TEKNIK ISOLASI DAN PEMURNIAN MIKROBA
Oleh
Bayu
Apriliawan
05031281320017
TEKNOLOGI
HASIL PERTANIAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
SRIWIJAYA
INDRALAYA
2014
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Isolasi merupakan cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroorganisme ,dalam teknik biakan murni tidak
saja diperlukan bagaimana memperoleh suatu biakan yang murni, tetapi juga
bagaimana memelihara serta mencegah pencemaran dari luar. Inokulasi dimaksudkan
untuk menumbuhkan, meremajakan mikroba dan mendapatkan populasi mikroba yang
murni. Inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke
medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Media untuk
membiakkan bakteri haruslah steril sebelum digunakan. Pencemaran terutama
berasal dari udara yang mengandung banyak mikroorganisme. Pemindahan biakan
mikroba yang dibiakkan harus sangat hati-hati dan mematuhi prosedur
laboratorium agar tidak terjadi kontaminasi Kultur murni adalah kultur yang
sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal, artinya
mikroba ditumbuhkembangkan dari bakteri yang dihomogenkan dengan kata lain
bakteri di isolasikan agar didapatkan bakteri murni yang dibutuhkan nantinya
dalam kegiatan praktikum. Objek yang harus diperhatikan adalah bakteri (Indah, 2012).
Isolasi bakteri merupakan suatu
cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungan
sehingga diperoleh kultur atau biakan murni. ada beberapa cara umum yang dapat
dilakukan dengan cara goresan(steak plate), cara taburan atau tuang(pour plate),
serta mikro manipulator (the micromanipulator methods). Secar alami, bakteri di
alam ditemukan dalam populasi campuran. Hanya dalam keadaan tertentu saja
populasi ini ditemukan dalam keadan tertentu saja populasi ini ditemukan dalam
keadaan murni . Untuk dapat mempelajari sifat biakan, morfologi, dan sifat
faalinya, maka organisme yang akan diteliti harus dapat dipisahkan. Ini berarti
bahwa harus ada biakan murni yang hanya mengandung satu jenis bakteri saja (lim,2001).
Dalam pemurnian mikroba dikenal
istilah yaitu isolasi mikroba dan kultur murni. Isolasi mikroba adalah
memindahkan mikroba dengan lingkungannya dengan mengisolasi mikroba bakteri
yang diperlukan atau dengan kata lain mikroba yang tidak kita butuhkan segera
di singkirkan, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni (Trianda,
2011).
Pada dasarnya juga Pertumbuhan dan perkembangan
mikroba, diperlukan substrat yang disebut media. Sebelum dipergunakan media
harus dalam keadaan steril. Susunan bahan, baik berbentuk bahan alami (seperti
toge, kentang, daging, telur, wortel dan sebagainya) ataupun bahan buatan
(berbentuk senyawa kimia baik organik ataupun anorganik) dipergunakan untuk
pertumbuhan dan perkembangan mikroba, dinamakan media.
B.
Tujuan
Tujuannya ialah untuk mempelajari cara mengisolasi
mikroorganisme dan mempelajari tehnik penggoresan untuk memperoleh biakan
murni.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Pada dasarnya sendiri Biakan murni diperlukan dalam berbagai metode mikrobiologis, antara
lain digunakan dalam mengidentifikasi mikroba. Untuk mengamati ciri-ciri
kultural morfologi, fisiologi dan serologi dibutuhkan mikroba yang berasal dari
satu spesies , sehingga akan diperoleh kultur murni atau biakan murni. Kultur murni sendiri merupakan kultur
yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal
yang bersifat tunggal. Sering kali juga isolasi diartikan sebagai
pemisahan suatu hal dari hal lain atau usaha untuk memencilkan manusia dari
manusia lain; pengasingan; pemencilan; pengucilan ,keadaan terpencilnya satu
wilayah karena jauh dari hubungan lalu lintas,penyekatan (pengham-batan atau
penahanan) arus listrik oleh suatu bahan sehingga arus itu tidak dapat mengalir,
pemisahan satu kelom-pok ikan dari kelompok ikan lain sehingga perkawinan
antarkelompok dapat dihindari. (Dwidjoseputro, 2005).
