Sunday, 30 July 2017

Laporan Kimia Anorganik : Pengenalan Alat






A.      Latar Belakang

Dalam dunia kimia, kita tidak akan terlepas dari hal-hal yang berkaitan dengan zat-zat yang ada di dalamnya, yaitu zat kimia, dimana zat tersebut mengandung tingkat keracunan tertentu serta memiliki berbagai macam kegunaan. Dari kondisi seperti itu, maka perlulah adanya pembelajaran untuk mendapatkan pengetahuan dan kemampuan untuk itu. Dan untuk mendapatkan pengetahuan serta kemampuan tersebut perlu adanya kegiatan seperti praktikum untuk mengidentifikasi apakah zat itu beracun atau tidak, berguna atau tidak, dan sebagainya.

Seperti yang diketahui, sebuah praktikum itu tentunya harus menggunakan alat-alat laboratorium guna mendukung jalannya kegiatan praktikum tersebut. Dimana tentu saja praktikan tidak dapat secara langsung menggunakan alat-alat tersebut tanpa mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang cukup untuk itu. Sebab alat-alat tersebut memiliki prosedur-prosedur dalam penggunaannya.
Maka dari itu, pengenalan alat-alat laboratorium oleh praktikan dirasa penting agar sebuah praktikum dapat berjalan sebagaimana mestinya. Namun tidak hanya dikenal begitu saja, praktikanpun seyogyanya mesti pula mengetahui fungsi dari masing-masing alat-alat tersebut.
II.      
B   B.      TINJAUAN PUSTAKA
Seperti yang telah dijelaskan, bahwa teori pengenalan alat-alat laboratorium bertujuan untuk membuat praktikan mengetahui fungsi atau kegunaan alat-alat laboratorium, oleh karena itu, fungsi daripada tiap-tiap alat akan dijelaskan dengan tujuan agar praktikan dapat memahami secara jelas kegunaan alat-alat laboratorium yang akan dipakai. Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat tersebut, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter seperti thermometer, hygrometer, spektrofotometer, dll. Alat-alat pengukur yang disertai dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti thermograph, barograph (Moningka, 2008).
Dari uraian tersebut, tersirat bahwa nama pada setiap alat menggambarkan mengenai kegunaan alat dan atau menggambarkan prinsip kerja pada alat yang bersangkutan. Dalam penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan ada pula yang khusus. Peralatan umum biasanya digunakan untuk suatu kegiatan reparasi, sedangkan peralatan khusus lebih banyak digunakan untuk suatu pengukuran atau penentuan (Moningka, 2008).
Penggunaan beberapa alat gelas dengan tepat penting untuk diketahui agar pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Kesalahan dalam penggunaan alat-alat ini dapat mempengaruhi hasil yang akan diperoleh. Oleh karena itu harus diberikan pelatihan tentang penggunaan alat-alat tersebut.
Penggunaan alat-alat gelas tersebut haruslah sesuai dengan fungsinya agar pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik dan tepat. Apabila terjadi suatu kesalahan atau kekeliruan dalam penggunaannya akan mempengaruhi hasil yang diperoleh. Ada beberapa macam alat gelas yang dipakai di laboratorium, antara lain: gelas piala (beker gelas), erlenmeyer, gelas ukur, botol, pipet, corong, tabung reaksi, gelas objek dan gelas penutup, cawan petri dan kamar hitung.
Terdapat dua kelompok alat-alat ukur yang digunakan pada analisa kuantitatif, yaitu: Alat-alat yang teliti (kuantitatif) dan alat-alat yang  tidak teliti (kualitatif). Untuk alat-alat yang teliti (kuantitatif) terdiri dari : buret, labu ukur, pipet. Sedangkan untuk alat-alat yang tidak teliti (kualitatif) terdiri dari gelas ukur, erlenmeyer, dan lainnya. Dalam prakteknya baik analisa maupun sintesa, sesorang yang mempelajari atau menekuni bidang kimia pasti akan selalu dihadapkan pada hal-hal yang berhubungan dengan alat-alat dan bahan kimia.
Pada umumnya laboratorium itu mempunyai fungsi sebagai sarana atau tempat untuk mengadakan kegiatan-kegiatan pengujian, pengamatan, pengkajian, pengukuran, dan pengembangan terhadap gejala-gejala, perilaku, sifat-sifat dan penerapan atau penggunaan unsur-unsur seperti alat, komponen dan sistem elektrikan (Ramli, 2002). Karena pentingnya pengenalan alat ini maka setiap praktikan diwajibkan mengetahui dan memahami cara kerja dan fungsi dari alat-alat yang ada di laboratorium.
Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna, kebersihan alat yang digunakan dan ketelitian praktikan dalam perhitungan sangat mempengaruhi keberhasilan dalam suatu praktikum, dengan ketelitian dan ketepatan penggunaan alat maka kesalahan dalam praktikum dapat diminimalisir (Riadi, 1990). Maka, dari penjelasan yang telah diuraikan diatas, dalam pelaksanaannya diharapkan kita dapat melakukan percobaan dengan baik, dimana selain memperkenalkan alat dan fungsinya kita juga harus mengetahui cara kerja dan sistematika penggunaan alat-alat tersebut secara tepat dan akurat, karena dengan mengetahui sistematika atau langkah-langkah penggunaan alat akan membuat praktikan tahu bagaimana mengatasi kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi pada alat saat kita melakukan percobaan dilaboratorium (Mardani, 2007)
