LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM PANGAN FUNGSIONAL DAN
FITOKIMIA PANGAN
ANALISIS KLOROFIL
NAMA
05031XXXXXXX
Kelompok 1/A
TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2016
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Klorofil merupakan pigmen pemberi warna hijau pada tumbuhan dan beberapa
jenis alga. Struktur dasar klorofil merupakan cincin porifin yang mempunyai sel
darah merah atau heme pada molekul hemoglobin. Akan tetapi,
inti molekul dari klorofil adalah Mg atau magnesium, sedangkan pada heme adalah Fe atau besi. Cincin porifin
pada struktur klorofil merupakan struktur hidrofilik atau larut air, tetapi
klorofil terikat pada gugus hidrokarbon yang tidak larut air atau hidrofobik,
yaitu fitol (Muchtadi, 2012).
Pengukuran klorofil secara analisis laboratorium meiliki banyak metode,
antara lain : metode kolorimetri yang diperkenalkan oleh Harvey (1934), metode
spektrofotometri yang diperkenalkan oleh Richard dan Thomson (1952) dan metode
kertas kromatografi yang diperkenalkan oleh Jeffrey dan allen (1967) yang
digunakan dalam penelitian khusus. Metode kolorimetri merupakan metode
perbandingan warna sampel klorofil dengan larutan standar dengan warna
bertingkat denga satandar satuan (HPPU) (Harvey
Plant Pigment Unit). Metode kolorimetri mengharuskan kecermatan penelitian
terhadap warna, sehingga memiliki unsure subjektif terhadap warna tersebut.
Metode spektrofotometri merupakan mengukur klorofil berdasarkan panjang
gelombang. Ketelitian metode spektrofotometri ditentukan beberapa faktor,
antara lain : a. panjang gelombang, b. kadar zat terlarut yang diperikasa, c.
koefisien penyerapan panjang gelombang yang digunakan, d. panjang lintasan
cahaya dalam cuvette (Riyono, 2006).
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum
ini adalah untuk menganalisa kandungan klorofil pada beberapa sampel tumbuhan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klorofil
Istilah klorofil berasal dari bahasa Yunani
yaitu chloros artinya hijau dal phyllos artinya daun. Istilah ini
diperkenalkan pada tahun 1818, dan pigmen tersebut diekstrak dari tanaman
dengan menggunakan pelarut organik. Klorofil adalah pigmen pemberi warna hijau
pada tumbuhan, alga dan bakteri fotosintetik. Pigmen ini berperan dalam
fotosintesis tumbuhan dengan menyerap dan mengubah energy cahaya menjadi energi
kimia. Klorofil mempunyai rantai fitil
(C20H39O)
yang akan berubah menjadi fitol
(C20H39OH) jika
terkena air dengan katalisator
klorofilase. Fitol adalah alkohol primer
jenuh yang mempunyai
daya afinitas yang kuat
terhadap O2 dalam
proses reduksi klorofil (Muthalib, 2009)
Sifat fisik klorofil adalah menerima dan
atau memantulkan cahaya dengan dengan gelombang yang berbeda. Klorofil banyak
menyerap sinar dengan panjang gelombang antara 400-700 nm, terutama sinar merah
dan biru. Sedangkan sifat kimia klorofil adalah tidak larut air, melainkan
larut dalam pelarut organik, dalam suasana asam dapat membentuk senyawa feofitin yang berwarna coklat (Song aid an Yunia, 2011)
2.2. Daun Jambu
Daun
jambu sejak lama digunkan untuk pengobatan tradisional, dan sudah banyak produk
herbal dari sediaan jambu. Menurut Sudarsono et al, (2002), daun jambu mengandung flavonoid, tannin (17,4%),
fenolat (575,3 mg/g) dan minyak atsiri. Efek farmakologis dari daun jambu biji
yaitu anti inflamasi, antidiare, analgesik, antibakteri, antidiabetes dan
penambah trombosit.adapun salah satu senyawa dari flavonoid yang terkandung
dalam daun jambu adalah kuersetin, yang memiliki titik lebur 310ÂșC, sehingga
kuersetin tahan terhadap pemanasan (Daud et
al., 2011).
