Sunday, 30 July 2017

Laporan Kimia Analitik : Pengenceran Larutan

I. PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kegiatan pengenceran selalu terjadi, misalnya ketika ibu sedang memasak di dapur, apabila sayur yang disiapkan ternyata terlampui asin, maka ibu kembali menambahkan air ke dalam sayur tersebut. Demikian juga ketika kita mempersiapkan air teh manis, kadang-kadang yang kita persiapkan terlampau manis sehingga kita akan menambahkan air ke dalamnya atau sebaliknya, air teh yang kita persiapkan kurang manis, sehingga kita menambahkan gula ke dalamnya. Dari dua kejadian di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa pengenceran adalah berkurangnya rasio zat terlarut di dalam larutan akibat penambahan pelarut. Sebaliknya pemekatan adalah bertambahnya rasio konsentrasi zat terlarut di dalam larutan akibat penambahan zat terlarut. Dalam laboratorium kimia selalu terjadi kegiatan pengenceran. Umumnya tersedia zat padat atau larutan dalam konsentrasi yang besar atau dengan tingkat kemurnian yang tinggi. Sehingga menyiapkan larutan atau mengencerkan zat menjadi kegiatan rutin (Zulfikar, 2010).

Pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Jika suatu larutan senyawa kimia yang pekat diencerkan, kadang-kadang sejumlah panas dilepaskan. Pengenceran yaitu suatu cara atau metode yang diterapkan pada suatu senyawa dengan jalan menambahkan pelarut yang bersifat netral, lazim dipakai yaitu aquadest dalam jumlah tertentu. Penambahan pelarut dalam suatu senyawa dan berakibat menurunnya kadar kepekatan atau tingkat konsentrasi dari senyawa yang dilarutkan/diencerkan. Dalam kimia, pengenceran diartikan pencampuran yang bersifat homogen antara zat terlarut dan pelarut dalam larutan (Saputra, 2013).
Dalam dunia analis atau penelitian, pengenceran larutan sudah sangat familiar dan mudah untuk di lakukan. Tapi dimana ada kemudahan pasti ada kesusahan, masih banyak yang baru memasuki dunia tersebut sehingga masih belum mengerti mengenai teknik pengenceran. Baik caranya maupun perhitungannya (Krisnadwi, 2013). Untuk membuat suatu larutan dalam laboratorium maka diperlukan cara-cara tertentu agar tidak terjadi kesalahan yang dapat membahayakan diri kita sendiri. Bagi orang-orang yang telah bekerja di suatu instansi pembuatan larutan mungkin hal biasa namun tidak bagi semua orang (Seran, 2010). Pengenceran dapat dilakukan dengan menambahkan aquadest ke dalam larutan. Selain itu, pengenceran dapat dilakukan dengan cara terlebih dahulu menentukan konsentrasi dan volume larutan yang akan dibuat. Di dalam pengenceran suatu larutan berlaku rumus V1M1=V2M2 (Ferdinan, 2013).

B.     Tujuan
Praktikum kali ini bertujuan untuk memperkenalkan cara pengenceran suatu larutan yang konsentrasinya pekat.


II. METODOLOGI PRAKTIKUM
A.    Waktu dan Tempat
            Praktikum Pengenceran Larutan telah dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 20 Maret 2014 pukul 10.00 WIB s/d. 11.40 WIB bertempat di Laborarium Kimia Hasil Pertanian P.S. Teknologi Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya.

B.     Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah: 1) Beaker glass, 2) Spatula kaca, 3) Labu ukur, dan 4) Pipet tetes.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah: 1) Aquadest, 2) NaOH 0,1 M, dan 3) HCl 0,1 M.

C.    Cara Kerja
Cara kerja praktikum kali ini adalah:
1.      Siapkan labu ukur 100 ml dan bilas 2 X dengan aquadest.
2.      Pipet larutan NaOH sebanyak sesuai yang telah Saudara hitung pada perhitungan di atas.
3.      Masukkan alikuot ke dalam labu ukur yang telah disiapkan dan tambahkan aquadest ke dalamnya sebanyak 50 ml, dan gojog secara perlahan dengan posisi tutup labu di bawah.
4.      Tambahkan aquadest lagi sampai batas tanda pada labu dan gojog kembali secara perlahan.
5.      Larutan ini akan digunakan untuk titrasi.



III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil
Hasil praktikum kali ini adalah:
Cara menghitung larutan yang diperlukan untuk pengenceran.