pkl 20.02
IV.           
           C. DASAR TEORI
Dalam kegiatan praktikum, hal mendasar yanng harus kita lakukan pertama kali adalah mengenal berbagai  alat dan bahan yang  sering digunakan dan sederhana penggunaannya. Pengenalan alat meliputi pengenalan bentuk,fungsi, dan bagaimana cara penggunaannya. Pengenalan alat praktikum akan sangat membantu dan mendukung kinerja kita dalam kegiatan praktikum, kita tidak akan dapat melakukan kegiatan praktikum tanpa dukungan alat-alat tarsebut. Pengenalan alat-alat praktikum akan membantu kita lebih mengenal baik fungsi maupun cara penggunaannya,sehingga akan mempercepat dan menyempurnakan praktikum kita. Seandainya seorang praktikan tidak mengenal baik alat yang digunakan,pasti akan kerepotan dalam melakukan berbagai kegiatan praktikum kimia. Untuk pengenalan bahan kimia,diprioritaskan pada bahan-bahan kimia yang sering digunakan namun memiliki tingkat bahaya yang cukup tinggi. Pengenalan ini perlu karena dikhawatirkan terjadi suatu hal yang tidak diinginkan selama pratikum karena karangnya kehati-hatian akibat kurang mengenal bahan-bahan kimia tersebut. Dalam laboratorium kimia,banyak bahan kimia yang harus ditangani dengan hati-hati karena sifatnya yang berbahaya ataupun bersifat racun yang dapat mengganggu kesehatan, oleh karena itu pengenalan bahan-bahan kimia dinilai sangat penting. Terjadi sedikit saja kesalahan akibat tidak hati-hati pada bahan kimia yang berbahaya akan sangat fatal akibatnya,seperti kerusakan jaringan-jaringan tubuh bagian luar maupun organ-organ dalam tubuh akibat menghirupnya.
Beberapa alat yang sederhana penggunaannya tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda.Tabung reaksi yang berfungsi untuk mereaksikan zat-zat kimia dalam jumlah sedikit. Penjepit yang berfungsi untuk memegang tabung reaksi pada pemanasasn. Pengaduk gelas berfungsi untuk mengaduk suatu campuran atau larutan zat-zat kimia pada waktu melakukan reaksi-reaksi kimia, berfungsi juga untuk menolong pada waktu menaungkan/mendekati cairan pada proses penyaringan. Corong berfungsi untuk menolong pada waktu memasukkan cairan ke dalam suatu tempat yang sempit mulutnya. Gelas arloji berfungsi untuk tempat menimbangan zat yang berbentuk kristal. Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair. Gelas beker (gelas piala) berfungsi untuk tempat larutan dan dapat juga untuk memanaskan larutan-larutan zst kimia. Erlenmeyer berfungsi untuk tempat zat yang dititrasi bisa juga untuk memanaskan larutan. Pipet gondok berfungsi untuk mengambil larutan dengan volume tertentu secra tepat. Pipet ukur berfungsi untuk mengambil larutan dengan volume tertentu. Pipet pasteur (pipet tetes) berfungsi untuk mengambil larutan dalam jumlah yang kecil. Labu ukur berfungsi untuk mengukur sejumlah tertentu cairan dengan tepat. Buret berfungsi untuk melakukan titrasi.
Banyak bahan kimia yang harus ditangani dengan hati-hati sekali karena sifatnya yang berbahaya ataupun bersifat racun. Beberapa bahan kimia yang digunakan dalam praktikum perlu mendapat perhatian khusus kerena sifatnya yang dapat mengganggu kesehatan. Bahan-bahan tersebut memiliki ciri dan bahaya yang berbeda-beda. HCl berat molekul 36,45 menyebabkan luka bakar dan dermatitis (kulit melepuh), demkian dengan uapnya dapat menyebabkan hal yang sama. H2SO4 berat molekul 98,08 dapat merusak jaringan tubuh, sanngat bersifat korosif, higroskopis dan bersifat membakar bahan organik. Untuk pengeceran, tuangkan asam sulfat perlahan-lahan pada bahan pengencer. Dapt larut dalam air maupun alkohol dengan menimbulkan panas dan penyusutan volume. NaOH berat molekul 40,01 bersifat higroskopis dan mudah menyerap gas karbon dioksida CO2.
V.              ALAT dan BAHAN
a.         Alat-alat yang digunakan dalam praktikum adalah sebagai berikut :
1.         Tabung reaksi                        : 1 buah
2.         Penjepit                                 : 1 buah
3.         Pengaduk gelas                     : 1 buah
4.         Corong                                  : 1 buah
5.         Gelas arloji                            : 1 buah
6.         Gelas ukur                             : 1 buah
7.         Gelas piala/piala                    : 1 buah
8.         Erlenmeyer                            : 1 buah
9.         Pipet gondok                         : 1 buah
10.       Pipet ukur                              : 1 buah
11.       Pipet pasteur                          : 1 buah
12.       Labu ukur                              : 1 buah
13.       Buret                                     : 1 buah
b.         Bahan yang digunakan dalam praktikum adalah sebagai berikut :
1.         HCl (Hydrochloric-acid; asam-khlorida)
2.         H2SO4 (Sulfuric-acid; asam-sulfat)
3.         NaOH ( Sodium-hydroxida; natrium hidroksida)
pkl 20.03