Pemisahan dan pemurnian merupakan suatu cara yang
dilakukan untuk memisahkan atau memurnikan suatu ssenyawa atau sekelompok
senyawa yang mempunyai susunan kimia yang berkaitan dari suatu bahan, baik
dalam skala laboratorium maupun skala industri. Pada prinsipnya, pemisahan
dilakukan untuk memisahkan dua zat atau lebih yang saling bercampur,
sedangkan pemurnian dilakukan untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yang
telah tercemar oleh zat lain. Pemisahan dan pemurnian campuran
memiliki manfaat yang sangat penting dalam ilmu kimia, industri maupun dalam
kehidupan sehari-hari, dalam banyak kasus kita dapat menggunakan material tanpa
pemurnian, baik material itu dari alam (misalnya minyak tanah) atau yang
disintesis di laboratorium, Pemisahan atau pemurnian dengan metode tertentu
perlu dilakukan. Demikian pula dalam pekerjaan di laboratorim maupun dalam proes
industi banyak yang melibatkan pemisahan dan pemurnian. Misalnya pengolahan
bijih dari pertambangan, pemisahan logam dari mineralnya, pengolahan minyak
bumi, pengolahan air minum dan lain-lain. Sedangkan contoh sederhana pemisahan
dan pemurnian yang sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari misalnya
pemisahan ampas kelapa dengan santannya yang dilakukan dengan metode penyaringan .Dalam melakukan pemisahan dan pemurnian
diperlukan pengetahuan dan keterampilan, terutama jika harus memisahkan
komponen dengan kadar yang sangat kecil. Untuk tujuan itu, dalam ilmu kimia
telah dikembangkan berbagai cara pemisahan dari pemisahan sederhana yang serig
dilakukan sehari-hari sampai metode pemisahan dan pemurnian yang kompleks atau tidak sederhana. Zat atau materi dapat dipisah
dari campurannya karena campuran tersebut memiliki perbedaan sifat,
itulah yang mendasari pemisahan campuran atau dasar pemisahan Seperti halnya suplai energi, suhu dan pH, oksigen juga merupakan
senyawa yang menjadi faktor penunjang kehidupan mikroorganisme. Maka dari itu,
berdasarkan kebutuhan terhadap oksigen, bakteri dibedakan atas bakteri aerob
dan bakteri anaerob. Bakteri aerob adalah bakteri yang membutuhkan oksigen
untuk melakukan proses kehidupan. Sedangkan bakteri anaerob adalah bakteri yang
tidak membutuhkan oksigen bebeas untuk melaksanakan proses kehidupannya
(Tortora,2002).
Dalam teknik
pemeliharaan bakteri, sangat perlu diperhatikan dalam masalah pemenuhan nutrisi
bagi bakteri dan mikroba lainnya agar dapat terus survive dan tumbuh
optimal pada suatu lingkungan, sehingga perlu ditemukannya media yang cocok dan
bagus untuk pertumbuhan bakteri. Media tersebut dikenal sebagai media agar.
Media agar memungkinkan suatu bakteri tetap tumbuh dengan baik di koloni yang
telah ada dan sejenis dengan diriya. Sehingga dalam kultur bekteri, satu koloni
dianggap sebagai satu organisme yang sejenis. Namun dalam isolasi dan pemurnian
bekteri, perlu adanya teknik teknik yang dipelajari dan dikuasai. Yakni teknik
dilusi, teknik pour plate, serta teknik streak plate. Dalam isolasi kultur
murni bakteri, perlu diperhatikan komponen komponen yang dibutuhkan untuuk
menunjang kehidupan bakteri itu sendiri ( Gobel,
Risco, B., dkk., 2008 ).
III.
METODE PRAKTIKUM
A.
Waktu dan Tempat
Praktikum ‘Teknik
Isolasi Dan Pemurnian’ Senin tanggal 29 September 2014 pukul
10.00 WIB sampai dengan selesai di
Laboratorium Mikrobiologi, Jurusan
Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya.
B. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum
ini adalah: cawan petri 3 buah, inkubator,
jarum ose, pemanas bunsen, dan tabung reaksi 3 buah. Bahan yang
digunakan adalah media NA (Nutrien Agar).
C. Cara Kerja
Cara kerja
pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Disiapkan
cawan petri yang berisi media padat
(jenis media tertentu).
2. Satu koloni
mikroorganisme dari biakan yang dipilih diambil denga jarum ose steril
berukuran 2 mm.
3. Jarum ose
digoreskan pada media padat secara hati-hati dengan cara serbagai berikut:
Gambar 1. Teknik Gores Pada Media Padat
4. Setiap
berpindah dari 1 ke-2, ke-3 dan seterusnya jarum ose harus dibakar di atas
Bunsen.
5. Cawan petri
di inkubasi kemudian dilakukan pemurnaian dengan cara diambil 1 koloni dari cawan petri dengan
menggunakan jarum ose steril berukuran 2
mm.
6. Disiapkan
tabung reaksi berisi agar miring lalu jarum ose tadi digoreskan di permukaan
agar miring denga hati-hati dan diletakkan dalam inkubator.
