Kehidupan ini sebenarnya tidak
terlalu indah untuk dikupas, tidak begitu menarik untuk diceritakan karna jelas
semuanya biasa-biasa saja. tapi bagi ku, mengabadikanya dalam sebuah cerita adalah
hobby tersendiri yang mungkin bisa dijadikan ‘sesuatu bagi orang lain’ entah
sebagai motivasi, pelajaran atas kesalahan yagn pernah kulakukan dalam cerita
itu, ataupun hanya sebagai hiburan penghilang penat.
Kita awali saja Kisah konyol ini
dari bangku merah- putih (SD). Masa dimana kita masih pada suka ,melihara mainan
tarik-ulur dihidung (alias ingus heheh), masa dimana banyak temen-temen kita
dulu yang masih bingung ngebedain mana warna biru dan mana ijo, duh entah biru atau hijau tetep aja
dibilangnya ijo haha, masih inget kan waktu SD dulu berapa kali kabur saat mau
disuntik cacar hahha. Ok, dalam episode ini sebut saja awan yang akan mewakili
saya dalam cerita ini sebagai tokoh utama.
Pada masa dimana handphone belum
ada, dan jalan lalu lintas pedesaan awan saat Itu masih belum ada bedanya
dengan sawah, yang ketika hujan menerpa jalan tinggal ditabur benih padi aja
langsung idup tuh , tinggal tunggu 4 bulan-nan bisa panen, hehhe. Intinya saat
itu desa Awan masih sangat terbelakang sekali.
Dengan kondisi yang seperti itu seharusnya
fikiran-fikiran aneh tidak menerpa kedalam benak anak-anak tempat Awan
bersekolah. Tapi sepertinya hal itu tidak menjadi suatu alasan yang kuat bagi
Awan dan kawan-kawan untuk tidak mengerti trend pergaulan anak muda yang sebenarnya bukan ranah mereka untuk berkiprah disana
hahah. Televise adalah media yang cukup berpengaruh pada masa-masa itu meskipun
jumlahnya Cuma ada beberapa dalam satu RT. Jaman dulu banget lah pokonya
heheheh.
Fakta kurang sedap terjadi lantaran,
Awan Pada usia kurang lebih 7 tahun sudah berani berkirim surat dengan rekan
sejawatnya, seorang anak perempuan terpintar dikelasnya ketika itu (juara 1
kelas). Anak kecil udah bisa milih juga ya, bisa bedain mana yang pinter mana
yang nggak hahah.Lucu dan konyol sekali isi surat itu , tanpa ada pembukaan,isi
dan penutup, hanya bertuliskan kata I love
yu yang ejaan bahasa inggrisnya pun masih salah heheh, dan lebih konyol
lagi ditulis menggunakan pensil pada selembar kertas buku gambar. Diserahkan kepada
si target juara kelas meskipun
akhirnya menyebar kemana-mana berita konyol itu karna suratnya disrobot kakak
kelas. Kasian banget yah :D.
Entah siapa yang salah dan pihak
mana yang harus bertanggung jawab dalam
kisah ini. Dan saya selaku penulis tidak menulis cerita ini untuk
dicontoh apa lagi dijadikan motivasi hehehe. Tapi satu hal penting yan bisa
dijadikan pelajaran. Dalam kisah ini awan sampai bisa berlaku demikian karena
pada saat itu lagi nge-hits film Bollywood (film india) dimana kisah-kisahnya
memang sanggup menghipnotis kalangan-kalangan muda, bahkan anak kecil sekalipun
akan terbawa imajinasinya untuk mengikuti apa-apa yang ada dalam film itu. Sekali
lagi saya katakan konyol,sekalipun pada akhirnya si juara satu (cewek yang ditaksir awan) menerima awan. Entah apa yang
diterima karena dalam hal ini tidak bisa dikatakan kalau yang dilakukan awan
atas dasar cinta .
Bahkan untuk dikatakan cinta monyet pun belum sampai ketaraf itu,
mungkin cinta kodok atau apalah semacamnya :D. Ini adalah reall story yang
meskipun konyol dan sangat memalukan, tetap harus saya ceritakan, agar bisa
menjadi pelajaran bagi penulis sendiri terutama,dan bagi pembaca semua tentunya
agar kedepanya lebih protektif lagi dalam mengawasi tontonan anak nya ketika
menjadi orang tua kelak. Mengingat Zaman semakin maju dan teknologi semakin
modern, so jangan sampai muncul Awan-awan berikutnya. Karena sesungguhnya untuk
kalangan remaja dewasa sekalipun yang namanya pacaran tetaplah dilarang dalam
agama islam. Karena pacaran lebih banyak mudharatnya
ketimbang manfaatnya. Mari sama-sama
kita kampanyekan #katakantidakuntukpacaran J
.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteCinta iwak lohan
ReplyDeletehahha, knp komentar pertama dihapus? hayo pa isinya?
ReplyDelete