I.I LATAR BELAKANG
Sebelum memulai melakukan praktikum di laboratorium praktikan harus mengenal dari alat-alat laboratorium dan memahami cara penggunaan semua peralatan dasar yang biasa digunakan dalam laboratorium kimia.Selain itu praktikan harus tahu cara menggunakannya dengan teknik dan prosedur yang benar, walaupun sudah mengenal alat yang jenis, tetapi perlu diingat bahwa tiap-tiap alat terkadang mempunyai prosedur yang telah ditentukan oleh pabrik pembuatnya dan untuk memudahkan mengenal alat kimia yang digunakan untuk pengelompokkan yang umum dipakai yaitu seperti peralatan gelas dan peralatan non gelas, setelah mengenal jenis-jenis peralatan maka praktikan perlu mencoba untuk menggunakannya.Peralatan gelas,hampir semua eksperimen dengan bahan kimia menggunakan peralatan gelas, gelas memiliki banyak keuntungan dalam eksperimen kimia dan gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi juga dapat menyajikan pengamatan visual selama reaksi berlangsung, tetapi gelas dapat mudah pecah dan hal ini dapat mengebabkan kecelakaan seperti luka terpotong atau tergores dari pecahan peralatan gelas,hal ini merupakan salah satu luka yang sering terjadi di laboratorium.Peralatan non gelas, selain alat-alat yang terbuat dari gelas banyak juga peralatan di laboratorium kimia yang terbuat dari bahan non gelas. Peralatan tersebut antara lain rak tabung reaksi, penjepit tabung, statif berserta klem danlain-lain.

