Sunday, 30 July 2017

Laporan Kimia Analitik : Konsentrasi Suatu Larutan

I. PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sangat sulit bagi kita, jika kita ingin mereaksikan sebuah larutan dengan menyebutkan berat zatnya dan juga adanya pertambahan berat oleh air, sehingga perlu kita menyederhanakan besaran yang memberikan pengertian tentang jumlah zat terlarut dan pelarut, besaran tersebut adalah konsentrasi. Besaran konsentrasi banyak memiliki rujukan sesuai dengan kebutuhan dan informasi apa yang dibutuhkan oleh pengguna (Zulfikar, 2010). Konsentrasi larutan adalah perbandingan antara massa zat terlarut dengan pelarutnya. Konsentrasi larutan menyatakan secara kuantitatif komposisi zat terlarut dan pelarut di dalam larutan. Konsentrasi umumnya dinyatakan dalam perbandingan jumlah zat terlarut dengan jumlah total zat dalam larutan, atau dalam perbandingan jumlah zat terlarut dengan jumlah pelarut  (Ferdian, 2011).

Sebagaimana yang telah kita ketahui, larutan merupakan campuran zat-zat yang homogen, yaitu campuran yang memiliki komposisi merata atau serba sama di seluruh bagian volumenya. Suatu larutan mengandung dua komponen atau lebih yang disebut zat terlarut (solute) dan pelarut (solvent). Zat terlarut merupakan komponen yang jumlahnya sedikit, sedangkan pelarut adalah komponen yang terdapat dalam jumlah banyak. Zat-zat yang memiliki fasa padat dan gas lazimnya disebut sebagai zat terlarut (solute) sedangkan yang berfasa cair dikatakan sebagai pelarut (solvent) (Ferdinan, 2013).
Suatu larutan dengan jumlah maksimum zat terlarut pada temperatur tertentu disebut larutan jenuh. Banyaknya zat terlarut yang dapat menghasilkan larutan jenuh, dalam jumlah tertentu pelarut pada temperetur konstan disebut kelarutan (Setiawan, 2010). Sementara itu, secara kualitatif, komposisi larutan dapat dinyatakan sebagai encer atau pekat. Larutan biasanya disebut encer, apabila mengandung zat terlarut yang jumlahnya lebih sedikit daripada pelarutnya, dan disebut pekat, jika mengandung pelarut yang jumlahnya lebih banyak ketimbang zat terlarut. Bila larutan encer berarti larutan tersebut mempunyai konsentrasi rendah, dan sebaliknya, bila larutan pekat berarti larutan tersebut berkonsentrasi tinggi. Larutan dengan konsentrasi tinggi berarti memerlukan lebih banyak zat terlarut daripada larutan dengan konsentrasi rendah (Sahputra, 2012).
Terdapat beberapa cara yang digunakan untuk menyatakan konsentrasi zat terlarut di dalam larutan, seperti molaritas, normalitas, molalitas, fraksi mol, persen berat, dan ppm (part per million). Satuan konsentrasi yang sering digunakan adalah molaritas dan normalitas. Molaritas adalah satuan konsentrasi yang banyak dipergunakan, dan didefinisikan sebagai banyak mol zat terlarut dalam 1 liter (1000 mL) larutan. Hampir seluruh perhitungan kimia larutan menggunakan satuan ini. Normalitas yang bernotasi (N) merupakan satuan konsentrasi yang sudah memperhitungkan kation atau anion yang dikandung sebuah larutan. Normalitas didefinisikan banyaknya zat dalam gram ekivalen dalam satu liter larutan (Ratna, 2013).

B.     Tujuan
Praktikum kali ini bertujuan untuk mempelajari cara membuat suatu larutan dengan konsentrasi yang telah ditentukan.





















II. METODOLOGI PRAKTIKUM
A.    Waktu dan Tempat
            Praktikum Konsentrasi Suatu Larutan telah dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 20 Maret 2014 pukul 10.00 WIB s/d. 11.40 WIB bertempat di Laborarium Kimia Hasil Pertanian P.S. Teknologi Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya.

