Dalam dunia kimia, kita tidak akan terlepas dari hal-hal yang berkaitan dengan zat-zat yang ada di dalamnya, yaitu zat kimia, dimana zat tersebut mengandung tingkat keracunan tertentu serta memiliki berbagai macam kegunaan. Dari kondisi seperti itu, maka perlulah adanya pembelajaran untuk mendapatkan pengetahuan dan kemampuan untuk itu. Dan untuk mendapatkan pengetahuan serta kemampuan tersebut perlu adanya kegiatan seperti praktikum untuk mengidentifikasi apakah zat itu beracun atau tidak, berguna atau tidak, dan sebagainya.
Seperti
yang diketahui, sebuah praktikum itu tentunya harus menggunakan alat-alat
laboratorium guna mendukung jalannya kegiatan praktikum tersebut. Dimana tentu
saja praktikan tidak dapat secara langsung menggunakan alat-alat tersebut tanpa
mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang cukup untuk itu. Sebab alat-alat
tersebut memiliki prosedur-prosedur dalam penggunaannya.
Maka
dari itu, pengenalan alat-alat laboratorium oleh praktikan dirasa penting agar
sebuah praktikum dapat berjalan sebagaimana mestinya. Namun tidak hanya dikenal
begitu saja, praktikanpun seyogyanya mesti pula mengetahui fungsi dari
masing-masing alat-alat tersebut.
II.
B B. TINJAUAN PUSTAKA
Seperti yang telah dijelaskan, bahwa
teori pengenalan alat-alat laboratorium bertujuan untuk membuat praktikan
mengetahui fungsi atau kegunaan alat-alat laboratorium, oleh karena itu, fungsi
daripada tiap-tiap alat akan dijelaskan dengan tujuan agar praktikan dapat
memahami secara jelas kegunaan alat-alat laboratorium yang akan dipakai. Pada
dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat tersebut,
prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa
kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang
berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter seperti thermometer,
hygrometer, spektrofotometer, dll. Alat-alat pengukur yang disertai dengan
informasi tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti thermograph,
barograph (Moningka, 2008).
Dari
uraian tersebut, tersirat bahwa nama pada setiap alat menggambarkan mengenai
kegunaan alat dan atau menggambarkan prinsip kerja pada alat yang bersangkutan.
Dalam penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan ada pula yang khusus.
Peralatan umum biasanya digunakan untuk suatu kegiatan reparasi, sedangkan
peralatan khusus lebih banyak digunakan untuk suatu pengukuran atau penentuan
(Moningka, 2008).
Penggunaan
beberapa alat gelas dengan tepat penting untuk diketahui agar pekerjaan
tersebut dapat berjalan dengan baik. Kesalahan dalam penggunaan alat-alat ini
dapat mempengaruhi hasil yang akan diperoleh. Oleh karena itu harus diberikan
pelatihan tentang penggunaan alat-alat tersebut.
Penggunaan
alat-alat gelas tersebut haruslah sesuai dengan fungsinya agar pekerjaan
tersebut dapat berjalan dengan baik dan tepat. Apabila terjadi suatu kesalahan
atau kekeliruan dalam penggunaannya akan mempengaruhi hasil yang diperoleh. Ada
beberapa macam alat gelas yang dipakai di laboratorium, antara lain: gelas piala
(beker gelas), erlenmeyer, gelas ukur, botol, pipet, corong, tabung reaksi,
gelas objek dan gelas penutup, cawan petri dan kamar hitung.
Terdapat
dua kelompok alat-alat ukur yang digunakan pada analisa kuantitatif, yaitu:
Alat-alat yang teliti (kuantitatif) dan alat-alat yang tidak teliti (kualitatif). Untuk alat-alat
yang teliti (kuantitatif) terdiri dari : buret, labu ukur, pipet. Sedangkan
untuk alat-alat yang tidak teliti (kualitatif) terdiri dari gelas ukur, erlenmeyer,
dan lainnya. Dalam prakteknya baik analisa maupun sintesa, sesorang yang
mempelajari atau menekuni bidang kimia pasti akan selalu dihadapkan pada
hal-hal yang berhubungan dengan alat-alat dan bahan kimia.
Pada
umumnya laboratorium itu mempunyai fungsi sebagai sarana atau tempat untuk mengadakan
kegiatan-kegiatan pengujian, pengamatan, pengkajian, pengukuran, dan
pengembangan terhadap gejala-gejala, perilaku, sifat-sifat dan penerapan atau
penggunaan unsur-unsur seperti alat, komponen dan sistem elektrikan (Ramli,
2002). Karena pentingnya pengenalan alat ini maka setiap praktikan diwajibkan
mengetahui dan memahami cara kerja dan fungsi dari alat-alat yang ada di
laboratorium.
