Monday 5 December 2016

212 Dalam Roman Picisanku

Malam ini, ruang besar ini masih saja sepi seperti beberapa malam yang lalu, hikmahnya semua inspirasi secara perlahan akan muncul, kata akan itu menandakan proses, itu artinya aku harus menunggu tengah malam lagi untuk mengumpulkan semua rangkaian kata-kata ini.


Rindu sekali rasanya hati ini. Maka kupercepat langkah-langkah kaki yang mulai gontai ini. Beruntung sekali ujian mata kuliah pengetahuan bahan pangan  kali ini bisa kulalui dengan cepat meskipun tak secepat lesatan angin topan. Aku tak sabar untuk menemui rekan-rekan sejawat untuk sekedar melepas rasa rindu.

Aku rindu untuk berbagi dan berkisah seperti biasanya, berkisah tentang hal-hal biasa yang terkadang terdengar sangat klise untuk diulang-ulang tersampaikan. Tapi itulah bahasa rasa kawan, ia akan selalu indah didengar meskipun berkali - kali tergemakan. Maka izinkanlah kusampaikan sebuah cerita luar biasa (menurutku) dan akan kusampaikan dengan bahasa-bahasa picisan, bukan merendah, tapi inilah faktanya. Bahwa resiko cerita ini akan menjadi sangat picisan (biasa) itu adalah suatu keniscayaan, pertama karena ada 7,2 juta orang yang juga punya cerita seperti ini. Dan kedua karena memang kemampuan berceritaku yang buruk, maaf.

Agar lebih renyah, izinkanlah kuceritakan kisah ini menggunakan sudut pandang orang ketiga dengan beberapa penyamaran identitas. sekali lagi maaf kalau dengan metode ini terkesan menutupi para tokoh-tokoh dalam cerita. alasanya simple, Takut terkenal hahahahah! tapi pembaca tak usah risau, ini bukan fiksi atau kisah negri dongeng ini kisah nyata dan bisa diklarifikasi ke-nyataanya, dan tentunya penulis hadir ditengah-tengah goresan kisah ini,sebagai saksi hidup sekaligus pewartanya.

**Preambule (Pembukaan)**
Disuatu Negri bernama Indonesia telah  terjadi gejolak sosio-politik yang akar masalahnya adalah pada kegagalan dalam memahami arti kebebasan berbicara dan berpendapat.ceritanya nih ya ada seorang gubernur yang nyeletuk ngomong kotor, eh maksudnya ngomong asal didepan beberapa warganya, dengan muatan kurang lebih intinya adalah menistakan salah satu agama yang ada di Indonesia. Malang tak dapat ditolak, perkataan yang ternyata didokumentasikan itu menjadi viral dan membuat marah umat islam (duh kesebut juga hehehe). ya udah ga papalah ya, tanggung. Pendek cerita umat muslim merasa bagian terdalam (baca aqidah gengs) dari diri mereka telah di injak-injak dan alhasil direspons dengan adanya aksi bela islam I, dan aksi bela islam II sebagai follow up karena lambanya proses hukum dalam kasus penistaan agama ini. Aksi bela islam II yang dihelat menghasilkan output ditetapkan si Hoax sebagai tersangka, tapi tidak ditahan. Nah kalimat terakhir ini yang membuat umat islam perlu menggenapkan aksinya menjadi tiga kali ( eh tiga genap apa ganjil ya #%$?

*Gak Jadi Berangkat Malam*
Besok adalah hari Rabu(H-2 #212) rombongan ulil albab centre yang beranggotakan 20 pemuda kece ( c nya jangan diganti r ya hahaha) akan berangkat menuju aksi bela islam III kejakarta. Estimasi biaya sudah dihitung, dengan strategi ngetengs menggunakan kereta api, di umumkanlah pada para anggota bahwa uang yang harusdi siapain buat PP kejakarta adalah 300.000. Angka ini sudah diumumkan 3 hari sebelum hari H, jadi otomatis lumayan ada persiapan lah ya. Persiapan buat ngutang hahaha.