B.     Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah: 1) Beaker glass, 2) Spatula kaca, 3) Labu ukur, dan 4) Pipet tetes.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah: 1) Aquadest, 2) NaOH, dan 3) HCl.

C.    Cara Kerja
Cara kerja praktikum kali ini adalah:
1.      Timbanglah NaOH sebanyak yang telah Saudara hitung di dalam gelas Beaker 25 ml.
2.      Tambahkan aquadest ke dalam gelas Beaker sebanyak 20 ml dan aduk dengan pengaduk kaca hingga larut.
3.      Siapkan labu takar 100 ml dan bilaslah labu tersebut dengan aquadest sebanyak 2 kali.
4.      Tuanglah larutan NaOH yang telah larut tersebut ke dalam labu ukur dn bilas gelas Beaker sebanyak 3 X dengan sedikit aquadest dan air bilasannya dimasukkan ke dalam labu ukur.
5.      Tutuplah labu ukur dan gojog secara perlahan dengan posisi tutup llabu ukur di bagian bawah.
6.      Tambahkan aquadest ke dalam labu ukur sampai batas tanda pada labu dan gojog kembali secara perlahan.
7.      Apabila larutan ini akan digunakan maka perlu digojog kembali.
8.      Lakukan hal yang sama untuk HCl (dikarenakan HCl berbentuk cairan maka dipipet dengan pipet ukur BUKAN DITIMBANG).
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil
Hasil praktikum kali ini adalah:
Menghitung berapa gram NaOH yang diperlukan.

    
        
atau

Menghitung berapa ml larutan HCl yang diperlukan
                            
atau









B.     Pembahasan
Ketika berada di dalam laboratorium, terkadang kita dituntut untuk berhadapan dengan banyak larutan. Larutan-larutan tersebut kebanyakan disimpan di dalam botol. Sepintas kita terlihat di luar botol tertulis konsentrasi larutan. Konsentrasi suatu larutan adalah jumlah zat terlarut dalam setiap larutan atau pelarut. Pada umumnya konsentrasi dinyatakan dalam satuan fisik atau satuan kimia. Larutan disebut juga campuran yang homogen. Disebut campuran karena susunannya dapat berubah-ubah dan disebut homogen karena susunannya begitu seragam sehingga batas antara zat-zat yang terlarut dan pelarut tidak dapat dibedakan bahkan dengan mikroskop optis sekalipun. Campuran-campuran homogen dari gas, emas dan perunggu dapat dikatakan pula sebagai larutan. Tetapi istilah larutan biasanya digunakan untuk fasa cair.
Konsentrasi suatu larutan juga dapat mempengaruhi sifat dari larutan itu sendiri. Contoh yang paling umum adalah suatu larutan dapat dikatakan encer atau pekat dapat dilihat berdasarkan konsentrasinya. Larutan bersifat encer karena memiliki konsentrasi yang rendah. Ini berarti larutan tersebut mengandung solute (zat terlarut) yang jika dibandingkan jumlahnya lebih sedikit daripada pelarutnya. Dan sebaliknya, larutan dapat dikatakan bersifat pekat apabila memiliki konsentrasi yang tinggi. Ini berarti larutan tersebut mengandung solvent (pelarut) yang perbandingannya lebih sedikit ketimbang zat terlarutnya. Konsentrasi larutan menyatakan secara kuantitatif komposisi zat terlarut dan pelarut di dalam larutan. Konsentrasi menyatakan jumlah atau banyak zat yang terlarut dalam suatu larutan. Konsentrasi dapat dinyatakan dalam satuan molar, molal, normalitas, dan ppm (part per million).
Satuan yang paling banyak digunakan dalam menghitung konsentrasi adalah molaritas dan normalitas. Pada praktikum kali kita menggunakan satuan molaritas untuk membuat larutan NaOH 1 M dan HCl 1 M, masing-masing sebanyak 100 ml. Terlebih dahulu kita harus mencari berapa banyak NaOH dan HCl yang diperlukan untuk membuat larutan yang diinginkan.
Untuk mencari molaritas, ada beberapa rumus yang dapat digunakan. Kali ini kita menggunakan rumus yang umum dipakai. Rumus untuk mencari molaritas NaOH yang berupa padatan digunakan .  Dari rumus dapat diketahui bahwa kita harus mencari berapa gram NaOH yang diperlukan untuk membuat larutan NaOH 1 M sebanyak 100 ml. Didapatkan bahwa diperlukan 4 gr NaOH untuk membuat larutan tersebut.
Untuk mencari molaritas HCl, kita menggunakan rumus yang berbeda karena HCl berupa cairan. Rumus yang digunakan adalah . M disini digunakan untuk mencari berapa ml volume HCl yang diperlukan. Didapatkan dari perhitungan, kita memerlukan sekitar 12,06 ml HCl untuk membuat larutan HCl dengan konsentrasi 1 M sebanyak 100 ml.
Setelah mengetahui berapa banyak NaOH dan HCl yang dibutuhkan, tahap selanjutnya adalah membuat larutan. Pertama siapkan NaOH sebanyak yang telah dihitung. Masukkan ke dalam beaker glass dan tambahkan aquadest sebanyak 20 ml. Aduk hingga larut sempurna. Kemudian siapkan labu ukur sebanyak volume larutan yang ingin dibuat, yakni 100 ml. Masukkan larutan di dalam beaker glass ke dalamnya. Bilas beaker glass dengan aquadest untuk mengambil larutan yang masih tertinggal dan masukkan lagi ke dalam labu ukur. Tambahkan aquadest sampai batas tanda di leher labu ukur dan tutup. Gojog labu ukur dengan posisi tutup labu berada di bawah. Larutan di dalam labu ukur itulah yang disebut sebagai larutan NaOH 1 M sebanyak 100 ml. Lakukan hal yang sama untuk membuat larutan HCl 1 M.