B.     Pembahasan
Larutan-larutan yang tersedia di dalam laboratorium umumnya dalam bentuk pekat. Untuk memperoleh larutan yang konsentrasinya lebih rendah biasanya dilakukan pengenceran. Pengenceran dilakukan dengan menambahkan aquadest ke dalam larutan yang pekat. Penambahan aquadest ini mengakibatkan konsentrasi berubah dan volume diperbesar tetapi jumlah mol zat terlarut tetap.
Pengenceran adalah proses mencampur larutan (zat terlarut) yang berkonsentrasi tinggi dengan cara menambahkan zat pelarut hingga diperoleh volume yang lebih besar dan konsentrasi zat terlarut yang lebih rendah. Pelarut yang digunakan bersifat netral. Pelarut yang lazim digunakan pada proses pengenceran adalah seperti penjelasan di atas, yakni aquadest. Pengenceran juga dapat meningkatkan jumlah pH dalam larutan.
Mengingat pengenceran di laboratorium sangatlah penting, biasanya digunakan labu ukur dan pipet ukur untuk menakarnya, karena beda sedikit saja maka hasil yang di dapatkan tidaklah sempurna. untuk percobaan yang memerlukan ketelitian tinggi pengambilan larutan sebaiknya menggunakan pipet volume. Pengambilan larutan dapat juga menggunakan gelas ukur jika larutan tersebut akan digunakan untuk percobaan yang tidak memerlukan ketelitian tinggi (kualitatif).
Pengenceran dapat dilakukan dengan mengetahui terlebih dahulu konsentrasi yang diinginkan. Dalam pengenceran berlaku rumus V1M1=V2M2. Dimana V1 adalah volume awal larutan sebelum diencerkan. M1 adalah konsentrasi awal larutan sebelum diencerkan. V2 adalah volume akhir larutan yang telah diencerkan. M2 adalah konsentrasi larutan yang telah diencerkan.
Praktikum kali ini kita akan mempraktekkan bagaimana cara mengencerkan suatu larutan. Larutan yang digunakan kali ini adalah larutan yang telah kita buat pada praktikum sebelumnya, yakni NaOH 1 M dan HCl 1 M. Masing-masing larutan ini akan diencerkan menjadi NaOH 0,1 M sebanyak 100 ml dan HCl 0,1 M sebanyak 100 ml. Seperti pada rumus di atas, kita telah mengetahui volume akhir dan konsentrasi akhir larutan yang kita inginkan. Sehingga selanjutnya kita harus mengetahui berapa banyak volume larutan NaOH 1 M dan Larutan HCl 1 M yang diperlukan sebelum digunakan pada proses pengenceran.
Setelah dilakukan perhitungan, didapatkan bahwa volume larutan NaOH 1 M dan Larutan HCl 1 M yang diperlukan adalah 10 ml. Setelah mengetahui volume awal larutan, selanjutnya kita mengambil labu ukur sesuai dengan volume akhir yang kita inginkan, yakni labu ukur 100 ml. Gunakan pipet untuk memindahkan larutan terlebih dahulu ke dalam gelas ukur. Proses selanjutnya kita menambahkan pelarut aquadest kira-kira sampai setengah dari volume labu ukur. Gojog labu ukur dengan posisi tutup berada di bawah. Selanjutnya tambahkan lagi aquadest sampai mencapai batas tanda pada leher labu ukur, kemudian gojog kembali. Larutan NaOH 0,1 M dan HCl 0,1 M pun sudah siap. Larutan ini kemudian dapat digunakan untuk proses titrasi.























IV. KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum kali ini adalah:
1.      Pengenceran dapat dilakukan apabila larutan yang akan kita gunakan terlalu pekat.
2.      Pengenceran berarti memperbanyak jumlah zat pelarut dengan jumlah zat terlarut tetap.
3.      Rumus yang dipakai pada proses pengenceran adalah V1M1=V2M2.
4.      Pelarut yang digunakan bersifat netral, yang umumnya menggunakan aquadest.
5.      Pengenceran memerlukan alat yang berketelitian baik, karena dapat mempengaruhi hasil pengenceran.
6.      Hasil pengenceran dapat digunakan untuk proses titrasi.


DAFTAR PUSTAKA
Fedinan, A. 2013. Konsentrasi Larutan. (online) (http://www.slideshare.net/ardiansyahfer
            dinan/4konsentrasi-larutan, diakses pada tanggal 23 Maret 2014).

Krisnadwi, 2013. Cara Mengencerkan Larutan. (online) (http://bisakimia.com/2013/09/20/
            cara-mengencerkan-larutan/, diakses pada tanggal 23 Maret 2014).

Ratna. 2009. Konsentrasi Larutan. (online) (http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/ki
            mia-smk/kelas_x/konsentrasi-larutan-2/, diakses pada tanggal 23 Maret 2014).

Saputra, A. 2013. Laporan Praktikum Pengenceran Asam Kuat. (online) (http://www.andi
            kasaputra.web.id/2013/02/laporan-praktikum-pengenceran-asam-kuat.html, diaks
            es pada tanggal 23 Maret 2014).
                                       
Zulfikar. 2010. Pengenceran. (online) (http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-ke

            sehatan/larutan/pengenceran/, diakses pada tanggal 23 Maret 2014).
Share:

0 komentar:

Post a Comment