Wednesday, 16 September 2015

Laporan Hygiene dan Sanitasi : Uji Kontaminasi Udara dan Ruang Pengolahan

LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM HIGIENE DAN SANITASI
UJI KONTAMINASI UDARA RUANG PENGOLAHAN







BAYU APRILIAWAN
05031281320017
KELOMPOK1/A




TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2015



BAB 1
 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Hygiene merupakan aspek yang berkenaan dengan kesehatan manusia atau masyarakat yang meliputi semua usaha kegiatan untuk memelihara, melindungi kebersihan subyeknya seperti mencuci tangan dengan air bersih dan sabun untuk melindungi kebersihan tangan, dan mempertinggi tingkat kesehatan jasmani maupun rohani baik perorangan maupun sekelompok masyarakat. Higyene bertujuan untuk memberikan dasar kehidupan yang sehat bagi seluruh aspek kehidupan (Agus W, Ulfa dkk. 2010).
Mikroorganisme yang terdapat di udara biasanya melekat pada bahan padat, misalnya debu atau terdapat dalam droplet air. Udara sekitar ruang pengolahan sering terkontaminasi mikroba yang berasal dari debu, udara yang dikeluarkan oleh penderita penyakit saluran napas dll. Peralatan pengolahan yang tidak dicuci bersih seperti pisau (slicer), talenan, dan peralatan lain yang berhubungan langsung dengan bahan pangan; juga peralatan saji seperti piring, gelas, sendok, botol dan lain-lain. dapat menjadi sumber kontaminan. Oleh karena itu sanitasi lingkungan sangat perlu untuk diperhatikan terutama yang bekerja dalam bidang pengolahan produk makanan atau industry.
Mikroorganisme udara didalam ruang pengolahan, dapat diuji secara kuantitatif dengan Metoda Cawan Terbuka.Sanitasi memegang peranan penting dalam industri pangan karena merupakan usaha atau tindakan yang diterapkan untuk mencegah terjadinya perpindahan penyakit pada makanan. Dengan menerapkan sanitasi yang tepat dan baik, maka keamanan dari pangan yang diproduksi akan dijamin aman untuk dikonsumsi.

1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui jumlah dan jenis kontaminan dalam udara ruang pengolahan.


BAB 2
 METODOLOGI PRAKTIKUM
2.1. Waktu dan Tempat
            Praktikum dilaksanakan di laboratorium Kimia Hasil Pertanian jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian pada hari Rabu 17 Februari 2015 pukul
13.00 WIB.
2.2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah: 1) cawan petri, dan 2) incubator.
Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah: 1) NA (nutrient agar) steril, dan 2) PDA (potato dextrose agar) steril.

2.3. Cara Kerja
Adapun cara kerja yang dilakukan pada praktikum laju  viskositas ini adalah :
1.         2 cawan NA disiapkan oleh Setiap kelompok dan  diberi tanda nama ruangan dengan waktu kontak 5 menit dan 10 menit ; dan cawan PDA yang diberi tanda nama ruangan dengan waktu kontak 5 menit dan 10 menit.
2.         Tutup cawan-cawan tersebut dibuka di dalam ruangan yang telah ditetapkan, sehingga “agar” di dalam cawan mengalami kontak dengan udara .dan Tutup cawan petri satu persatu setelah 5 menit dan 10 menit.
3.         Semua cawan di Inkubasikan pada suhu 30°C selama 1 hari (24 jam).
4.         Praktikan mengamati pertumbuhan dan menghitung jumlah koloni yang tumbuh. Jika pertumbuhan koloni menyebar dan sulit untuk dihitung, nyatakan secara relatif dengan tanda – sampai +++++.
5.         Menyebutkan  kelompok mikroba yang dominan tumbuh pada cawan NA (bakteri) atau PDA (kapang dan khamir).
6.         Melakukan pembahasan dari hasil pengamatan di atas.


BAB 3
 HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil
Hasil pada praktikum kali ini adalah:
kel
Media
Ruangan
Uji
Jumlah
Keterangan