Selain
untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi
dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan
sempurna, kebersihan alat yang digunakan dan ketelitian praktikan dalam
perhitungan sangat mempengaruhi keberhasilan dalam suatu praktikum, dengan
ketelitian dan ketepatan penggunaan alat maka kesalahan dalam praktikum dapat
diminimalisir (Riadi, 1990). Maka, dari penjelasan yang telah diuraikan diatas,
dalam pelaksanaannya diharapkan kita dapat melakukan percobaan dengan baik,
dimana selain memperkenalkan alat dan fungsinya kita juga harus mengetahui cara
kerja dan sistematika penggunaan alat-alat tersebut secara tepat dan akurat,
karena dengan mengetahui sistematika atau langkah-langkah penggunaan alat akan
membuat praktikan tahu bagaimana mengatasi kesalahan-kesalahan yang dapat
terjadi pada alat saat kita melakukan percobaan dilaboratorium (Mardani, 2007)
pkl 20.02
IV.
C. DASAR TEORI
Dalam kegiatan praktikum, hal
mendasar yanng harus kita lakukan pertama kali adalah mengenal berbagai
alat dan bahan yang sering digunakan dan sederhana penggunaannya.
Pengenalan alat meliputi pengenalan bentuk,fungsi, dan bagaimana cara penggunaannya.
Pengenalan alat praktikum akan sangat membantu dan mendukung kinerja kita dalam
kegiatan praktikum, kita tidak akan dapat melakukan kegiatan praktikum tanpa
dukungan alat-alat tarsebut. Pengenalan alat-alat praktikum akan membantu kita
lebih mengenal baik fungsi maupun cara penggunaannya,sehingga akan mempercepat
dan menyempurnakan praktikum kita. Seandainya seorang praktikan tidak mengenal
baik alat yang digunakan,pasti akan kerepotan dalam melakukan berbagai kegiatan
praktikum kimia. Untuk pengenalan bahan kimia,diprioritaskan pada bahan-bahan
kimia yang sering digunakan namun memiliki tingkat bahaya yang cukup tinggi.
Pengenalan ini perlu karena dikhawatirkan terjadi suatu hal yang tidak
diinginkan selama pratikum karena karangnya kehati-hatian akibat kurang mengenal
bahan-bahan kimia tersebut. Dalam laboratorium kimia,banyak bahan kimia yang
harus ditangani dengan hati-hati karena sifatnya yang berbahaya ataupun
bersifat racun yang dapat mengganggu kesehatan, oleh karena itu pengenalan
bahan-bahan kimia dinilai sangat penting. Terjadi sedikit saja kesalahan akibat
tidak hati-hati pada bahan kimia yang berbahaya akan sangat fatal
akibatnya,seperti kerusakan jaringan-jaringan tubuh bagian luar maupun
organ-organ dalam tubuh akibat menghirupnya.
Beberapa alat yang sederhana
penggunaannya tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda.Tabung reaksi yang
berfungsi untuk mereaksikan zat-zat kimia dalam jumlah sedikit. Penjepit yang
berfungsi untuk memegang tabung reaksi pada pemanasasn. Pengaduk gelas
berfungsi untuk mengaduk suatu campuran atau larutan zat-zat kimia pada waktu
melakukan reaksi-reaksi kimia, berfungsi juga untuk menolong pada waktu
menaungkan/mendekati cairan pada proses penyaringan. Corong berfungsi untuk
menolong pada waktu memasukkan cairan ke dalam suatu tempat yang sempit
mulutnya. Gelas arloji berfungsi untuk tempat menimbangan zat yang berbentuk
kristal. Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk
cair. Gelas beker (gelas piala) berfungsi untuk tempat larutan dan dapat juga
untuk memanaskan larutan-larutan zst kimia. Erlenmeyer berfungsi untuk tempat
zat yang dititrasi bisa juga untuk memanaskan larutan. Pipet gondok berfungsi
untuk mengambil larutan dengan volume tertentu secra tepat. Pipet ukur
berfungsi untuk mengambil larutan dengan volume tertentu. Pipet pasteur (pipet
tetes) berfungsi untuk mengambil larutan dalam jumlah yang kecil. Labu ukur
berfungsi untuk mengukur sejumlah tertentu cairan dengan tepat. Buret berfungsi
untuk melakukan titrasi.