2.3. Daun Mangga
Tanaman mangga (Mangifera
indica L.) menunjukkan perbedaan
waktu dalam pertumbuhan daunnya. Daun pada pucuk biasanya berwarna kemerahan,
keunguan, atau kekuningan, daun muda baerwana hijau kekuningan, dan daun tua
berwarna hijau gelap. Perbedaan warna daun menunjukkan adanya perbedaan
kandungan pigmen daun termasuk klorofil. Kajian analisis klorofil masih
terbatas, penelitian ini dilakukan untuk memberikan informasi ilmiah tentang
kandungan klorofil daun mangga (Mangifera indica L.) pada tingkat perkembangan
daun yang berbeda. Informasi ini merupakandata awal atau pembanding untuk
penelitian yang berhubungan dengan kandungan klorofil pada suatu tumbuhan
(Sumenda et al., 2011).
2.4. Daun Pepaya
Tanaman pepaya (Carica Papaya L.)
banyak tumbuh di daerah tropis Indonesia yang bisa dimanfaatkan daribuah dan
daunnya. Pada daun pepaya yang berwarna hijau mengandung klorofil. Kandungan
klorofil pada tumbuhtumbuhan memiliki jumlah yang banyak yaitu rata-rata 1%
berat kering,sehingga sangat berpotensi dikembangkan sebagai suplemen pangan
atau kegunaan lainnya.
Klorofil diistilahkan sebagai pewarna hijau alami yang ada pada berbagai
macam tumbuhan, susunannya terdapat di dalam kloroplas. Ada 2 jenis klorofil
alami (seperti klorofil-a dan klorofil-b). Klorofil biasanya selalu menyatu
dengan pigmen lainnya yang berdasarkan dari kelompok karotenoid (Rozak dan
Unggul, 2008).
2.5. Daun Sirih
Sirih (Piper betle) merupakan
tumbuhan obat yang sangat besar manfaatnya. Mengandung zat antiseptik pada
seluruh bagiannya. Daunnya banyak digunakan sebagai bahan obat tradisional.
Khasiat daun sirih sudah banyak dikenal dan telah teruji. Daun sirih memiliki kemampuan antiseptik antioksidasi dan
fungisida. Manfaat daun sirih sebagai obat tradisional dapat digunakan untuk
mengatasi bau badan, bau mulut, sariawan, mimisan, bisul penekan kekebalan
tubuh. Tanaman sirih terdapat banyak kandungan minyak yang disebut minyak
atsiri. Kandungan terbesar minyak atsiri adalah kavikol dan betlephenol. Ada
juga kandungan tannin pada daunnya yang bermanfaat melindungu fungsi hati dan
mencegah diare (Saraswati, 2011).
2.6. Daun Sirsak
Tanaman sirsak (Annona muricata L.) merupakan salah
satu tanaman yang dapat digunakan sebagai obat kanker. Senyawa fitokimia yang
menjadi anggota acetogenin seperti muricereacin dan murihexocin C memiliki
kekuatan yang melebihi kefektifan dari adreamycin
(obat kemoterapi). Daun sirsak mempunyai khasiat yang manjur untuk mnyembuhkan
penyakit kanker. Daun sirsak menjadi alternatif banyak pasien untuk mengobati
yang mana daunnya mudah di dapat dan rasanya juga enak. Kandungan acetoginin
dalam daun sirsak mempunyai manfaat untuk menyerang sel kanker dengan aman dan
efektif secara alami, tanpa rasa mual, berat badan turun, rambut rontok,
seperti yang terjadi pada terapi kemo. Daun sirsak bersifat seperti kemoterapi
dan mempunyai kemampuan untuk membunuh sel-sel yang tumbuh abnormal, serta
membiarkan sel-sel yang tumbuh normal. Senyawa acetoginin yang terdapat dalam
daun sirsak berperan sebagai inhibitor sumber energi untuk pertumbuhan sel kanker (Utari, 2013).