Kontak
Mikroba

1.
NA
Lab. KHP
5 menit
36
++

NA
Lab. KHP
10 menit
54
++
2.
PDA
Lab. KHP
5 menit
22
+

PDA
Lab. KHP
10 menit
30
++
3.
NA
Lab. Mikum
5 menit
44
++

NA
Lab. Mikum
10 menit
72
++
4.
PDA
Lab. Mikum
5 menit
6
+

PDA
Lab. Mikum
10 menit
14
+
5.
NA
Dapur
5 menit
10
+

NA
Dapur
10 menit
20
+
6.
PDA
Dapur
5 menit
1
+

PDA
Dapur
10 menit
3
+

3.2. Pembahasan
            Pada praktikum ini hasil percobaan menunjukan bahwa ruang Laboratorium KHP dan dapur terkontaminasi mikroorganisme jenis bakteri dan kapang atau khamir. Tumbuhnya bakteri pada NA dan kapang pada PDA menunjukkan bahwa medium agar (NA dan PDA) terkontaminasi dengan udara sekitarnya. Dan ini membuktikan bahwa mikroorganisme ada yang hidup di udara. Hal ini berarti bahwa udara di dalam ruangan dapat merupakan sumber kontaminasi mikroba yang dalam hasil percobaan ditunjukan bahwa pertumbuhanya dari setiap cawan sangatlah bervariatif. Pengujian menggunakan media NA steril dan PDA steril. NA (Nutrient Agar) merupakan media pertumbuhan mikroorganisme jenis bakteri. Koloni yang tumbuh pada media ini adalah bakteri karena NA terbuat dari protein yang merupakan makan bagi bakteri. Sedangkan PDA (Potato Dextrose Agar) merupakan media tumbuhnya kapang atau khamir.
Khamir atau kapang sangat suka pati atau gula sebagai nutrisinya itulah sebabnya PDA terbuat dari karbohidrat kentang. Ini menjukkan dalam ruangan pengolahan dapat terkontaminasi oleh mikroogranisme kontaminan yang tidak diinginkan.embuatan media agar NA dan PDA harus benar- benar steril agar tidak ada mikroba lain yang terisolasi dan hanya mikroba kontaminan yang akan tumbuh di dalamnya. Sebelum dilakukaan kontak dengan udara ruang pengolahan, media harus diinkubasi. Proses ini dilakukan di incubator pada suhu 30°C tujuannnya untuk menumbuhkan miselia setelah eksplan atau spora ditanam di dalam media NA dan PDA.Secara alami udara tidak mengandung mikroorganisme secara alami , tetapi kontaminasi dari lingkungan sekitarnya mengakibatkan udara mengandung berbagai
Densitas mikroorganisme udara menyatakan jumlah mikroba yang jatuh pada permukaan agar per cm2 selama satu jam. Satuan densitas dinyatakan dalam g/cm2.Perhitungan densitas sangat dipengaruhi oleh luas cawan dan lamanya kontak cawan dengan udara tempat uji dilakukan. Luas cawan petri yang berbentuk lingkaran dapat dihitung dengan mengukur diameter tiap cawan yang digunakan.Mikroorganisme  misalnya dari debu, air, proses aerasi, dari penderita saluran infeksi dan lain - lain. Mikroorganisme yang terdapat diudara biasanya melekat pada bahan padat mikro misalnya debu atau terdapat didalam droplet / tetesan air. Jika didalam suatu ruangan banyak terdapat debu dan cair, maka mikroba yang ditemukan didalamnya juga bermacam - macam .
            Jumlah kontaminan dalam ruang pengolahan dipengaruhi oleh sanitasi ruangan. Jika ruang pengolahan tidak saniter maka kontaminan dalam udara sangat banyak dan akan berpengaruh besar terhadap pengolahan pangan terutama pengolahan secara fermentasi. Ruang pengolahan yang baik adalah yang jumlah kontaminannya sedikit sehingga tidak mempengaruhi pada proses pengolahan.
Terdapat berbagai prediksi jenis mikroorganisme yang memungkinkan menyebar diudara dan dapat mengkontaminasi bahan pangan, dari mulai yang bersifat pendegradasi hingga patogen. Bakteri yang memungkinkan menjadi agen kontaminan antara lain ­­­­Pseudomonas, Xanthomonas, Gluconobacter, Halobacterium, Halococcus, Alcaligenes, Acetobacter, danBrucella. Kapang yang kemungkinan menjadi kontaminan adalah jenis Aspergillus Sp.


BAB 4
 KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum uji kontaminasi ruang pengolahan adalah:
1.         Kontaminasi didalam suatu ruangan dapat terjadi karena udara dalam ruangan itu.
2.         Dari hasil pengamatan dengan menggunakan media NA mikroba yang paling banyak tumbuh adalah di laboratorium Kimia Hasil Pertanian dan Mikrobiologi umum.
3.         Hygiene merupakan aspek yang berkenaan dengan kesehatan manusia.
4.         Metabolisme dalam tubuh makhluk hidup tidak mungkin dapat berlangsung tanpa oksigen.
5.         Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme adalah suhu, dan kelembaban.




DAFTAR PUSTAKA
Agus W, Ulfa Nurullita, Rahayu Astuti. 20010. Hubungan hygiene perorangan     dengan sanitasi lapas terhadap kejadian penyakiit herpes dillapas wanita                   kelas II A  semarang. Jurnal kesehatan masyarakat Indonesia. (online)            http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:htFYGyqW7ewJ:             jurnal.unimus.ac.id/index.php/jkmi/article/view/589/641+&cd=2&hl=id&   ct=clnk diakses pada 16 februari 2015.
Damayanti.evy, lilik.N,20011. Aspek sanitasi dan hygiene diasrama tingkat persiapan bersama institute pertanian bogor. IPB. jurnal gizi dan pangan.(online)http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52938/aspek%20sanitasi%20dan%20higiene.pdf;jsessionid=BF25AAF02064CAADAEC3B579782F3DAA?sequence=1 diakses senin 17 februari 2015.
Fatmawati.suci, saputra.andi, 20012. Perilaku Higiene Pengolah Makanan Berdasarkan Pengetahuan TentangHigiene Mengolah Makanan Dalam Penyelenggaraan Makanan Di Pusat Pendidikan  Pelajar Jawa Tengah. Jurnal gizi universitas muhamadiyah semarang. (online) http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:t6sXoVfYG4J:jurnal.unimus.ac.id/index.php/jgizi/article/view/1032/1080+&cd=3&hl=id&ct=clnk . diakses senin 17 februari 2015.
Sutomo, B . 20011. Hygiene pada  pengolahan industrui tahu kebumen.(online) http//:myhobbyblogs.com/industry_pengolahan_tahu_kebume.2011/06 diakses pada 17 februari 2015.
Sumarsih, Sri. 2009. Diktat Kuliah Mikrobiologi Dasar. Jurusan Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian Upn”Veteran”. Yogyakarta.


Share:

0 komentar:

Post a Comment