Friday 11 September 2015

Laporan Biokim I : Karbohidrat

 LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMI I
KARBOHIDRAT








Oleh
BAYU APRILIAWAN
05031281320017






TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2014




I. PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
                Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul karbon, hidrogen dan oksigen. Sebagai salah satu jenis zat gizi, fungsi utama karbohidrat adalah penghasil energi di dalam tubuh. Tiap 1 gram karbohidrat yang dikonsumsi akan menghasilkan energi sebesar 4 kkal dan energi hasil proses oksidasi (pembakaran) karbohidrat ini kemudian akan digunakan oleh tubuh untuk menjalankan berbagai fungsi-fungsinya seperti bernafas, kontraksi jantung, dan otot serta juga untuk menjalankan berbagai aktivitas fisik seperti berolahraga atau bekerja. Contoh dari karbohidrat sederhana adalah monosakarida seperti glukosa, fruktosa & galaktosa atau juga disakarida seperti sukrosa & laktosa. Jenis karbohidrat sederhana ini dapat ditemui terkandung di dalam produk pangan seperti madu, buah-buahan dan susu.Sedangkan contoh dari karbohidrat kompleks adalah pati (starch), glikogen (simpanan energi di dalam tubuh), selulosa, dan serat (Irianto, Djoko Pekik 2007).
            Uji karbohidrat biasanya menggunakan uji molisch, uji benedict, uji barfoed, uji fermentasi, uji selliwanoff, uji osazon, dan uji iod. Uji molisch tidak spesifik terhadap karbohidrat. Uji benedict digunakan untuk mendeteksi adanya gula pereduksi dalam sampel. Uji barfoed dapat membedakan monosakarida dengan disakarida. Uji fermentasi untuk hidrolisis gula oleh khamir. Uji selliwanoff untuk membedakan gugus fungsi dari glukosa. Uji osazon untuk mengetahui bentuk gugus glukosa. Uji iod dapat mendeteksi kandungan amilosa dalam pati.( Beran,J.A. 2000.)

B.     Tujuan
Tujuan dari praktikum yang berjudul karbohidrat ini adalah untuk mengetahui beberapa reaksi umum karbohidrat dan mengetahui kadar glukosa.







II. HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil
No.
Uji
Bahan
Pereaksi
Hasil
Keterangan
1.
Molish
a.2ml KH + 3 tetes naftal
b.2ml air +3 tetes naftol
H2SO4

H2SO4
Tidak terbentuk cincin cokat
Tidak  terbentuk cincin coklat
Ada btran merah bata
Terdapat lebih banyak butiran merah bata
2.
Yodium
a. larutan    amilum
b.larutan dextrin

Yodium

Yodium
Tdk mengndung amilum

Tdk mengandung amilum
Larutan berwarna kuning keemasan
Warnanya jadi merah anggur
3.
Bennedict
a.Larutan sukrosa

b.larutan laktosa
Bennedict

bennedict
Terbentuk endapan Cu20
Terbentuk endapan Cu20
Warnannya jadi biru kehijauan
Warnannya jadi merah bata


