LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM PENGETAHUAN BAHAN
BUAH DAN SAYUR
Oleh
Bayu Apriliawan
05031281320017
KELOMPOK 3
TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sayuran
merupakan bentuk turunan dari kata "sayur", komponen pendam ping nasi (atau pangan pokok
lainnya) yang berkuah cair atau agak kental. "Sayuran" adalah segala
sesuatu yang berasal dari tumbuhan (termasuk jamur) yang ikut dima sak bersama
sayur tersebut; dengan pengungkapan lain: segala sesuatu yang dapat atau layak
disayur. Apabila dimakan secara segar bagian tumbuhan itu biasanya dise but
lalapan. Buah-buahan
merupakan salah satu sumber bahan pangan yang potensial dan banyak mengandung
zat gizi terutama vitamin. Selain sebagai sumber vitamin, buah-buahan juga
mengandung mineral dan pada jenis buah-buahan tertentu juga menghasilkan cukup
banyak energi. Sayuran merupakan salah satu sumber daya yang banyak terdapat di
sekitar, mudah diperoleh dan berharga, relatif murah serta merupakan sumber
vitamin dan mineral. Buah dan sayuran adalah jenis makanan yang memeiliki
kandungan gizi, vitamin dan mineral yang pada umumnya sangat baik untuk
dikonsumsi setiap hari dibandingkan dengan suplemen obat-obatan kimia yang
dijual di took-toko, buah dan sayuran jauh lebih aman tanpa efek samping yang
berbahaya, serat dari sisi harga umumnya jauh lebih murah dibanding suplemen yang
memiliki fungsi yang sama dan dibandingkan dengan serealia dan tanaman bergula
(tebu dan gula bit) bahan pangan sayur-sayuran diproduksi paling banyak dan
biasanya produksinya geografisnya terbatas (Deptan , 2011).
Buah-buahan
diartikan sebagai buah-buahan dari pohon atau berri. Buah-buahan pohon
digolongkan ke dalam buah yang berasal dari pohon buah-buahan yang menggugurkan
daun-daunnya pada musim gugur dan pohon-pohon yang menggugurkan daunnya pada
musim semi. Sayuran umumnya rendah dalam kandungan protein dan lemak kecuali
untuk beberapa sayuran tertentu. Sayuran tinggi akan kandungan besi, kalsium,
vitamin C dan provitamin A. Sayuran berwarna hijau merupa kan sumber yang kaya
akan karoten (provitamin A), semakin tua warna hijau itu semakin banyak
kandungan akan karoten. Buah-buahan yang mempunyai daging yang berwarna kuning
kaya akan kandungan karotenoid yang merupakan prekursor dari vitamin Z. Sayuran merupakan sebutan umum bagi bahan pangan asal tumbuhan yang biasanya mengandung ka dar air tinggi
dan dikonsumsi dalam keadaan segar atau setelah diolah secara minimal. Sebutan
untuk beraneka jenis sayuran disebut sebagai sayur-sayuran atau sayur-mayur (Muchtadi,
Tien R dan Sugiyono. 1992).
Sejumlah sayuran dapat dikonsumsi mentah
tanpa dimasak sebelumnya, sementara yang lainnya harus diolah terlebih dahulu
dengan cara dire bus, dikukus atau diuapkan, digoreng (agak
jarang), atau disangrai. Sayuran berbentuk daun yang dima kan mentah disebut
sebagai lalapan. Kebanyakan
sayuran adalah bagian vegetatif dari tumbuhan, terutama daun (juga beserta tangkainya). Beberapa sayuran
adalah bagian tumbuhan yang tertutup tanah, seperti wortel, kentang, dan lobak. Sayuran yang berasal dari organ generatif,
seperti bunga (misalnya kecombrang dan
turi ) buah (misalnya terong dan kapri), dan biji (misalnya buncis dan kacang merah). Bagian tumbuhan yang juga dianggap sayuran
adalah tongkol
jagung. bagian jamur yang dapat dimakan juga digolongkan sebagai
sayuran.( Sarwono, B. 2005).
B.
