Monday, 6 November 2017

3 Paragraf Saja

3 Paragraf saja
Oleh : Tinta kata


Mengenal orang-orang adalah menjalankan perintah hati untuk melangkah dan mengikuti arah angin ini memberi intruksi pada kaki, lalu menyapa dan bertukar nama dengan segenggam asa dan kesan pertama didepan gedung tua. Aku tidak pernah menyesal pernah mencintainya, karena toh ini adalah rasaku. Semua rasa ku curahkan dan terfokus pada sosok dia kala itu. Siapa yang menyangka aku yang seorang pengelana yang mengikuti arah angin ini mampu berhenti sejenak hanya demi untuk bisa menatapnya lebih lama.

Ditengah kedai kopi tanpa dinding itu, dia berlalu lalang menebar pesona layaknya semerbak bunga yang harumnya menyebar kemana-mana. Angin yang mulai bersepoi melenakan ku dan membuatku memutuskan untuk singgah di kedai ini barang beberapa hari saja. Hingga pada suatu ketika, aku yang seorang pengelana tanpa nama harus menerima bahwa wanita dikedai kopi ini tak menginginkan ku sama sekali. Ada beberapa coboy gagah dan berharta yang tentu lebih rasional untuk bisa mendapatkanya. Aku harus segera pergi dari kedai ini, karna nampaknya persediaan cintaku mulai habis terkikis termakan sakitnya tak diunggulkan. Selamat tinggal mimpi yang akan didatangi kembali di malam yang lebih nyata dan disaat nasib membawa sang pengelana dapat kembali dalam keadaan yang lebih baik.

Sebuah perjalanan adalah sebuah pesan, ia menyampaikanya melalui kumpulan kejadian-kejadian yang dirangkai tuhan. Semua yang terceritakan dalam bait langkah kaki suatu hari akan menjadi sebuah kenangan yang kadang membuat kita senyum-senyum sendiri seperti orang gila, namun tak jarang yang membuat kita menangis karna pahitnya kehilangan. Salam jangkauan langkah kedepan.
Share:

0 komentar:

Post a Comment