Banyak bahan kimia yang harus ditangani
dengan hati-hati sekali karena sifatnya yang berbahaya ataupun bersifat racun.
Beberapa bahan kimia yang digunakan dalam praktikum perlu mendapat perhatian
khusus kerena sifatnya yang dapat mengganggu kesehatan. Bahan-bahan tersebut
memiliki ciri dan bahaya yang berbeda-beda. HCl berat molekul 36,45 menyebabkan
luka bakar dan dermatitis (kulit melepuh), demkian dengan uapnya dapat
menyebabkan hal yang sama. H2SO4 berat molekul 98,08
dapat merusak jaringan tubuh, sanngat bersifat korosif, higroskopis dan
bersifat membakar bahan organik. Untuk pengeceran, tuangkan asam sulfat
perlahan-lahan pada bahan pengencer. Dapt larut dalam air maupun alkohol dengan
menimbulkan panas dan penyusutan volume. NaOH berat molekul 40,01 bersifat
higroskopis dan mudah menyerap gas karbon dioksida CO2.
V.
ALAT dan BAHAN
a.
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum adalah sebagai berikut :
1.
Tabung reaksi
: 1 buah
2.
Penjepit
: 1 buah
3.
Pengaduk
gelas
: 1 buah
4.
Corong
: 1 buah
5.
Gelas
arloji
: 1 buah
6.
Gelas
ukur
: 1 buah
7.
Gelas piala/piala
: 1 buah
8.
Erlenmeyer
: 1 buah
9.
Pipet
gondok
: 1 buah
10. Pipet
ukur
: 1 buah
11. Pipet
pasteur
: 1 buah
12. Labu
ukur
: 1 buah
13. Buret
: 1 buah
b.
Bahan yang digunakan dalam praktikum adalah sebagai berikut :
1.
HCl (Hydrochloric-acid; asam-khlorida)
2.
H2SO4 (Sulfuric-acid; asam-sulfat)
3.
NaOH ( Sodium-hydroxida; natrium hidroksida)
pkl 20.03
I.I LATAR BELAKANG
Sebelum memulai melakukan
praktikum di laboratorium praktikan harus mengenal dari alat-alat laboratorium
dan memahami cara penggunaan semua peralatan dasar yang biasa digunakan dalam
laboratorium kimia.Selain itu praktikan harus tahu cara menggunakannya dengan
teknik dan prosedur yang benar, walaupun sudah mengenal alat yang jenis, tetapi
perlu diingat bahwa tiap-tiap alat terkadang mempunyai prosedur yang telah
ditentukan oleh pabrik pembuatnya dan untuk memudahkan mengenal alat kimia yang
digunakan untuk pengelompokkan yang umum dipakai yaitu seperti peralatan gelas
dan peralatan non gelas, setelah mengenal jenis-jenis peralatan maka praktikan
perlu mencoba untuk menggunakannya.Peralatan gelas,hampir semua eksperimen dengan
bahan kimia menggunakan peralatan gelas, gelas memiliki banyak keuntungan dalam
eksperimen kimia dan gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi juga dapat
menyajikan pengamatan visual selama reaksi berlangsung, tetapi gelas dapat
mudah pecah dan hal ini dapat mengebabkan kecelakaan seperti luka terpotong
atau tergores dari pecahan peralatan gelas,hal ini merupakan salah satu luka
yang sering terjadi di laboratorium.Peralatan non gelas, selain alat-alat yang
terbuat dari gelas banyak juga peralatan di laboratorium kimia yang terbuat
dari bahan non gelas. Peralatan tersebut antara lain rak tabung reaksi,
penjepit tabung, statif berserta klem danlain-lain.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Alat-alat laboratorium merupakan alat yang
kita butuhkan dalam prosespeneitian atau pun proses praktikum. Dalam praktikum
pengenalan alat-alatlaboratorium dan alat-alat sterilisasi akan dijelaskan
secara detail mengenai fungsidan spesifikasi masing-masing alat tersebut.