Tujuan
Tujuan pada praktikum pengetahuan bahan
berjudul buah dan sayur yaitu menghitung
jumlah bagian yang dapat dimakan dari beberapa macam sayuran dan buah-buahan, untuk mengetahui jenis buah yang tergolong tanaman semusim dan tahunan dan melakukan
pengamatan sifat fisik berbagai sayuran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sayuran" adalah segala sesuatu
yang berasal dari tumbuhan (termasuk jamur) yang disayur; dengan pengungkapan
lain: segala sesuatu yang dapat atau layak disayur. Apabila dimakan secara segar
bagian tumbuhan itu biasanya disebut lalapan. Istilah
"sayuran" tidak bersifat ilmiah. Kebanyakan sayuran adalah bagian
vegetatif dari tumbuhan, terutama daun (juga beserta tangkainya), tetapi
dapat pula batang yang masih muda (misalnya rebung) atau bonggol umbi. Beberapa sayuran adalah bagian
tumbuhan yang tertutup tanah, seperti wortel, kentang, dan lobak. Terdapat pula sayuran yang berasal
dari organ generatif, seperti bunga (misalnya kecombrang dan turi), buah (misalnya terong, tomat, dan kapri), dan biji (misalnya buncis dan kacang merah). Bagian
tumbuhan lainnya yang juga dianggap sayuran adalah tongkol jagung, meskipun
bukan tumbuhan, bagian jamur yang dapat
dimakan juga digolongkan sebagai sayuran walaupun berkadar air tinggi, buah-buahan tidak
dianggap sebagai sayur-sayuran karena biasanya dikonsumsi karena rasanya yang
manis dan tidak cocok untuk disayur. Beberapa sayuran dapat pula menjadi bagian
dari sumber pengobatan, bumbu masak, atau rempah-rempah. Sayuran
dikonsumsi dengan cara yang sangat bermacam-macam, baik sebagai bagian dari
menu utama maupun sebagai makanan sampingan. Kandungan nutrisi antara sayuran
yang satu dan sayuran yang lain pun berbeda-beda, meski umumnya sayuran
mengandung sedikit protein atau lemak, dengan jumlah vitamin, provitamin,
mineral, fiber dan karbohidrat yang bermacam-macam. Beberapa jenis sayuran
bahkan telah diklaim mengandung zat antioksidan, antibakteri, antijamur, maupun
zat anti racun (Sarwono, B. 2005).
Sayuran adalah bagian tanaman yang dikonsumsi beserta
makanan utama. Bagian tanaman yang dikonsumsi bisa bagian daun, akar,
batang, dan buah muda. Budidaya secara alami akan menghasilkan bahan pangan
tergolong tidak menarik dari sisi permormance. Seperti yang diutarakan Ali
Khomsan, “Bahan pangan organik, terutama sayuran memang mempunyai performance
yang tidak menarik. Banyak yang berlubang dimakan ulat dan serangga. Namun dari
kualitas cita rasa, pangan organik memang lebih baik. Sayuran merupakan
kelompok komoditas pangan yang pada umumnya sangat banyak dikonsumsi oleh masyarakat, baik
sebagai sayuran mentah (lalapan) ataupun dengan cara dimasak terlebih dahulu.
Mengonsumsi sayuran memberi sumbangan terutama vitamin A dan C, serta serat
yang sangat penting bagi tubuh. Sayuran diklasifikasikan sebagai tanaman
hortikultura. Umur panen sayuran pada umumnya relatif pendek (kurang dari satu
tahun ) .Karakteristik ini sedikit berbeda dengan beberapa jenis buahbuahan
seperti mangga, durian dan sebagainya yang hanya dijumpai pada musim-musim
tertentu satu kali dalam satu tahun. Bahan pangan organik dibudidayakan menggunakan
teknologi alami. Kesuburan tanah dipertahankan dengan pupuk alam, seperti
kompos dan pupuk kandang. Dengan pemupukan alami dan tanpa insektisida,
populasi cacing tanah meningkat.Untuk menanggulangi hama, bisa selang-seling
setiap jenis tanamannya . Penyemprotan juga dilakukan menggunakan anti hama (Syarief, rizal dan I. Aniez. 1988).
Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah berisi
satu atau lebih bakal biji (ovulum),
yang masing-masing mengandung sel telur. Setelah serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk
sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi
sperma. Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, di
mana terjadi persatuan antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel
telur yang berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbun ga ini melibatkan
baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma,
dan karioga mi, yakni persatuan inti sel keduanya. Setelah itu,
zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio (lembaga), bakal biji
tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang disebut perikarp, tumbuh menjadi berdaging
(pada buah batu atau drupa)
atau membentuk lapisan pelindung yang kering dan keras (pada buah geluk
atau nux).. Pembentukan
buah ini terus berlang sung hingga biji menjadi masak. Pada sebagian buah
berbiji banyak, pertumbuhan daging buahnya umumnya sebanding dengan jumlah
bakal biji yang terbuahi. Buah-buah itu sedemikian bera gam, sehingga sukarlah
rasanya untuk menyusun suatu skema pengelompo kan yang dapat mencakup semua
macam buah yang telah dikenal orang. Belum lagi adanya kekeliruan-kekeliruan
yang mempertukarkan pengertian biji dan buah (misal: 'biji' jagung, sesungguhnya
adalah buah secara botani (Deptan ,
2011).
BAB III
METODELOGI
PRAKTIKUM
A.
Tempat dan Waktu
Praktikum
tentang buah dan sayur, dalam praktikum Pengetahuan Bahan dilakukan pada hari jumat
24 Oktober 2014, pukul 14.20 sampai dengan 16.00 yang dilaksanakan di
Laboratorium Pertanian, Universitas Sriwijaya Palembang.
B.
Alat dan Bahan
Alat
yang digunakan dalam praktikum sterilisasi ini adalah: 1) Gelas ukur, 2) Jangka sorong, 3)
Mikrometer, 4) Penggaris, 5) Pisau, dan 6) Timbangan.
Bahan
yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah: 1) Anggur, 2) Kentang, dan 3)
Wortel.
C.
Cara Kerja
Cara
kerja dalam praktikum buah dan sayur ini adalah sebagai berikut :
1. Pengupasan dengan tangan
Kupas masing-masing bahan dengan
menggunakan bahan pisau.
2. Pengupasan dengan air mendidih
Celupkan bahan kedalam air mendidih selama
kurang lebih 5 menit, kemudian angkat dan celupkan kedalam air dingin selama 1
sampai 3 menit. Lepaskan kulit bahan dengan penyemprotan air.
3. Pengupasan dengan uap
Panaskan bahan yang dikupas dengan retort
pada suhu 110-121oC selama 1,5-2 menit.
4. Celupkan
bahan kedalam larutan NaOH 1% mendidih selama 0,5-5 menit. Penyemprotan dengan
air dilakukan sampai tidak ada residu alkali pada bahan. Pengujian residu
menggunakan larutan phenolphtalien. Jika bahan masih berwarna merah ditetesi
dengan larutan tersebut, maka bahan masih mengandung alkali.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Hasil
pada praktikum kali ini dengan cara pengupasan yaitu :
Bahan
|
Cara
|
Berat awal
|
Waktu
|
Berat akhir
|
Keterangan
|
Kentang
|
1
|
30 gram
|
33,36 s
|
30 gram
|
Kulit dikupas
|
Kentang
|
2
|
38 gram
|
2 menit
|
38 gram
|
Kulit tidak mengelupas
|
Kentang
|
3
|
35 gram
|
2 menit
|
30 gram
|
Kulit tidak mengelupas
|
Kentang
|
4
|
18 gram
|
20 sekon
|
18 gram
|
Kulit tidak mengelupas
|
Wortel
|
1
|
39 gram
|
45,97 s
|
27 gram
|
Kulit dikupas
|
Wortel
|
2
|
30 gram
|
2 menit
|
32 gram
|
Kulit sebagian mengelupas
|
Wortel
|
3
|
34 gram
|
2 menit
|
39 gram
|
Kulit tidak mengelupas
|
Wortel
|
4
|
27 gram
|
1,15 detik
|
8 gram
|
Kulit mengelupas semua
|
Anggur
|
1
|
8 gram
|
22,71 det
|
6 gram
|
Kulit dikupas
|
Anggur
|
2
|
7 gram
|
2 menit
|
5 gram
|
Kulit mengelupas semua
|
Anggur
|
3
|
11 gram
|
2 menit
|
9 gram
|
Kulit tidak mengelupas
|
Anggur
|
4
|
9 gram
|
20 sekon
|
4 gram
|
Kulit mengelupas semua
|
Rendemen
|
% Rendemen
|
|||
Bahan
|
Berat Awal
|
Pengupasan
dengan Tangan
|
Pengupasan
dengan Air Mendidih
|
|
Kentang I
|
65,09 g
|
89,27 %
|
-
|
|
Kentang II
|
54,95 g
|
-
|
98,07 %
|
|
Mentimun I
|
173,33 g
|
88,47 %
|
-
|
|
Mentimun II
|
167,7526 g
|
-
|
70,31 %
|
|
B.
