Tuesday 10 July 2018

Dia Bukan Mantanku

Hasil gambar untuk mantan ilustrasi
Source : yukepo.com

Siapa yang akan mengira bahwa Mey Rena akan menikah minggu depan. Aku belum sempat membeli tiket berlibur atau bahkan sekedar mudik ketimur jauh pulau ini. Lalu alasan apa yang harus ku lontarkan agar bisa untuk tak menghadiri undangan pernikahannya, sedangkan aku tidak sedang berhalangan apapun.


Kopi ini sejujurnya masih tersisa 3/4 gelas, tapi sudah mendingin saja. Aku kehilangan nafsu untuk semua makanan dan minuman dihadapanku. Aku tak menyangka bahwa Mey akan seserius ini mendahului aku. Cukup cepat ia berpindah dari hati satu ke hati yang baru. Sialnya begitu pindah langsung menikah, tega!


Apa pikirnya lelaki seperti aku tak mampu gesit mendapatkan penggantinya juga mungkin ya. Tapi nyatanya aku memang masih sendiri sampai sekarang. Para pengamat cintapun tau bahwa fakta pernikahanya ini membuktikan bahwa 'hadirku' telah lama terhapus.

Aku akan datang sebagai siapa ke pernikahanya nanti? Oh tidak, tentu saja dia bukan mantanku. Bukan mantan istri, bukan mantan pacar, apalagi mantan majikan. Dan sudah barang tentu seharusnya aku kalem saja kan untuk datang ke pernikahannya?

Dia bukan mantanku. Dia hanya lintasan fikiran yang pernah ada dihati ini. Tapi aku tak mungkin terus di Bandung, temen-temen disini akan mengajaku untuk menghadiri wedding party-nya si Mey pasti. Apa aku  liburan saja ke Lombok atau Sumatera ya. Sepertinya budget-ku lebih pas ke Sumatera. Sekalian nonton Asian Games jg kan ?

Ho iya, ngomong-ngomong sebenernya ini udah ke 5 kalinya aku ditinggal nikah sama mantan. Eh maaf bukan mantan. Dari kesemuanya aku akui aku tak pernah bisa menghadiri pernikahan mereka satu-pun;. Bukan karena takut baper, tapi memang gak ada gairah untuk hadir. Entahlah.


Tapi itu dulu waktu aku SMA, masih labil. Sekarang bukannya aku sudah gede  sudah kerja dan sudah seharusnya berkeluarga meskipun nyatanya masih jomblo aja. Berarti seharusnya aku lebih gentle ya ?

Atau sebaiknya aku hadir saja dan menyanyikan lagu ini dipanggung pernikahannya?




Hah, baiklah sepertinya aku harus mulai menghafal lirik lagu dangdut ini dari sekarang. Karena bakal banyak mantan yang mengundangku untuk hadir di pernikahannya. lagipula siapa tau aku punya bakat untuk menjadi biduan orgen tunggal. Lumayan kan sawerannya bisa untuk beli Sukro. -End-



*cerita ini hanya fiktif belaka, apabila ada kesamaan nama tokoh dan tempat kejadian harap dimaklumi. Sebagian kisah ini di ilhami dari kisah para tetangga, teman dan kolega.
Share:

0 komentar:

Post a Comment