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Alat-alat laboratorium merupakan alat yang kita butuhkan dalam prosespeneitian atau pun proses praktikum. Dalam praktikum pengenalan alat-alatlaboratorium dan alat-alat sterilisasi akan dijelaskan secara detail mengenai fungsidan spesifikasi masing-masing alat tersebut. Sterilisasi adalah usaha untukmembebaskan bahan-bahan dari mikrobia yang tidak diinginkan (soetarto, dkk).Pada umumnya kegiatan praktek laboratium diarahkan pada upaya supayamahasiswa dituntut untuk menguji, memverifikasi atau membuktikan hukum atauprinsip ilmiah yang sudah dijelaskan oleh dosen,asisten dosen atau buku teks. Ada juga percobaan yang dirancang oleh dosen atau asisten dosen adalah mahasiswadisuruh melakukan percobaan dengan prosedur yang sudah terstruktur yangmembawa mahasiswa kepada prinsip atau hukum yang tidak diketahui sebelumnyadari data empiris yang mereka kumpulkan hasil dari percobaan tersebut. Namunterdapat berbagai kelemahan dasar dari cara seperti ini, secara logis prinsip ilmiahdan hukum alam tidak dapat dibuktikan secara langsung; prinsip ilmiah dan hukumalam juga tidak dapat diuji hanya dengan jumlah percobaan yang terbatas yangdilakukan oleh mahasiswa. Keterbatasan alat yang digunakan, keterampilan yangdipunyai, waktu yang singkat dan kompleksitas generalisasi, merupakanketerbatasan percobaan mahasiswa yang menunjukkan hal yang hebat kalaumahasiswa bisa menghasilkan prinsip teoritis yang penting dari sekumpulan datamentah hasil percobaan.maka bimbingan dari dosen dan asisten dosen sangat dibutuhkan dalam proses penelitian.Banyak sekali alat-alat praktikum yang harus kita kenal dan kita ketahui agardalam proses penelitian dan praktikum berjalan lancar tanpa adamasalah.pengenalan alat ini juga akan menambah wawasan dan pengetahuanbagaimana cara kerja alat tersebut beserta fungsinya. tentu dari sini kita bisa belajarbagaimana penggunaannya agar dalam penelitian kita nanti mendapatkan hasilyang akurat dan dapat dipercaya.hasil penelitan tergantung dari prosespenelitian,jika penelitian baik dan penggunaan alatnya benar tentu hasil pengamatankita baik pula.alat-alat laboratorium juga tidak bisa digunakan jika tidak sesuaidengan fungsinya maka dari itu kita harus teliti dan mebutuhkan pengetahuan bagaimana mengunakan alat tersebut agar tidak terjadi salah penggunaan dan pemakainnya.Alat-alat laboratorium juga banyak yang berbahaya seperti alat yang harusseteril maka sebelum menggunakan alat tersebut kita harus mensterilkan tangankita.jika tidak hal itu bisa mengganggu proses suatu penelitian dan tentunya akanberdampak pada hasil penelitian tersebut.perhatian terhadap penggunaan alatlaboratorium harus di perhatikan guna keselamatan dan keberhasilan kerja ataupenelitian. Dalam praktikum pengenalan alat-alat laboratorium dan alat-alatsterilisasi akan dijelaskan secara detail mengenai fungsi dan spesifikasi masing-masing alat tersebut. Sterilisasi adalah usaha untuk membebaskan bahan-bahandari mikrobia yang tidak diinginkan (soetarto, dkk). Jadi Alat-alat sterilisasi adalahalat yang digunakan untuk membebaskan suatu bahan atau alat lain dari mikrobiayang tidak diinginkan.Pada umumnya kegiatan praktek laboratium diarahkan padaupaya supaya mahasiswa dituntut untuk menguji, memverifikasi atau membuktikanhukum atau prinsip ilmiah yang sudah dijelaskan oleh dosen,asisten dosen ataubuku teks.Ada juga percobaan yang dirancang oleh dosen atau asisten dosen adalahmahasiswa disuruh melakukan percobaan dengan prosedur yang sudah terstrukturyang membawa mahasiswa kepada prinsip atau hukum yang tidak diketahuisebelumnya dari data empiris yang mereka kumpulkan hasil dari percobaantersebut. Namun terdapat berbagai kelemahan dasar dari cara seperti ini, secaralogis prinsip ilmiah dan hukum alam tidak dapat dibuktikan secara langsung; prinsipilmiah dan hukum alam juga tidak dapat diuji hanya dengan jumlah percobaan yangterbatas yang dilakukan oleh mahasiswa. Keterbatasan alat yang digunakan,keterampilan yang dipunyai, waktu yang singkat dan kompleksitas generalisasi,merupakan keterbatasan percobaan mahasiswa yang menunjukkan hal yang hebatkalau mahasiswa bisa menghasilkan prinsip teoritis yang penting dari sekumpulandata mentah hasil percobaan.maka bimbingan dari dosen dan asisten dosen sangatdi butuhkan dalam proses penelitian. Pkl 20.06

Share:

0 komentar:

Post a Comment