LAPORAN
TETAP
PRAKTIKUM
BIOKIMIA 1
LIPIDA
OLEH
Bayu Apriliawan
05031281320017
KELOMPOK
1
TEKNOLOGI
HASIL PERTANIAN
TEKNOLOGI
PERTANIAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2014
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
suatu zat yang tidak larut dalam air
yang dapat dipisahkan dari tanaman atau binatang disebut lemak. Sedangkan
perkataan minyak dapat mempunyai dua pengertian. Bila digunakan bersama-sama
dengan kata lemak dalam ekspresi lemak dan minyak maka dapat diartikan bahwa
zat tersebut sebagai lemak, kecuali bila ia merupakan bentuk cairan yang
sempurna pada suhu biasa, maka ia disebut minyak. Minyak sendiri dapat
dibedakan secara fundamental dari berbagai macam cairan lain seperti minyak
tambang dan minyak atsiri (Abdi,
2001)
Lemak
memiliki stuktur yang bermacam-macam. Struktur lemak pada umumnya sama,
perbedaannya tidak begitu banyak, misalnya antara lemak daging dan minyak.Minyak dan lemak selain memberikan nilai kalori paling
besar diantara zat gizi lainnya (Berry. S, 2000).minyak dan lemak dapat
memberikan rasa gurih, tekstur dan penampakan bahan pangan menjadi lebih
menarik, dan permukaan yang kering. Minyak dan lemak merupakan pelarut vitamin
A, D, E, dan K yang sangat diperlukan tubuh. Dengan demikian minyak dan lemak mempunyai
peranan yang penting untuk kesehatan tubuh manusia (Anwar A. 2004). Mentega
adalah produk dari lemak susu dimana kedalamnya ditambahkan garam ke dalamnya
untuk mendapatkan rasa yang lebih baik dan untuk menjaaga mutu. Mentega
merupakan sumber vitamin A yang sangat baik dan merupakan bahan makanan
berenergi tinggi (7-8 kalori/gram) dan tidak mengandung laktosa dan mineral,
serta berprotein rendah (Bayu. D, 2002)
B.
Tujuan
Tujuan dari praktikum ini untuk
mengetahui struk dan sifat-sifat asam lemak
II.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Tabel 1. Uji Kelarutan Lemak
No.
|
Sampel
|
Tabung
|
Pereaksi
|
Hasil
|
Keterangan
|
1.
|
Minyak Goreng
|
I
II
III
IV
V
|
1 ml air
1 ml bensin
1 ml alkohol 96%
1 ml hexan
1 ml NaOH
|
Tidak larut
Larut
Sedikit larut
Sangat larut
Larut
|
Terbentuk 2 lapisan
Tidak terbentuk lapisan
Terdapat gelembung-gelembung kecil
Tidak terbentuk lapisan
Terdapat busa
|
2.
|
Mentega
|
I
II
III
IV
V
|
1 ml air
1 ml bensin
1 ml alkohol 96%
1 ml hexan
1 ml NaOH
|
Tidak larut
Sedikit larut
Sedikit larut
Sangat larut
Tidak larut
|
Terbentuk 2 lapisan
Terbentuk 2 lapisan
Terbentuk 2 lapisan
Tidak terbentuk lapisan
Terbentuk 2 lapisan
|
Tabel 2. Reaksi Penyabunan dan Sifat-sifat Asam Lemak
No.
|
Sampel
|
NaOH
|
Pemanasan
|
HCl
|
Keterangan
|
1.
|
Minyak Goreng
|
42 ml
|
5 menit
|
5 ml
|
§ HCl : terbentuk 2 lapisan, di atas warna kuning dan di
bawah bening, sabunnya berkurang.
§ Bensin : terbentuk penyabunan ditandai adanya butiran
sabun.
§ Alkohol 96% : tidak terjadi penyabunan, tidak membentuk
busa atau butiran sabun.
|
2.
|
Mentega
|
42 ml
|
20 menit
|
5 ml
|
§ HCl : terjadi emulsi, lapisan atas kuning, lapisan bawah
berwarna putih.
§ Bensin : terjadi emulsi dua fase, terdapat gelembung
kecil di dasar beaker glass.
§ Alkohol 96% : ada butiran minyak di bagian atas.
|
B.