Sterilisasi adalah usaha untukmembebaskan bahan-bahan dari mikrobia yang tidak
diinginkan (soetarto, dkk).Pada umumnya kegiatan praktek laboratium diarahkan
pada upaya supayamahasiswa dituntut untuk menguji, memverifikasi atau
membuktikan hukum atauprinsip ilmiah yang sudah dijelaskan oleh dosen,asisten
dosen atau buku teks. Ada juga percobaan yang dirancang oleh dosen atau
asisten dosen adalah mahasiswadisuruh melakukan percobaan dengan prosedur yang
sudah terstruktur yangmembawa mahasiswa kepada prinsip atau hukum yang tidak
diketahui sebelumnyadari data empiris yang mereka kumpulkan hasil dari
percobaan tersebut. Namunterdapat berbagai kelemahan dasar dari cara seperti
ini, secara logis prinsip ilmiahdan hukum alam tidak dapat dibuktikan secara
langsung; prinsip ilmiah dan hukumalam juga tidak dapat diuji hanya dengan jumlah
percobaan yang terbatas yangdilakukan oleh mahasiswa. Keterbatasan alat yang
digunakan, keterampilan yangdipunyai, waktu yang singkat dan kompleksitas
generalisasi, merupakanketerbatasan percobaan mahasiswa yang menunjukkan hal
yang hebat kalaumahasiswa bisa menghasilkan prinsip teoritis yang penting dari
sekumpulan datamentah hasil percobaan.maka bimbingan dari dosen dan asisten
dosen sangat dibutuhkan dalam proses penelitian.Banyak sekali alat-alat
praktikum yang harus kita kenal dan kita ketahui agardalam proses penelitian
dan praktikum berjalan lancar tanpa adamasalah.pengenalan alat ini juga akan
menambah wawasan dan pengetahuanbagaimana cara kerja alat tersebut beserta
fungsinya. tentu dari sini kita bisa belajarbagaimana penggunaannya agar dalam
penelitian kita nanti mendapatkan hasilyang akurat dan dapat dipercaya.hasil
penelitan tergantung dari prosespenelitian,jika penelitian baik dan penggunaan
alatnya benar tentu hasil pengamatankita baik pula.alat-alat laboratorium juga
tidak bisa digunakan jika tidak sesuaidengan fungsinya maka dari itu kita harus
teliti dan mebutuhkan pengetahuan bagaimana mengunakan alat tersebut agar tidak
terjadi salah penggunaan dan pemakainnya.Alat-alat laboratorium juga banyak
yang berbahaya seperti alat yang harusseteril maka sebelum menggunakan alat
tersebut kita harus mensterilkan tangankita.jika tidak hal itu bisa mengganggu
proses suatu penelitian dan tentunya akanberdampak pada hasil penelitian
tersebut.perhatian terhadap penggunaan alatlaboratorium harus di perhatikan
guna keselamatan dan keberhasilan kerja ataupenelitian. Dalam praktikum
pengenalan alat-alat laboratorium dan alat-alatsterilisasi akan dijelaskan
secara detail mengenai fungsi dan spesifikasi masing-masing alat tersebut.
Sterilisasi adalah usaha untuk membebaskan bahan-bahandari mikrobia yang tidak
diinginkan (soetarto, dkk). Jadi Alat-alat sterilisasi adalahalat yang
digunakan untuk membebaskan suatu bahan atau alat lain dari mikrobiayang tidak
diinginkan.Pada umumnya kegiatan praktek laboratium diarahkan padaupaya supaya
mahasiswa dituntut untuk menguji, memverifikasi atau membuktikanhukum atau
prinsip ilmiah yang sudah dijelaskan oleh dosen,asisten dosen ataubuku teks.Ada
juga percobaan yang dirancang oleh dosen atau asisten dosen adalahmahasiswa
disuruh melakukan percobaan dengan prosedur yang sudah terstrukturyang membawa
mahasiswa kepada prinsip atau hukum yang tidak diketahuisebelumnya dari data
empiris yang mereka kumpulkan hasil dari percobaantersebut. Namun terdapat
berbagai kelemahan dasar dari cara seperti ini, secaralogis prinsip ilmiah dan
hukum alam tidak dapat dibuktikan secara langsung; prinsipilmiah dan hukum alam
juga tidak dapat diuji hanya dengan jumlah percobaan yangterbatas yang
dilakukan oleh mahasiswa. Keterbatasan alat yang digunakan,keterampilan yang
dipunyai, waktu yang singkat dan kompleksitas generalisasi,merupakan
keterbatasan percobaan mahasiswa yang menunjukkan hal yang hebatkalau mahasiswa
bisa menghasilkan prinsip teoritis yang penting dari sekumpulandata mentah hasil
percobaan.maka bimbingan dari dosen dan asisten dosen sangatdi butuhkan dalam
proses penelitian. Pkl 20.06
0 komentar:
Post a Comment