Hari ini adalah agenda pelatihan kepemimpinan islam ( Islmaic leader training) yang akan dilaksanakan di salah satu pesantren baru didaerah palembang.sebut saja si fulan tergabung menjadi salah satu panitia-nya disini. bukan merupakan bagian terpenting dari acara itu sendiri, namun sangat vital peranya, hayoo tebak panitia apa coba? yap PJ konsumsi.masih jelas dalam ingatan ketiaka rapat pembagian panitia itu, dari awal sifulan memang sudah meniatkan diri untuk berkontribusi di bagian yang banyak orang "enggan" untuk mengisi nya. alasanya sih simple, karena PJ konsumsi yang bakal capek kolar-kilir beli ini-itu, anatar ini-itu dan yang paling berat adalah menagih uang kontribusi panitia,yang seyogyanya tu adalah tanggung jawab bendahara pelaksana. fulan beranggapan bahwa setiap dari kepanitiaan itu penting, dan dari beberapa agenda yang telah lalu, semua posisi pernah dicoba fulan, dari ketua pelaksana,PJ perlengkpan, PJ acara, dll. tinggal konsumsi yang belum, so ini adalah kesempatan yang baik untuk mengasah kemampuan "berbelanja" hehheehehh.
Setelah beberapa kali melakukan rapat internl untuk menghitung-hitung jumlah dana yang dibutuhkan untuk membiayai konsumsi selama kegiatan berlangsung. dan disodorkanlah coretan-coretan angka tersebut ke bendahara pelaksana. dan hari itupun datang, pada malam pertama pelaskanaan, dimana jadwal makan malam adalah jam 19.00 WIB, Fulan bersama rekan satu tim konsumsi yang lain nya (sebut saja Mance') berangkat menuju rumah makan untuk memesan nasi bungkus itu. dan karena jarank antara pesantren dan rumah makan yag lumayan jauh, maka kedua sohib itu harus sudah berangkat dari jam 17.30 wib. kebayangkan gimana serunya mengarungi jalanan bolak-balik mbil nasi bungkus untuk makan,malam, siang, dan sarapan selama 3 hari.
Ada yang "tidak beres" pada konsumsi pertama ini, dan kejadian ini amatlah meninggalkan penyesalan yang begitu mendalam bagi fulan pribadi. apa gerangan? ternyata pada makan malam hari pertama, nasi yang dipesan sisa 40 bungkus. bukanlah jumlah yang sedikit, dan bukanlah angka yang dapat ditolerir dalam kesalahan perhitungan sekalipun. setelah dilakukan evaluasi internlal, permasalahanya adalah pada validasi data. ternyata data jumlah peserta yang ikut tidaklah valid. data terakhir yang diterima oleh tim konsumsi adalah 90, ternyata yang hadir malam itu tidak lebih dari 50. sudah bisa ditebak bahwa 40 sisanya akan dibuang dan menjadi mubazir.
Tapi bukan itu ygn menjadi penyesalan terbesar, hal yang paling membuat hati ini teriris adalah keboodohan pribadi yang tidak terfikir untuk membagikan 40 bungkus tersebut kepada santri pesantren tersebut. entah karena terlalu kalut hati dan fikiran ini, atau karena memang kurangnya "kepekaan" yang harus dibenahi :(
Pesantren tempat kami melaksanakan kegiatan adalah pesantren yang baru berdiri 5tahun dengan komposisi santri nya adalah para yatim, piatu dan para dhuafa, yang seluruh biaya pendidikan mereka sampai biaya sehari-hari mereka digratiskan. sungguh begitu dalam penyesalan dalam hati si-Fulan sampai pada detik waktu yang tidak dapt diprediksi kapan akan terobati. dan dari 3hari kegiatan yang sudah dilaksanakan, setidaknya Fulan tau, kalau ternyata menjadi PJ konsumsi bukanlah perkara sederhana yang simple dan mudah.
0 komentar:
Post a Comment