Asem, ternyata 3 pemuda diantaranya (sebut saja Nobita,Ipin dan suneo) tidak bisa berangkat bareng dengan 17 lainya dikarenakan ada jadwal Ujian akhir semeter. Jadi? jadi mereka gak bisa berangkat rabu pagi seperti   yang lain,dan akhirnya Suneo menginisisasi untuk memesan tiket kereta malam, digoyang bang hahahah. Selasa pukul 20.00 Wib, Ipin memberikan kabar kepada suneo dan Nobita bahwa UAS di undur minggu depan. sorak -sorai tuh tiga serangkai, dan kabar gembiranya lagi ketua rombongan (sebut saja bunga, eh salah maksudnya Bang K) menjelaskan kalau rencana ngetengs via kereta malam (stop jangan joget lagi hahahaha) dibatalkan karena ada 20 kursi kosong dari kawan-kawan yang juga mau berangkat ke #212, sebut saja dari Jamaah Fokus Pada Impian. terimakasih yang sebesar-besarnya deh pokonya buat abang-abang dari FPI.

*Keberangkatan*
Adzan dzuhur sudah dikumandangkan, Bang K menginstruksikan kepada seluruh anggota bahwa bada dzuhur semua harus dalam kondisi siap berangkat, karena bus #212 akan sampai jam 13.00 di masjid Al hijrah - Timbangan (timbangan ntuh nama kelurahan  ya mas, bukan nama lain dari neraca hehehe). Bagaikan pasukan-pasukan terpilih nan siap siaga, anggota-anggota bang K ini semuanya sudah siap setelah dzuhur. Singkatnya mereka bertolak dari Musolah kampus menuju masjid Al Hijrah -Timbangan ,tempat meraka janjian dengan si abang bus #212.

Tau lagunya Ridho Rhoma gak mas? iya yang itu liriknya " sekian lama aku menunggu untuk kedatanganmu "  agak nya pas untuk dinyanyikan saat rombongan Suneo Cs menunggu bus #212 ini. Pasalnya sudah kurang lebih tiga jam mereka menunggu tapi bus tak kunjung datang jua, sampai adzan ashar berkumandang dengan merdunya, bus tak kunjung jua menampakan batang hidungnya, bis emang gak punya idung deh hahahha.

Ba'da ashar, tepat pukul 15.10 wib, di iringi gerimis, kawanan bus sekitar 10-an bus melewati masjid alhijrah tanpa menoleh, harap-harap cemas Suneo Cs menanti mana bus mereka, gosipnya bus mereka no.8, lah ini sudah bus kesepuluh kok belum ada yang mampir juga. Kesabaran sejatinya akan berbuah jua pada akhirnya, alhamdulillah pukul 15.30 Wib bus mereka datang juga, kali ini gak PHP gengs, beneran bis mereka, beneran ada rodanya dan beneran ada 20 kursi yang kosong, asyikk taaaaarik maaang :), kita berangkat dan petualangan jihad dimulai :)

Bersambung...........


Karna, bagiku karya adalah paduan antara keseriusan dan seni, maka aku butuh energi untuk itu, berilah aku malam-malam diesok hari, maka akan kuselesaikan Sub judul-Sub judul dibawah ini, yanng tentu secara esensi ada dibagian-bagian tengah sampai ke akhir. 

Saptalogi '' 212 Dalam Roman Picisanku"

➤212 Dalam Roman Picisanku (1)#Prolog 
➤212 Dalam Roman Picisanku (2)#Hari Pertama (Rabu - Aku iri pada ayah dan anak itu)
➤212 Dalam Roman Picisanku (3)#Hari Kedua (Kamis - Matraman dan Kisah pasar senin)
➤212 Dalam Roman Picisanku (4)#Hari Ketiga (Jumat- Sejarah dan Keharuan)
➤212 Dalam Roman Picisanku (5)#Hari Ke Empat (Sabtu- Pulang Semu)
➤212 Dalam Roman Picisanku (6)#Hari Kelima ( Minggu- Kondangan Doken)
➤212 Dalam Roman Picisanku (7)#Selebihnya ( Dari kepulangan sampai perenungan)

Share:

2 comments: