaya, L) merupakan jenis tanaman yang tidak asing bagi
masyarakat banyak sekali manfaatnya mulai dari buah, bunga dan daunnya. Salah satu bagian tanaman pepaya yang banyak
dimanfaatkan adalah daun pepaya. Daun pepaya muda dapat dibuat sebagai bahan
berbagai ragam sayuran. Bagi sebagian orang makan dengan sayur lalap daun
pepaya dapat menambah nafsu makan (Nurdin et al,
2009).
Pada daun pepaya yang berwarna
hijau banyak mengandung klorofil. Kandungan klorofil pada tumbuhan memiliki
jumlah yang banyak yaitu rata-rata 1% berat kering ( Rozak ,M. et.al, 2008). Analisis kandungan
klorofil a, klorofil b, dan klorofil total pada beberapa tanaman sayuran menyimpulkan
bahwa kandungan klorofil terbesar pada daun pepaya dan memiliki potensi sebagai
food suplemen. Klorofil merupakan pigmen tanaman berwarna hijau dan terdapat
pada kloroplas di dalam sel daun tanaman dan bagian lain yang berwarna hijau.
Klorofil terdapat lima macam yaitu klorofil a, klorofil b, klorofil c, klorofil
d dan klorofil e. Klorofil a dan klorofil b terdapat pada tanaman tingkat
tinggi sedangkan klorofil c, d, dan e terdapat pada tanaman ganggang (Pitojo,
S. dalam Madani, 2011)
2.5. Daun Sirih
Sirih (Piper betle) merupakan
tumbuhan obat yang sangat besar manfaatnya. Mengandung zat antiseptik pada
seluruh bagiannya. Daunnya banyak digunakan sebagai bahan obat tradisional.
Khasiat daun sirih sudah banyak dikenal dan telah teruji. Daun sirih memiliki kemampuan antiseptik antioksidasi dan
fungisida. Manfaat daun sirih sebagai obat tradisional dapat digunakan untuk
mengatasi bau badan, bau mulut, sariawan, mimisan, bisul penekan kekebalan
tubuh. Tanaman sirih terdapat banyak kandungan minyak yang disebut minyak
atsiri. Kandungan terbesar minyak atsiri adalah kavikol dan betlephenol. Ada
juga kandungan tannin pada daunnya yang bermanfaat melindungu fungsi hati dan
mencegah diare (Saraswati, 2011).
2.6. Daun Sirsak
Tanaman sirsak (Annona muricata L.) merupakan salah
satu tanaman yang dapat digunakan sebagai obat kanker. Senyawa fitokimia yang
menjadi anggota acetogenin seperti muricereacin dan murihexocin C memiliki
kekuatan yang melebihi kefektifan dari adreamycin
(obat kemoterapi). Daun sirsak mempunyai khasiat yang manjur untuk mnyembuhkan
penyakit kanker. Daun sirsak menjadi alternatif banyak pasien untuk mengobati
yang mana daunnya mudah di dapat dan rasanya juga enak. Kandungan acetoginin
dalam daun sirsak mempunyai manfaat untuk menyerang sel kanker dengan aman dan
efektif secara alami, tanpa rasa mual, berat badan turun, rambut rontok,
seperti yang terjadi pada terapi kemo. Daun sirsak bersifat seperti kemoterapi
dan mempunyai kemampuan untuk membunuh sel-sel yang tumbuh abnormal, serta membiarkan
sel-sel yang tumbuh normal. Senyawa acetoginin yang terdapat dalam daun sirsak
berperan sebagai inhibitor sumber energi
untuk pertumbuhan sel kanker (Utari, 2013).
BAB 3
METEDOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Tempat dan Waktu
Praktikum Pangan Fungsional dan Fitokimia
Pangan ini dilaksanakan di laboraturium Kimia Hasil Pertanian,
Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya,
Indralaya. Praktikum ini dimulai pada hari Rabu tanggal 26 Oktober 2016 pukul 08.00
WIB sampai dengan selesai.
3.2
Bahan dan
Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini antara
lain adalah: 1) gelas ukur, 2) kertas saring, 3) mortar, 4) pipet tetes, 5)
pipet ukur, dan 6) spektofotometer.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini
adalah: 1) aseton, 2) daun jambu, 3) daun sirsak, 4) daun sirih, 5) daun pepaya
dan 6) daun mangga.
3.3 Cara Kerja
Cara
kerja dari praktikum analisis klorofil adalah :
1.
Daun segar sebanyak
100 mg dihaluskan dalam mortar yang diberi 2 mL aseton 80%.
2.
Hasil gerusan daun
ditambahkan aseton hingga volume larutan menjadi 10 mL, kemudian disaring
mengunakan kertas filter Whatman 41.
3.
Filtrat yang diperoleh
diukur absorbansinya pada panjang gelombang 480, 645 dan.663 nm.
Karetonoid
(mg/L) =
BAB
4
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil
Hasil dari praktikum Uji Aktivitas Antioksidan adalah sebagai
berikut :
4.1.1. Tabel hasil uji aktivitas antioksidan beberapa
sampel.
4.1.1. Tabel
hasil analisa karoten
No.
|
Sampel
|
Panjang Gelombang
|
Karotenoid (mg/L)
|
||
480
|
645
|
663
|
|||
1.
|
Daun Jambu Air
|
0,698
|
0,625
|
0,944
|
0,034
|
2.
|
Daun Sirsak
|
0,764
|
0,757
|
1,189
|
0,035
|
3.
|
Daun Mangga
|
0,811
|
0,842
|
1,308
|
0,035
|
4.
|
Daun Pepaya
|
1,031
|
0,896
|
1,368
|
0,054
|
5.
|
Daun Sirih
|
0,845
|
0,329
|
0,489
|
0,060
|
Perhitungan Karotenoid Total (mg/L)
4.2.
