Sunday, 5 November 2017

Contoh Essay Baktinusa

Membangun Karakter,Pemikiran Dan Keberlangsungan Generasi Muda Indonesia Melalui Pendidikan Islami, Budaya Literasi Dan Gerakan Sosial Peduli Gizi  Untuk Peradaban Negeriku

 Build character, thought and sustainability of Indonesian young generation through Islamic education, cultural literacy and social movements nutritional care for the My country civilization

Bayu Apriliawan || Baktnusa VII || Universitas Sriwijaya


Pendahuluan
Peradaban, adalah entitas yang segaris lurus dengan sejauh mana komunitas masyarakat setempat menginternalisasikan kemajuan cara berfikirnya dalam laku konkrit. Saya adalah seorang anak petani yang 22 tahun lalu lahir dan besar dipedesaan tertinggal nun jauh dari peradaban kota yang maju. Merasa begitu bersyukur karena bisa merasakan pendidikan diperguruan tinggi di Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Sriwijaya setelah  menunda pendaftaran selama satu tahun karena harus bekerja untuk mengumpulkan uang pendaftaran SBMPTN 2013.

Pernah menjadi Ketua Osis ketika masih SMP (2007-2008) dan SMA (2009-2011) membuat saya mencari cari organisasi sejenis yang ada dikampus kuning ini.Semester pertama mendaftar menjadi staf di BEM Fakultas pertanian, bergerak dan mengabdi sampai waktu membawa saya pada semester VI dimana saya terpilih sebagai Gubernur Mahasiswa fakultas pertanian 2016. Fokusnya adalah mewadahi aspirasi mahasiswa dan menghidupkan iklim berorganisasi difakultas hijau ini, Alhamdulillah dimasa amanah ini, organisasi mahasiswa yang berjumlah 6 ormawa berhasil mendapatkan sekretariat secara adil dan merata setelah beberapa bulan proses advokasi berjalan.
Satu tahun mengabdi di BEM Fakultas Pertanian telah usai. Keinginan untuk berkontribusi dalam ruang lingkup yang lebih besar membawa saya pada amanah saya sekarang, Wakil Presiden Mahasiswa BEM KM Universitas Sriwijaya. Saya meyakini, bahwa pengalaman-pengalaman selama berorganisasi ini akan memberikan bekal yang berharga untuk menopang wacana besar saya untuk berkontribusi bagi Agama, Bangsa dan Negara kedepanya .

Pemuda dan Peradaban
Guliran waktu yang terakumulasi dalam bentuk sejarah telah mengukuhkan bahwa pemuda memiliki peran penting disetiap periodesasinya. Cenderung kedalam peran-peran positif, sebagai salah satu faktor perubahan sekaligus sebagai pihak yang selalu dijadikan tumpuan harapan untuk masa depan. Kemerdekaan Republik ini telah menjadi bukti tak terbantahkan lagi bahwa pemuda selalu punya peran yang bisa dimaksimalkan dalam setiap keberadaanya dimanapun ia berada.
Esensi konsistensinya suatu peradaban terletak pada seberapa kuat suatu generasi bisa berpegang pada Standart Of Procedure (SOP) kualitas pengkaderan yang telah dicanangkan oleh generasi sebelumnya. Dalam hal ini, pemuda dan anak-anak adalah sasaran penjagaan sekaligus pengkaderan yang mesti diseriusi perkembanganya. Jika pemuda dan anak-anak suatu bangsa telah rusak kualitas moral dan kualitas intelektualnya, maka habislah suatu peradaban.
Mewacanakan tentang peradaban maka kitaberbicaratentanggagasan-gagasan jangka panjang untuk kemudian yang berkesinambungan serta harus komperehensif dan runut. Jika kunci dari suatu sikap pribadi adalah ilmu dan tingkat kepemahaman seseorang , maka doktrin adalah metode mainstream  yang banyak digunakan dalam pembentukan karakter dan mental suatu generasi. Maka menjadi tidak berlebihan jika selain mengkaji terhadap ketersediaan fisik yang kuat dan sehat dari generasi muda suatui bangsa, ketersediaan otak yang jernih dengan pemahaman yang benar pun menjadi bahasan yang prioritasnya tidak bisa dikesampingkan untuk mimpi peradaban yang lebih bagi negeri ini.
**Gagasan kontribusi untuk agama**

Saya meyakini bahwa agama adalah kontrol nilai yang berkembang dimasyarakat, karena terkadang norma yang berlaku dimasyarakat terus berubah-ubah standarnya mengikuti alur zaman. Sehingga pengembangan dan usaha untuk membumikan nilai-nilai islam harus terus menerus digalakkan sesuei dengan tantangan zaman. Ulama terdahulu mempelopori sistem pendidikan ‘nyantri’ (pesantren), Rasulullah mengkader para penerus-penerus risalah dakwahnya dengan sistem Halaqah,dan pendidikan modern menggunakan sistem pendidikan paruh waktu yang disebut dengan sekolah.
Metode pendidikanhalaqah yang diterapkan oleh Rasulullah SAW juga metode nyantri yang ada dipesantren, adalah bagian dari salah satu bukti kekayaan islam akan tokoh-tokoh hebat dalam bidang sistematika pengkaderan. Namun penting untuk dperhatikan pula bagaimana relevansinya dengan zaman. Kecendrungan masyarakat indonesia yang lebih terbawa arus mana yang mayoritas itulah yang diikuti membuat kita mesti berfikir ulang bagaimana formula yang bagus dalam mengemas suatu metode pendidikan yang ‘lunak’ tapi sesuei targetan.
Dimasa mendatang, saya mencita-citakan perpaduan dari ketiganya. Memadukan konsep sekolah modern berbasis IT(Islam Terpadu) dengan tetap menginternalisasikan esensi halaqah melalui kelompok-kelompk diskusi dalam rangka memudahkan proses doktrinasi kepada generasi penerus bangssa ini.
Bahasan membumikan nilai-nilai keislaman dalam pendidikan menjadi sangat penting dan krusial ketika kita mengaitkanya dengan masa depan peradaban bangsa ini. Karena sejatinya pendidikan adalah gerbang peradaban, sehingga saya memilih untuk turut berkontribusi bagi islam melalui pendidikan dengan mengembangkan sekolah-sekolah bernafaskan islam yang difollow up dengan halaqoh-halaqoh diluar jam sekolahnya.
Melalui sekolah-sekolah semacam inilah, kita bisa melakukan counter terhadap pemahaman-pemahaman yang mereka dapat dari luar sekolah, juga paham sekulerismeyang selama ini mem­-frameing bahwa islam dan pendidikan, islam dengan politik, ataupun islam dengan lainya itu terpisah dan berbeda. Output  yang diharapkan dari sistem pendidikan ini adalah pembangunan karakter generasi muda kita yang akan membawa kita kepada esensi pendidikan yang sebenarnya, yaitu pendidikan yang berorientasi pada peradaban, karena pendidikan yag tidak ditempatkan pada lansekap peradaban hanyalah aktivitas tanpa makna dan tidak relevan dengan misi hidup (mission of life) dan tujuan penciptaan manusia (puprose of life).

**Gagasan kontribusi untuk bangsa**

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Keberagaman adalah berkah tak terperikan yang menjadi nilai plus sekaligus tantangan bagi bangsa tercinta ini. Isu perpecahan yang sering kali di viralkan oleh pihak-pihak luar adalah tantangan kebhineka-an kita yang paling nyata. Isu-isu perpecahan itu memilik satu pola yang sama, menebar kebencian, fitnah dan selalu menggunakan media (media sosial, media cetak, media elektronik). Kita harus melakukan perlawanan jika ingin bangsa besar ini tetap aman,damai dan bersatu.
Tak ada antitesis yang paling tepat selain perlawanan dengan metode yang sama, tulisan. Sayang sekali kemampuan untuk menulis dan bermedia dikalangan anak bangsa ini masih sangt minim. Apa lagi ketika kita bicara kemampuan untuk frame-ing. Counter issue dan pencerdasan terhadap isu isu negatif terhadap islam khususnya dan terhadap kelompok-kelompok Suku, Ras, Agama dan kelompok lainya secara umum itu sangat penting dalam rangka menjaga keutuhan bangsa.
Peradaban dibelahan dunia ini pun saat ini dipengaruhi oleh perkembangan media yang begitu pesat. Celakanya lagi selain memecah belah keutuhan bangsa ini, melalui media musuh-musuh indonesia telah berhasil meracuni pemikiran-pemikiran generasi muda bangsa ini menjadi generasi yang pesimis, letoy dan tidak kreatif.
Adakah yang lebih tajam dari sebilah pedang selain tulisan, karena efek segores tinta dapat mengubah mindset berfikir, mengetuk hati, bahkan mengubah kebijakan. Lalu pada akhirnya kita akan menyadari bahwa saat ini urgensimenguasai seni menjadi seorang petarung melalui tulisan sudah sama pentingnya dengan menguasai seni berperang secara fisik.
Dalam beberapa tahun kedepan, perang pemikiran melalui media dan tulisan tulisan akan semakin deras arusnya. Sehingga saya memandang bahwa bangsa kita harus melek literasi dan mahir dalam bernarasi. Gagasan konkrit dan cita-cita saya untuk bangsa ini adalah berkontribusi dalam meningkatkan iklim literasi, hobi menulis, dan semangat bernarasi melalui komunitas blog dan kelompok-kelompok diskusi kepenulisan. Saya yakin, dari menulis akan bisa merubah pola fikir dan cara pandang bangsa ini.
Menghimpun orang-orang lalu membuat komunitas pelatihan penulisan adalah hal mainstreamyang sering dilakukan dikampus-kampus. Selain membutuhkan waktu dan biaya yang lama, konsistensi adalah tantangan berikutnya. Tapi gagasan saya untuk menyatukan para bloger adalah semacam jalan pintas yang dipadukan dengan iklim kekinian. Dimana para bloger hanya perlu dilakukan penyamaan frame dan visi saja untuk menghasilkan suatu karya bersama. Seorang bloger adalah penulis dengan karaktersitik bakat alamiah yang tidak perlu dilakukan pembinaan dari nol. Ini akan menghemat waktu dan tenaga.
Komunitas bloger dengan visi yang sama akan menjadi dua mata pedang yang sama tajam, pertama visi untuk membangun peradaban akan lebih masif dengan pemanfaatan publikasi melalui blog masing-masing. Kedua bakat alamiah yang dikembangkan akan menjadi letupan-letupan potensi yang luar biasa yang akan sangat realsitis jika dikombinasikan untuk menghasilkan karya bersama dalam bentuk buku  yang menginspirasi banyak orang.