Pembahasan
Gliserol
larut dalam air maupun alkohol. Hal tersebut disebabkan karena pada gliserol
mempunyai kepala polar berupa gugus -OH yang dapat berikatan hidrogen dengan
molekul air ataupun alkohol. Lemak hewan dan minyak kelapa dapat terdispersi
menjadi misel yang megubah asam-asam lemak penyusunnya menjadi sabun .Berdasarkan
percobaan diatas percobaan pertama yaitu uji kelarutan lemak , Adapun hasil
dari percobaan ini minyak dan mentega kedua bahan ini larut dalam pelarut eter
dan kloroform sedangkan pada alkohol 96% keduanya tidak larut. Kelarutan dapat
dilihat dari fase larutan yang terbentuk satu fase menunjukkan bahwa lipid
larut, dan dua fase menunjukkan bahwa lipid tidak larut, di mana fase yang di
atas memiliki massa jenis lebih kecil dari pada fase yang di bawah (Muchtadi.T.R.
2007).
Minyak
dalam air membentuk emulsi tidak stabil setelah pengocokan, ditandai dengan
kedua jenis cairan yang segera memisah setelah dikocok kuat. Demikian pula
halnya pada alkohol yang ditambahkan minyak ataupun mentega, yakni terbentuk
emulsi tidak stabil. Menurut Lehninger
(1982), lipid merupakan sekumpulan senyawa biomolekul yang dapat larut dalam
pelarut-pelarut organik nonpolar seperti kloroform, eter, benzene, aseton, dan
petroleum eter. Jadi, hasil percobaan ini membuktikan bahwa lipid larut dalam
kloroform karena kloroform merupakan pelarut non polar sedangkan alcohol tidak
karena alcohol merupakan pelarut polar begitu pula dengan alkali (Salirawati et
al,2007)
Uji
penyabunan, yang kita ingin mengetahui terjadinya hidrolisis minyak oleh
alkali. Pada percobaan ini, dilakukannya hidrolisis minyak dan uji sifat-sifat
sabun (saponifikasi). Pada percobaan hidrolisis minyak kelapa, digunakan NaOH
untuk menghidrolisis minyak dalam
pelarut alkohol. Alkohol di sini berfungsi untuk mempercepat reaksi hidrolisis.
Reaksi positif ditandai alkohol akan menguap. dilakukan pemanasan kurang lebih
15 menit sampai busa (sabun) yang terbentuk larut semuanya . lemak dan minyak
dapat terhidrolisis dengan bantuan basa kuat, seperti NaOH melalui pemanasan dan menghasilkan asam lemak
dan gliserol. Proses inilah yang dinamakan saponifikasi (uji sifat kesadahan).
V. KESIMPULAN
Berdasarkan
praktikum yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Minyak
dan lemak merupakan pelarut vitamin A, D, E, dan K yang sangat diperlukan tubuh.
2. Titik
didih asam lemak semakin meningkat dengan bertambahnya panjang rantai karbon.
3. Dialakukan
pemanasan kurang lebih 15 menit pada
saat uji reaksi penyabunan
4. Alkohol
di sini berfungsi untuk mempercepat reaksi hidrolisis
5. Reaksi
positif ditandai dengan munculnya busa dan lama kelamaan alkohol akan menguap
DAFTAR PUSTAKA
Abdi,
2001. Konsep- konsep Dasar Biolcimia .
Departemen P dan K. Bandung.
Anwar
A. 2004. Pengantar Praktikum Kimia
Organik. Depdikbud dirjen
Pendidikan
Tinggi : Yogyakarta.
Bayu. D, 2002. Dasar- dasar Dalam Memahami Biokimia. Departemen
Pendidikan
dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Perguruan Tinggi. Semarang
Berry.
S, 2000. Dasar Kimia SMU III.
PT. GramediaPustaka Utama
Jakartra.
Dasri. N, 2003. Biokimia Larutan.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Muchtadi.T.R. 2007. Biokimia Umum. Yudistira. Bandung
Salirawati et al,2007. Kimia Organic. Binarupa Aksara :
Jakarta
Winarno, F. 2004. Kimia
Pangan dan Gizi. Cetakan Kesebelas. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
LAMPIRAN
MENTEGA VS MINYAK GORENG
Gambar Minyak goreng (cari aja dek di google heheh)
0 komentar:
Post a Comment