Pembahasan
Praktikum tentang uji analisa
karoten sampel yang digunakan sama dengan uji analisa klorofil yaitu daun
mangga, daun jambu air, daun papaya, daun sirsak dan daun sirih. Untuk
mengetahui perbandingan total karoten yang terdapat pada sampel, analisa
menggunakan metode spektrofotometri yakni mengukur kandungan karoten
berdasarkan panjang gelombang 480, 663 dan 645 nm.
Hasil analisa kadar
karoten menunjukkan bahwa setiap sampel yang diuji memiliki nilai absorbansi
yang berbeda, sampel daun jambu dengan panjang gelombang 645 nilai absorbansi
yang didapat 0,625 dan 0,944 untuk panjang gelombang 633 sedangkan panjang
gelombang 480 menghasilkan absorbansi 0,698 dengan total karoten 0,034 mg.L.
Daun sirsak dengan panjang gelombang, 480, 645 dan 663 menghasilkan nilai
absorbansi 0,764, 0,757 dan 1,189 dengan total karoten 0,035. Sampel daun
mangga mendapatkan hasil absorbansi 0,811, 0,842, 1,308 untuk masing – masing
panjang gelobang 480, 645 dan 663 sedangkan nilai total karoten 0,35 mg/L. Daun
papaya dengan panjang gelombang 480 nilai absorbansinya 1,031, 645 dengan nilai
absorbansi 0,896 dan panjang gelombang 663 nilai absorbansinya 1,368 dengan
total karoten 0,54 mg/L. Sedangkan untuk sampel daun sirih dengan panjang
gelombang yang berbeda mengasilkan nilai absorbansi 0,845 untuk panjang
gelombang 480, 0,329 untuk panjang gelombang 645 dan 0,489 untu panjang
gelombang 663, nilai kadar karoten total adalah 0,60.
Total nilai karoten
diperoleh berdasarkan hasil tertinggi sampai terendah. Nilai total karoten tertinggi
terdapat pada sampel daun sirih yaitu 0,60. Sedangkan yang terendah terdapat
pada sampel daun jambu dengan nilai total karoten 0,034.
BAB 5
KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh dari praktikum ini adalah
sebagai berikut :
1.
Karotenoid banyak dijumpai pada sayur-sayuran
jenis dedaunan dan pada buah-buahan yang berwarna kuning, jingga hingga
kemerah-merahan.
2.
Karotenoid umumnya dijumpai terakumulasi pada
jaringan atau organ penimbun sebagai cadangan makanan.
3. Metode yang digunakan sama dengan analisa
klorofil namun panjang gelombang yang digunakan berbeda, hal ini bertujuan
untuk meliahat kadar karoten yang lebih teliti dari sampel yang digunakan.
4. Total karoten yang diperoleh berdasarkan hasil
tertinggi terdapat pada sampel daun sirih dan yang terendah terdapat pada daun
jambu.
5.
Warna hijau daun sangat berkaitan erat dengan
kandungan klorofil, Akan tetapi dibalik daun hijau
terdapat karotenoid yang terakumulasi dijaringan tumbuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Daud, M.F., Esti R,S., Endah R. 2011. Pengaruh Pebedaan Metode Ekstraksi Terhadap Aktivitas Antioksidan
Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (Psidium Guava L.) Berdaging Buah Putih. Program
Studi Farmasi, Universitas Islam Bandung, Jl. Purnawarman No. 63 Bandung 40116.
Sains, Teknologi dan Kesehatan. ISSN:2089-3582.
Heriyanto, 2009, Karotenoid
(Beta-karoten), (online), (http://repository.usu.ac.id/
bitstream/123456789/20091/4/karotenoid(beta-karoten).pdf, diakses 5 Maret
2012).
Hock-Eng et al., 2011, Carotenoids and Their Isomers: Color Pigments in Fruits and Vegetables, J.
Molc., 16, 1710-1738
Madani,
Sciena. 2011. Kandungan Kimia Daun Mangga. (Online) (http://www.wa rtamadani.com/2013/02/kandungan-kimia-daun-mangga.html
Di Akses 2 Nopember 2014).
Muchtadi, D. 2012. Pangan
Fungsional dan Senyawa Bioaktif. Penerbit Alfabeta: Bandung.
Nurdin., Clara M. Kusharto., Ikeu
Tanziha dan M. Januwati. 2009. Kandungan Klorofil, Karoten berbagai Jenis Daun
Tanaman dan Cu- Turunan Klorofil serta Karakteristik Fisiko-Kimianya.
Jurnal Gizi dan Pangan 4(1): 13 – 19.
Rozak, M.A dan Unggul,H. 2008. Ekstraksi
Klorofil dari Daun Pepaya dengan Solvent 1-Butanol. [Makalah]. Fakultas
Teknik, Universitas Diponerogo, Semarang.
Saraswati, D. 2011. Pengaruh
Konsentrasi Ekstrak Daun Sirih Terhadap Daya Hambat Escherichia Coli.
Kesmas FIKK UNG. Jurnal Health & Sport, Vol, 3, Nomor 2, Agustus 2011 : 285-362.
Sudarsono et al., 2002. Tumbuhan Obat II (Hasil Penelitian,
Sifat-Sifat Dan Pengunaan). Yogyakarta: Pusat Studi Obat
Terdisional-Universitas Gajah Mada.
Utari et al., 2013. Kegunaan Daun Sirsak (Annona Muricata L)
untuk Membunuh Sel Kanker dan Pengganti Kemoterapi. Program S-1 Keperawatan
STIKes Kusuma Husada Surakarta. Jurnal KesMaDaSka - Juli 2013.
0 komentar:
Post a Comment