**Gagasan kontribusi untuk negara**


Negara Indonesia adalah negara yang besar dengan melimpahnya sumber daya bumi dan lautnya yang kita miliki. Nyatanya dengan sumber daya yang melimpah itu kesejahteraan masih tidak merata. Kementrian Bappenas mengatakan tingkat kemiskinan di daerah Papua sebesar 31,11 persen. Adapun tingkat kemiskinan nasional saat ini adalah 11,96 persen. Akar masalahnya adalah akses, minimnya infrastruktur dan rendahnya pendidikan. Kemiskinan didaerah-daerah tertinggal akan bermuara pada permasalahan lain yang lebih mengerikan, seperti busung lapar, gizi buruk dan lain-lainya.
Sesuai dengan disiplin ilmu yang saat ini sedang saya geluti, saya memilih untuk bermain gagasan di permasalahan hilir, gizi buruk. Sebagai calon sarjana ilmu pangan, saya berencana untuk melanjutkan S.2 ilmu gizi, mendalaminya lalu mengejawantahkanya dalam bentuk laku nyata, membentuk gerakan sosial peduli gizi buruk anak indonesia. Gerakan sosial ini fokus kepada anak-anak didaerah tertinggal rawan gizi buruk. Saya percaya bahwa anak anak ditimur indonesia adalah generasi emas yang sama cerdasnya dan sama hak nya untuk terus bertumbuh dan berkembang, karena kedepanya bisa jadi merekalah yang akan menjayakan indonesia.
Gerakan sosial ini sekilas memiliki beberapa kesamaan dengan gerakan sosial lainya. Begitulah gerakan sosial, nafas dan alunan geraknya senada, namun sasaran adalah kunci perbedaanya. Komunitas peduli gizi buruk Indonesia adalah wacana sosial yang memiliki satu goal setting yang tajam dan jauh, peradaban. Kita mesti sepakat bahwa dua gagasan yang saya lontarkan diatas adalah gaagasan besar yang menyasar pada sistempembentukan karakter dan pemikiran. Lalu gagasan tentang kepedulian terhadap gizi buruk ini adalah gagasan yang menyasar pada kesehatananak-anak yang rentan gizi buruk yang ouptut akhirnya adalah jika permasalahan gizi buruk ini teratasi, maka angka harapan hidup anak-anak akan naik. Disini efek domino akan timbul, dengan tingginya angka harapan hidup anak-anak, maka secara kuantitas stok pemuda yang menjadi penggerak peradaban akan meningkat pula.
Penutup
Sekilas lalu, gagasan-gagasan yang saya ajukan ini akan menjadi ide-ide yang sangat realistis namun bisa juga menjadi wacana yang utopis. Action dan gerak nyata adalah variabel pembedanya. Membangun karakter,pemikiran dan keberlangsungan generasi muda indonesia melalui pendidikan islami, budaya literasi dan gerakan sosial peduli gizi adalah trisula penyokong cita-cita peradaban untuk Indonesia yang adil dan beradab.


Share:
Lokasi: Jl. Raya Palembang Prabumulih Km. 32, Indralaya Ogan Ilir, Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia

0 komentar:

Post a Comment