BAB 3
METEDOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Tempat dan Waktu
Praktikum Pangan Fungsional dan Fitokimia
Pangan ini dilaksanakan di laboraturium Kimia Hasil Pertanian,
Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya,
Indralaya. Praktikum ini dimulai pada hari Rabu tanggal 26 Oktober 2016 pukul 08.00
WIB sampai dengan selesai.
3.2
Bahan dan
Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini antara
lain adalah: 1) gelas ukur, 2) kertas saring, 3) mortar, 4) pipet tetes, 5)
pipet ukur, dan 6) spektofotometer.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini
adalah: 1) aseton, 2) daun jambu, 3) daun sirsak, 4) daun sirih, 5) daun pepaya
dan 6) daun mangga.
3.3 Cara Kerja
Cara
kerja dari praktikum analisis klorofil adalah :
1.
Daun segar sebanyak
100 mg dihaluskan dalam mortar yang diberi 2 mL aseton 80%.
2.
Hasil gerusan daun
ditambahkan aseton hingga volume larutan menjadi 10 mL, kemudian disaring
mengunakan kertas filter Whatman 41.
3.
Filtrat yang diperoleh
diukur absorbansinya pada panjang gelombang 663 dan 645 nm.
Klorofil total
(mg/L) = (20,2 x A645) + A663
BAB
4
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil
Hasil
yang diperoleh adalah Tabel analisa klorofil :
No.
|
Sampel
|
Panjang Gelombang
|
Klorofil Total (mg/L)
|
|
645 nm
|
663 nm
|
|||
1.
|
Daun
Jambu Air
|
0,625
|
0,944
|
13,569
|
2.
|
Daun
Sirsak
|
0,757
|
1,189
|
16,480
|
3.
|
Daun
Mangga
|
0,842
|
1,308
|
18,316
|
4.
|
Daun
Pepaya
|
0,869
|
1,368
|
18,921
|
5.
|
Daun
Sirih
|
0,329
|
0,489
|
7,134
|
Perhitungan Klorofil Total (mg/L) = (20,2 x A645) + A663
4.2. Pembahasan
Sampel yang digunakan
dalam praktikum uji analisa klorofil adalah daun mangga, daun jambu air, daun
papaya, daun sirsak dan daun sirih. Untuk mengetahui perbandingan total
klorofil yang terdapat pada sampel, analisa menggunakan metode spektrofotometri
yakni mengukur klorofil berdasarkan panjang gelombang 663 dan 645 nm.
Hasil uji analisa
klorofil dari beberapa sampel yang diuji, menghasilkan nilai absorbansi yang
sangat bervariasi dengan panjang gelombang 663 dan 645. Diketahui bahwa sampel
daun jambu air dengan analisa panjang gelombang 645 dihasilkan nilai absirbansi
0,625, panjang gelombang 663 menghasilkan nilai absirbansi 0,944 dengan nilai
total klorofil 13,569 mg/L. Sampel daun sirsak dengan panjang gelombang 645
menghasilkan nilai absorbansi 0,757 dan 1,189 untuk panjang gelombang 663,
dengan total klorofil 16,480 mg/L. Untuk sampel daun mangga dengan panjang
gelombang 645 absorbansi yang dihasilkan 0,842 dan 1,308 dengan panjang
gelombang 645 serta total klorofil 18,316 mg/L. Analisa klorofil daun papaya dengan
panjang gelombang 645 menghasilkan nilai absorbansi 0,869 dan 1,368 untuk
panjang gelombang 663 dengan nilai total klorofil 18,921. Sedangkan untuk
sampel daun sirih dengan panjang gelombang 645 nilai absorbansi yang dihasilkan
0,329 dan 0,489 dengan panjang gelombang 663 dan nilai total klorofil sebesar
7,134 mg/L.