B.      Pembahasan
            Uji Molisch adalah uji umum untuk karbohidrat. Uji ini efektif untuk senyawa – senyawa yang dapat didehidrasi oleh asam pekat menjadi senyawa furfural atau senyawa furfural yang tersubstitusi, seperti Hidroksimetil furfural.Hasil pengamatan menunjukkan bahwa semua karbohidrat seharusnya menghasilkan cincin berwarna coklat.namun karna kelompok kami kemaren tidak menggunakan bahan yg seharusnya (H2so4) jadi tidak terbentuk cincin itu secara sempurna, hanya terbentuk butiran butir Warna merah bata saja. Setelah penambahan H2SO4 pekat pada masing-masing tabung reaksi yang didalamnya terdapat larutan uji, maka terjadi perubahan warna atau terbentuk cincin berwarna ungu pada permukaan larutan, jika terdapat karbohidrat. Namun pada semua larutan uji ini, menghasilkan atau terbentuk cincin berwarna ungu, yang membuktikan bahwa amilum, dekstrin, sukrosa, maltose, galaktosa, fruktosa, glukosa, dan arabinosa merupakan karbohidrat. Sebagaimana dalam teori menyatakan bahwa pereaksi molish terdiri dari atas larutan α naftol dalam alcohol. Apabila pereaksi ini ditambahkan pada larutan glukosa, kemudian secara hati –hati ditambahkan ditambahkan asam sulfat pekat, akan terbentuk dua lapisan zat cair. Pada batas antara kedua lapisan itu akan terjadi warna ungu karena terjadi reaksi kondensasi antara furfural dengan α nafto
            Uji yodium, Percobaan ini dilakukan dengan memasukkan 3 tetes larutan uji yakni amilum, dekstrin, sukrosa, maltose, galaktosa, fruktosa, glukosa, dan arabinosa dalam larutan 1% ke dalam porselin tetes atau tabung reaksi, namun jika memasukkan dalam porselin tetes, sebelumnya diberi label berdasarkan larutan uji agar tidak bercampur atau bertukar dalam membuktikan adanya polisakarida. Kemudian menambahkan 2 tetes larutan iodium tiap larutan uji. Sehingga setelah penambahan larutan iodium, maka warna dari larutan uji tersebut berubah. Amilum berwarna biru kehitaman dan dekstrin berwarna merah anggur, Teori yang berhubungan dengan percobaan ini menyatakan bahwa polisakarida dengan penambahan iodium akan membentuk kompleks adsorpsi berwarna yang spesifik. Amilum atau pati dengan iodium menghasilkan warna biru.
            Uji Benedict,Percobaan ini dilakukan untuk membuktikan adanya gula reduksi. Percobaan ini dilakukan dengan memasukkan 5 tetes larutan uji yaitu yakni amilum, dekstrin, sukrosa, maltose, galaktosa, fruktosa, glukosa, dan arabinosa kedalam masing-masing tabung reaksi dan ditambahkan 15 tetes pereaksi benedict dan dicampur dengan baik. Kemudian memasukkan dalam penangas air mendidih selama 5 menit. Dan didinginkan. Setelah dingin, terjadi perubahan warna dan terbentuk endapan yang membuktikan adanya gula pereduksi. Larutan uji dalam hal ini maltose, galaktosa, fruktosa, glukosa dan arabinosa berwarna merah bata dan terbentuk endapan yang membuktikan adanya gula pereduksi, sedangkan dekstrin dan sukrosa bukan gula pereduksi karena tidak ada endapan dan hanya berwarna biru atau tidak megalami perubahan warna hal ini dikarenakan amilum, dekstrin, dan sukrosa tidak memiliki gugus aldehid atau keton bebas dalam molekulnya, sedangkan yang lain gugus aldehida atau keton bebas dalam molekulnya. Teori yang berhubungan dengan percobaan ini menyatakan bahwa pereaksi benedict berupa larutan yang mengandung kaprisulfat, natriumkarbonat, dan natriumsitrat. Glukosa dapat mereduksi ion Cu² dari kaprisulfat menjadi ion Cu yang kemudian mengendap sebagai Cu2O.adanya natriumkarbonat dan natriumsitrat membuat pereaksi benedict bersifat basa lemah. Endapan yang terbentukdapat berwarna hijau, kuning, atau merah bata. Warna endapan ini tergantung pada konsentrasi karbohidrat yang dilakukan percobaan.




KESIMPULAN
Kesimpulan daari praktikum Karbohidrat ini adalah :
1.      Hasil pengamatan menunjukkan bahwa semua karbohidrat seharusnya menghasilkan cincin berwarna coklat.namun karna kelompok kami kemaren (kelompok I)tidak menggunakan bahan yg seharusnya (H2so4 pekat),dan kami justru menggunakan H2SO4 cair jadi tidak terbentuk cincin coklt, hanya terbentuk butiran butir Warna merah bata saja
2.      Sifat karbohidrat berbeda sesuai dengan struktur dan gugus fungsinya.
3.      polisakarida dengan penambahan iodium akan membentuk kompleks adsorpsi berwarna yang spesifik. Amilum atau pati dengan iodium menghasilkan warna biru.
4.      Dalam uji yodium setelah penambahan larutan iodium, maka warna dari larutan uji tersebut berubah.
5.      Uji Molisch efektif untuk senyawa –  senyawa yang dapat di dehidrasi oleh asam pekat menjadi senyawa furfural atau senyawa furfural yang tersubstitusi, seperti Hidroksimetil furfural . Hasil pengamatan menunjukkan bahwa semua karbohidrat seharusnya menghasilkan cincin berwarna coklat.













DAFTAR PUSTAKA


Beran,J.A. 2000. Chemistry in the Laboratory. 2nd ed. Jhon Willey and Sons,Inc. New York.

Donald.et.al. 2002. Animal Nutrition Sixth Edition. Person Prentice Hall. England

Gilvery, M.C and Giddstein. 1996. Biokimia Suatau Pendekatan dan Fungsional. Airlangga  

            University Press. 219P

Irianto, Djoko Pekik 2007. Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan. Yogyakarta:        Penerbit Andi Offset.

Potter & Perry.2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Edisi 4. Jakarta :EGC.

Sherwood, L. 2012. Fisiologi Manusia. Edisi 6. Jakarta : EGC.




Share:

0 komentar:

Post a Comment