Pembahasan
Buah berasal dari bakal buah yang dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh
peristiwa penyerbukan, yakni berpin dahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk
sari melekat di kepala putik, serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi
buluh serbuk sari yang berisi sperma. Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai
putik menuju bakal biji, di mana terjadi persatuan antara sperma yang berasal
dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji,
membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbun ga ini melibatkan
baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma,
dan karioga mi, yakni persatuan inti sel keduanya. Setelah itu,
zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio (lembaga), bakal biji
tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang disebut perikarp, tumbuh menjadi berdaging
(pada buah batu atau drupa)
atau membentuk lapisan pelindung yang kering dan keras (pada buah geluk
atau nux).
Buah yang
dipetik sebelum masak, perkembangannya belum penuh. Buah seperti ini tidak
mampu mengembangkan rasa manis atau lezatnya dan aromanya dengan penuh. Oleh
karena itu, petani yang baik akan memetik buah-buahannya pada waktu yang paling
tepat dan baik untuk dimakan.
Buah sama-sama berasal dari satu
pohon.Komposisi setiap macam sayuran dan
buah-buahan berbeda. Faktor yaitu perbedaan varietas, keadaan cuaca tempat
tumbuh, pemeliharaan tanaman, dan kondisi penyimpanan. Sayuran dan buah-buahan
mempunyai kadar air yang tinggi yaitu sekitar 75-95%, umumnya rendah dalam
rendah kadar protein dan lemak. , waktu
masaknya berbeda-beda. Perbedaan
tingkat kematangan juga menyebabkan perbedaan sifat fisik. Sifat fisik buah dan
sayur yang sering diamati meliputi parameter antara lain : warna,aroma, rasa,
bentuk, ukuran, dan kekerasan, umumnya diamati secara subyektif.
BAB V
KESIMPULAN
Kesimpulan yang di dapat pada praktikum
ini yaitu :
1. Agrobotani adalah tumbuhan yang dapat dipanen hasilnya dalam
satu musim tanam.
Dalam pengertian botani, pengertiannya agak diperlonggar menjadi tumbuhan yang
menyelesaikan seluruh siklus hidupnya dalam rentang setahun.
2. Perennial
plants adalah tumbuhan yang dapat
meneruskan kehidupannya setelah bereproduksi atau
menyelesaikan siklus hidupnya dalam jangka waktu lebih dari pada dua tahun.
Banyak di antaranya berupa pohon, meskipun
terdapat pula terna ataupun semak.
3. Sayuran memiliki sifat fisik yang
berbeda-beda.
4. Pada sayuran akan mengalami pelayuan setelah beberapa
hari , ciri-ciri sayuran yang sudah layu dapat dilihat dari teksturnya,
Warnanya , dan baunya.
5. Pada buah terdapat tekstur,
bentuk,berat, ukuran, aroma dan warna buah yang sudah masak dengan buah yang
msh mentah berbeda.
6.
Mengetahui bagai mana menghitung berat kadar air pada bahan buah-buahan
yang di gunakan.
DAFTAR
PUSTAKA
Deptan , 2011. sayuran. (online). www.deptan.go.id/ditjentan/admin/rb/Talas. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2014.
Muchtadi, Tien R
dan Sugiyono. 1992. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Institut Pertanian Bogor : Bogor.
Sarwono, B.
2005.tanaman hortikultura. Penebar
Swadaya :
Jakarta
Syarief, rizal
dan I. Aniez. 1988. Pengetahuan Bahan
Untuk Industri Pertanian. Mediyatama Sarana Perkasa: Jakarta.
Winarno, F.G..
2004. Kimia
Pangan Dan Gizi.
PT Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.
Silalahi,
Jansen, (2006), Makanan Fungsional,
Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
0 komentar:
Post a Comment