Uji analisa klorofil
dengan panjang gelombang yang berbeda menghasilkan nilai absorbansi yang
berbeda, dengan nilai total klorofil yang bervariasi hasilnya. Uji analisa
klorofil dengan menggunakan metode spektrofotometri dengan panjang gelombang
645 rata-rata mengahasilkan nilai 0, sedangkan dengan panjang gelombang sangat
bervariasi tetapi rata-rata 1, dengan total klorofil yang tertinggi terdapat
pada sampel daun papaya 18,921 mg/L. Hasil uji analisa klorofil dipengaruhi
oleh beberapa faktor antara lain, jenis daun yang muda dan tua, tingkat
pemilihan daun sangat menentukan nilai total klorofil pada setiap analisa yang
dilakukan. Selain itu factor lain yang dapat mempengaruhi hasil nilai total
klorofil yaitu perlakuan pertama pada saat setelah diekstrak dan pemberian
etanol pada sampel harus dalam keadaan gelap, dan dalam keadaan tertutup agar
tidak terjadi oksidasi.
BAB 5
KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh dari praktikum analisa klorofil adalah sebagai berikut :
- Nilai asorbansi dapat dipengaruhi oleh
beberapa perlakuan dan panjang gelombang yang digunakan, sampel yang sudah
diberi etanol tidak boleh langsung terkena cahaya, hal tersebut dapat
mempengaruhi nilai absorbansi pada setiap sampel.
- Nilai total klorofil terendah terletak
pada sampel daun sirih dengan nilai 7,134.
- Semakin tua umur daun maka semakin tinggi
kadar klorofil yang terdapat didalam daun, selain itu intensitas cahaya
juga dapat mempengaruhi kandungan klorofil tersebut.
- Total klorofil yang diperoleh hasil
tertinggi terletak pada sampel daun papaya dan daun mangga dengan nilai
18,921 dan 18,316.
- Uji analisa klorofil menggunakan metode
spektrofotometri yaitu mengukur kandungan klorofil pada sampel beberapa
daun berdasarkan panjang gelombang.
DAFTAR PUSTAKA
Daud, M.F., Esti R,S., Endah R. 2011. Pengaruh Pebedaan Metode Ekstraksi Terhadap Aktivitas Antioksidan
Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (Psidium Guava L.) Berdaging Buah Putih. Program
Studi Farmasi, Universitas Islam Bandung, Jl. Purnawarman No. 63 Bandung 40116.
Sains, Teknologi dan Kesehatan. ISSN:2089-3582.
Muchtadi, D. 2012. Pangan Fungsional dan Senyawa Bioaktif.
Penerbit Alfabeta: Bandung.
Riyono, Sumijo H. 2006. Beberapa Metode Pengukuran Klorofil
Fitoplankton di Laut. Oseana XXXI (3) : 33-44.
Rozak, M.A dan Unggul,H. 2008. Ekstraksi
Klorofil dari Daun Pepaya dengan Solvent 1-Butanol. [Makalah]. Fakultas
Teknik, Universitas Diponerogo, Semarang.
Saraswati, D. 2011. Pengaruh
Konsentrasi Ekstrak Daun Sirih Terhadap Daya Hambat Escherichia Coli.
Kesmas FIKK UNG. Jurnal Health & Sport, Vol, 3, Nomor 2, Agustus 2011 : 285-362.
Sudarsono et al., 2002. Tumbuhan Obat II (Hasil Penelitian,
Sifat-Sifat Dan Pengunaan). Yogyakarta: Pusat Studi Obat Terdisional-Universitas
Gajah Mada.
Sumenda, L., Henny L.R dan Feky R.M. 2011. Analisis Kandungan Klorofil Daun Mangga (Mangifera indica L.) pada
Tingkat Perkembangan Daun yang Berbeda. Jurusan Biologi Fakultas MIPA
Universitas Sam Ratulangi Manado.
Utari et al., 2013. Kegunaan Daun Sirsak (Annona Muricata L)
untuk Membunuh Sel Kanker dan Pengganti Kemoterapi. Program S-1 Keperawatan
STIKes Kusuma Husada Surakarta. Jurnal KesMaDaSka - Juli 2013.
0 komentar:
Post a Comment