IV. KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum kali ini adalah:
1.      Konsentrasi merupakan satuan yang dipakai untuk menyatakan jumlah zat terlarut di daam suatu larutan.
2.      Konsentrasi dapat dihitung dengan mencari molaritas, normalitas, molalitas, persen berat, dan ppm (part per million).
3.      Konsentrasi dapat mempengaruhi sifat larutan itu sendiri.
4.      Larutan dikatakan encer apabila berkonsentrasi rendah, berarti zat terlarut lebih sedikit ketimbang pelarutnya.
5.      Larutan dikatakan pekat apabila berkonsentrasi tinggi, berarti pelarut lebih sedikit ketimbang zat terlarutnya.
6.      Rumus untuk mencari molaritas padatan adalah
7.      Rumus untuk mencari molaritas cairan adalah .





   
DAFTAR PUSTAKA
Ferdian. 2011. Pengertian Konsentrasi Larutan. (online) (http://id.shvoong.com/exact-scien
            ces/chemistry/2120330-pengertian-konsentrasi-larutan/, diakses pada tanggal 22 M
            aret 2014).

Ferdinan, A. 2013. Konsentrasi Larutan. (online) (http://www.slideshare.net/ardiansyahfer
            dinan/4konsentrasi-larutan, diakses pada tanggal 22 Maret 2014).

Ratna. 2013. Pengertian Molalitas Molaritas dan Normalitas. (online) (http://www.pengerti
            anahli.com/2013/08/pengertian-molalitas-molaritas-dan.html, diakses pada tanggal
            22 Maret 2014).

Sahputra, H. 2012. Konsentrasi Larutan. (online) (http://hadiyantokimia.guru-indonesia.net
            /artikel_detail-21218.html, diakses pada tanggal 22 Maret 2014).

Setiawan, I. 2010. Larutan dan Konsentrasi. (online) (http://www.slideshare.net/zulfi3101/
            larutan-dan-konsentrasi#, diakses pada tanggal 22 Maret 2014).

Zulfikar. 2010. Konsentrasi Larutan. (online) (http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/ki

            mia-kesehatan/larutan/konsentrasi-larutan-3/, diakses pada tanggal 22 Maret 2014).
Share:

0 komentar:

Post a Comment