LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM HIGIENE DAN SANITASI
UJI KONTAMINASI PEKERJA
BAYU APRILIAWAN
051281320017
KELOMPOK I
SHIFT A
TEKNOLOGI HASIL
PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2015
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pengolahan bahan pangan merupakan suatu proses yang
sangat rentan dicemari oleh mikroorganisme. Pencemaran ini dapat berasal dari
udara, peralatan yang digunakan selama pengolahan, ruangan, maupun dari pekerja
yang menangani proses pengolahan sehingga kondisi sanitasi dalam pengolahan
juga ditentukan oleh kondisi kebersihan pekerja.
Salah
satu sumber kontaminasi makanan yang potensial adalah dari pekerja karena
kandungan mikroorganisme patogen dari manusia dapat menimbulkan penyakit yang
ditularkan melalui makanan. Kondisi sanitasi pekerja dalam pengolahan bahan
pangan sangat perlu diperhatikan guna mencegah terjadinya kontaminasi makanan.
Sumber
kontaminasi yang berasal dari pekerja dapat melalui tangan, kaki, rambut,
mulut, kulit maupun pakaian kotor yang dipakai pekerja selama proses pengolahan
bahan pangan. Jenis mikroorganisme yang biasanya mengontaminasi rambut adalah
kapang. Bakteri jenis koliform biasanya banyak terdapat pada tangan
pekerja. Sedangkan bakteri pembentuk spora dan Staphylococcus banyak dijumpai
pada kulit pekerja.Uji sanitasi pekerja yang akan dilakukan saat ini adalah uji
kebersihan tangan dan uji kontaminasi rambut. Uji kebersihan tangan akan
dilakukan terhadap tangan sebelum dicuci, tangan setelah dicuci dengan air,
tangan setelah dicuci dengan air sabun dan dibilas serta tangan setelah dicuci
dengan sabun antiseptik dan dibilas. Sedangkan uji kontaminasi rambut akan
dilakukan terhadap rambut yang baru dicuci dan rambut yang dicuci sehari
sebelumnya..
1.2. Tujuan
Tujuan
dari praktikum ini adalah untuk mengetahui jumlah dan jenis kontaminan
penyebab kontaminasi yang bersumber dari pekerja pengolahan pangan.
.
BAB 2
METODOLOGI
PRAKTIKUM
2.1. Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan di
laboratorium Kimia Hasil Pertanian jurusan Teknologi Pertanian Fakultas
Pertanian pada hari Rabu 11 Februari 2015 pukul
13.00 WIB.
2.2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah:
1) cawan petri, dan 2) incubator 3)pinset
Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah:
1) Cawan PDA steril ,rambut dan jari tangn.
2.3. Cara Kerja
Adapun cara kerja yang dilakukan pada praktikum
laju viskositas ini adalah :
1.
2 cawan yang telah diisi dengan cawan PCA steril disiapkan
oleh Setiap kelompok dan diberi tanda
nama dengan nama contoh yang kan diuji.
2.
Sehelai rambut dicabut menggunakan pinset dan diletakan pada
agar cawan PDA/PCA , dan cawan ditutup.
3.
Semua cawan diinkubasikan selama 2-3hari pada suhu 30 C.
4.
Pertumbuhan kapang,khamir & M0 pada PDA/ PCA diamati .
5.
Kelima jari tangan sebelah tangan ditempelkan pada salah satu
cawan PDA / PCA selama 4 detik dan cawan ditutup kembali.
6.
Semua cawan diinkubasikan selama 2-3hari pada suhu 30 C .
7.
Pertumbuhan kapang dan khamir pada PDA dan total Mikroba pada
PCA diamati dengan seksama nyatakan – sampai dengan +++
8.
Kebersihan tangan dan rambut sebagai sumber kontaminasi
dievaluasi dan tulis dalam hasil laporan.
BAB
3
HASIL
DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil
Hasil pada praktikum kali ini adalah:
Kelompok
|
Contoh
|
Media
|
Pertumbuhan mo
|
keterangan
|
1
|
Rambut
|
PDA
|
1
|
+
|
2
|
Jari
|
PDA
|
3
|
+
|
3
|
Rambut
|
PDA
|
16
|
+
|
4
|
Jari
|
PDA
|
26
|
+
|
5
|
Rambut
|
PDA
|
2
|
+
|
6
|
Jari
|
PDA
|
11
|
+
|
3.2. Pembahasan
Pada
Praktikum ini, yang kami lakukan
adalah melakukan menguji kontaminasi pada pekerja. Parameter yang dilakukan
yaitu uji sanitasi terhadap tangan dan rambut. Hal ini perlu dilakukan karena
pada proses pengolahan pangan merupaka suatu proses yang sangat rentan dicemari
oleh mikroorganisme. Pencemaran ini dapat berasal dari lingkungan sekitar
terutama dari kebersihan para pekerja seperti kebersihan tangan dan rambut.
Kebersihan
tangan dan rambut yang kami uji adalah rambut dan tangan dari anggota kelompok
kami sendiri .Mikroba pathogen yang mencemari makanan sehingga produk makanan
tersebut tidak layak untuk dikonsumsi karena dapat menyebabkan gangguan
kesehatan. Pada kulit sering ditemukan staphylococci pada kulit serta
kapang pada rambut sehingga uji sanitasi pekerja terhadap kebersihan tangan dan
rambut penting dilakukan untuk menghindari atau meminimalkan terjadi
kontaminasi selama proses pengolahan pangan. Mengingat hal ini sangat riskan
terjadi sehingga perlu adanya semacam pecobaan.
Pada
pengujian kebersihan tangan media yang digunakan adalah media PDA. Media PDAditujukan
untuk menghitung jumlah koloni mikroorganisme yang tumbuh dengan komposisi
senyawa nutrisi yang kompleks sehingga memungkinkan untuk ditumbuhi semua jenis
mikroorganisme seperti bakteri, kapang dan khamir. Berdasarkan hasil pengamatan
praktikum ini terjadi pertumbuhan mikroorganisme yang banyak sehingga hasil yang
diperoleh benar benar merefleksikan konaminasi yang terjadi pada sampel .
Dengan
adanya pertumbuhan pada media PDA maka dapat disimpulkan bahwa tangan pekerja
mengandung mikroba seperti bakteri, kapang ataupun khamir.Mikroorganisme yang
ada pada tangan pekerja tersebut seperti bakteri, kapang dan khamir kecuali
tidak ada pertumbuhan E.coli dan Staphylococcus. Selain tangan
pekerja yang dapat mengontaminasi makanan, rambut juga perlu dilakukan uji
sanitasi karena rambut juga merupakan salah satu kontaminan pekerja. Rambut
yang jatuh pada makanan atau menggantung (terurai) dekat dengan makanan dapat
menimbulkan bahaya kontaminasi, terlebih lagi rambut biasanya mengandung
kapang.
Pada
uji kontaminasi rambut, rambut di uji dengan menggunakan media PDA sehingga
dapat diketahui jumlah bakteri dan kapang yang dapat mengontaminasi bahan
pangan. Uji ini dilakukan dengan cara meletakkan sehelai rambut dengan
perlakuan proses pengambilan rambut secara aseptis. Kemudian di
inkubasi pada posisi terbalik selama 2-3 hari pada suhu 30oC. Amati
pertumbuhan bakteri pada Nutrient Agar, serta pertumbuhan kapang dan
khamir pada Potato Dextrose Agar.
Berdasarkan
hasil pengamatan pengujian tersebut, terjadi pertumbuhan pada media PDA
hasilnya negative. Ini menunjukkan bahwa rambut pekerja terdapat pertumbuhan
bakteri sebanyak 1 koloni. Terjadinya pertumbuhan mikroorganisme tersebut bisa
disebabkan oleh banyak factor, seperti pekerja yang tidak keramas dan tidak
berkerudung sehingga kemungkinan terjadi kontaminasi dari polusi udara selama
perjalanan dari tempat kerja menuju kampus. Namun, terbentuknya 1 koloni
bakteri ini sudah menunjukkan bahwa pekerja tersebut telah mengerti pentingnya
hygiene dalam proses pengolahan pangan.
BAB 4
KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum uji kontaminasi ruang pengolahan ini
adalah :
1.
Tangan
dan rambut merupakan sumber kontaminasi mikroba yang dapat mencemari makanan.
2.
Untuk
mengetahui jumlah mikroorganisme yang terdapat pada tangan dan rambut pekerja
dapat dilakukan dengan cara menumbuhkan sampel yang mengandung mikroorganisme
pada beberapa cawan agar.
3.
Jenis
mikroorganisme yang biasanya dapat tumbuh dan diamati pada cawan agar adalah
bakteri, kapang, khamir, Staphylococcus, dan jenis bakteri koliform
(koliform fekal dan koliform non fekal).
4.
Koliform merupakan suatu grup bakteri yang digunakan
sebagai indikator adanya polusi kotoran dan kondisi yang tidak baik terhadap
air, makanan, susu dan produk susu.
5. Penyimpangan pada kegiatan praktikum kali ini dapat
disebabkan karena kesalahan saat menghitung jumlah mikroba (tidak teliti saat
menghitung), kesalahan saat mengidentifikasi jenis-jenis mikroba, pengambilan
sampel yang tidak menggunakan pinset, teknik praktikan yang kurang aseptis
sehingga banyak terjadi kontaminasi dari luar, penggunaan peralatan yang kurang
bersih dan steril, perlakuan praktikan saat praktikum dan sebelum
menginkubasikan mikroba (perlakuan pra proses).
DAFTAR PUSTAKA
Agus W, Ulfa Nurullita, Rahayu Astuti. 20014. Hubungan hygiene perorangan dengan sanitasi lapas terhadap kejadian
penyakiit herpes dillapas wanita kelas
II A semarang. Jurnal kesehatan
masyarakat Indonesia. (online) http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:htFYGyqW7ewJ:
jurnal.unimus.ac.id/index.php/jkmi/article/view/589/641+&cd=2&hl=id& ct=clnk diakses pada 21februari
2015.
Damayanti.evy,
lilik.N,20011. Aspek sanitasi dan hygiene
diasrama tingkat persiapan bersama institute pertanian bogor. IPB. jurnal gizi
dan pangan.(online)http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52938/aspek%20sanitasi%20dan%20higiene.pdf;jsessionid=BF25AAF02064CAADAEC3B579782F3DAA?sequence=1
diakses senin 21 februari 2015.
Nuriana,
I. 2014. Sanitasi Pekerja. http://www.aca demia.edu
/9272991/SAN ITASI _PEK ERJA, diakses pada
tanggal 22 Februari 2015.
Pramesti,
N., Nasir, W.S., Rahmi, Y. 2013. ANALISIS PERSYARATAN DASAR DAN KONSEP HAZARD
ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT (HACCP) DENGAN REKOMENDASI PERANCANGAN
ULANG TATA LETAK FASILITAS. Jurnal Rekayasa, 3 (1) Hal 160-167. Diakses pada
tanggal 22 Februari 2015.
Yaniansah,
A. 2014. Uji Sanitasi Udara dan Ruangan dan Uji Sanitasi Pekerja
Lampiran
foto praktikum kalian sendiri dek :)
0 komentar:
Post a Comment