IV.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
A. HASIL
B. PEMBAHASAN
Dalam
praktikum kali ini kami akan melakukan praktikum tentang bagaimana menggunakan
teknik isolasi dan pemurniaan pada suatu media, dan untuk praktikum kali ini
kami akan melakukanteknik isolasi dan pemurnian ke pada media NA (Nutrien Agar), ada pun
langkah yang kami lakukan sebagai berikut pertama kali kami menyiapkan
cawan petri yang berisi media padat
(jenis media tertentu) sebut saja NA, lalu ambilah Satu koloni mikroorganisme
dari biakan yang dipilih diambil denga jarum ose steril berukuran 2 mm yang
akan di gunakan sebagai sampel, langkah selanjutnya Jarum ose digoreskan pada
media padat secara hati-hati dengan menggunakan metode zig-zag mengapa
menggunakan metode zig –zag ini sendiri bertujuan agar dapat memaksimalkan
jumlah biakan dari organisme yang di ambil, oh ya Setiap jarum ose berpindah
dari 1, dari 2 ke-3 dan juga seterusnya jarum ose harus dibakar di atas bunsen
ini juga bertujuan agar jarum ose yang digunakan tetap steril, selanjutnya cawan
petri di inkubasi setelah di inkubasi lakukan pemurnaian dengan cara mengambil 1 koloni dari cawan petri
dengan menggunakan jarum ose steril berukuran
2 mm lau siapkan tabung reaksi berisi agar yang terisi miring lalu jarum
ose tadi digoreskan di permukaan agar miring denga hati-hati lalu bila semua
nya telah dilakukan letakkan tabung dan cawan petri di dalam inkubator dan jangan lupa kan lakukan
pengamatan di keesokan harinya serta amatilah apa yang di lakukan berhasil.
Pada hari
esoknya saya dan teman saya melakukan pengamatan di pengamatan ini kami
menyimpulkan bahwa hasil praktikum yang telah di lakukan oleh kelompok kami
terbilang gagal karena organisme yang kami biakan pada agar NA (Nutrien Agar) tidak tersebar secara merata
melainkan menyebar secara berkoloni yang membentuk satu koloni besar sedangkan
hasil yang harusnya kami dapatkan adalah kumpulan populasi-populasi berbentuk
bundar sedang dengan susunan berkoloni berpencar, dan untuk kelompok lainnya
yang di shif kami pun memiliki hasil yang sama, yaitu hasil yang gagal hanya
ada stu kelompok yang di bilang cukup berhasil yaitu kelompok 3 hanya saja
penyebaran biakan dari kelompok tersebut itu pun tidak seluruhnya menyebar.
V.
KESIMPULAN
1. Pengenceran bertujuan untuk
memperoleh biakan atau koloni murni dari suatu medium.
2. Inkubasi cawan petri diletakkan
terbalik, hal ini dimaksudkan agar uap air yang berasal dari media tidak jatuh
kembali ke atas media, sehingga media dapat rusak..
3. Pada media ditumbuhi oleh mikroba
lain yang disebabkan terjadinya kontaminasi saat proses pengerjaan maupun pada alat dan bahan yang tidak steril
4. Pengamatan bakteri pada sampel
air sumur bentuk bakterinya bulat dengan tepian bergelombang berwarna krim
muda. Pengenceran 10-3 tidak terdapat koloni yang tumbuh, pengenceran 10-4
terdapat 6 koloni, dan pada pengenceran 10-5 terdapat 1 koloni.
5. Pengamatan fungi pada sampel
tanah sampah bentuk nya tak beraturan dengan tepian bergerigi berwarna putih
susu. Pengenceran 10-3 terdapat 12 koloni, pengenceran 10-4 terdapat 3 koloni,
dan pada pengenceran 10-5 terdapat 2 koloni
DAFTAR
PUSTAKA
Ali, Alimuddin.Mikrobiologi Dasar. Makassar : Jurusan
Biologi FMIPA UNM.
2004.
Astuti, Widyaputri. 2010. Identiffikasi Jamur dan Bakteri
dalam Buku Mikrobiologi Dasar Jilid I. Bandung.
Baroroh, Umi L. U. 2004. Diktat
Kimia Dasar I. Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru.
Gobel, Risco, B., dkk., 2008. Mikrobiologi Umum Dalam Prakte.
Universitas Hasanuddin: Makassar
Pelezar, M.1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi I. Erlangga : Jakarta.
Waluyo, L. 2005. Mikrobiologi Umum. MM Press: Malang.
0 komentar:
Post a Comment